XXXVI

3K 283 20
                                    

Vommentsnya jangan lupa ya😁

Selamat membaca~~

~~~~



Selesai pesta, keduanya langsung menuju ke penthouse Karina.

Winter masuk kedalam rumah terlebih hadulu sedangkan Karina bergerak menggendong bayi mereka masuk kedalam rumah.


Malam pertama, padahal Seulgi sudah sangat ingin membawa baby Jeongmin bersamanya agar tidak mengganggu malam ritual keduanya, namun Karina tetap memaksa.




Ya, entah mengapa laki laki itu menjadi bucin pada bayi mungil kecil itu.



Dirinya tidak keberatan dengan kehadiran anak yang bukan darah dagingnya itu, karena jujur saja wajah bayi itu dominan mirip dengan Winter.



Winter masuk ke kamar lalu disusul Karina yang masuk dengan bayi mereka yang sedang tertidur pulas.

Winter lalu duduk di tepi ranjang sambil memijat kakinya yang pegal pegal akibat high heels.



Karina yang melihat itu langsung meletakan bayi mereka ke box bayi lalu bergerak membuka jasnya.

Ia ambil minyak aromatic hangat di laci meja lalu ia tuangkan ia usap ditelapak tangannya, lalu laki laki itu bersimpuh memijat pelan kaki istrinya.

"Gausah, aku aja nanti. Kamu juga capek kan" tahan Winter namun Karina tetap mengurut lembut kaki Winter.


"Coba bayangin waktu hamil kamu begini, saya khawatir. Maafkan saya tadi kita harus banyak berdiri, teman teman sudah acara yang ramai, mereka lupa kamu baru melahirkan" kata Karina.

"Aku udah sebulan loh melahirkannya, aku gapapa Jimin" kata Winter.



"Cahhh~ sudah selesai" kata Karina selesai mengurut dan menutup kembali botol minyak.

"Makasih ya, suami" kata Winter lalu bergerak berdiri dari duduknya berusaha melepaskan gaunnya.




"Yooji..resleting aku dong, tolong!" kata Winter.

Karina yang baru selesai meletakan minyak langsung bergerak membuka resleting gaun Winter memperlihatkan punggung putih mulus Winter.


Sebagai laki laki normal pastinya Karina terpancing, tidak bohong..


Ada yang mulai tegak namun bukan keadilan..


Winter yang sedikit mundur merasakan sesuatu itu hingga akhirnya wanita itu berbalik dan mengalungkan lengan pada leher Karina.


"Kenapa?" tanya Karina pada Winter.


"Aku siap kok malam ini, tapi aku mandi dulu ya" kata Winter berjalan cepat menuju kamar mandi tidak ingin membuat Karina menunggu.



Benar saja, Karina mendecih saat melihat sesuatu mulai tegak dibawah.











20 menit mandi, Winter sudah selesai keluar dengan bathrobesnya dan langsung menuju cermin untuk skincare malam. Giliran Karina yang mandi hanya membutuhkan waktu 10 menit.


Keluar kamar mandi, Karina yang memakai celana pendek dan kaos kutang itu menatap Winter yang memakai kemeja kerja putih kebesaran milik Karina.

Winter tersenyum menatap Karina dari pantulan kaca hingga wanita itu berdiri membuat Karina dengan jelas menatap bahwa Winter hanya memakai pakaian dalamnya dibawah.


It's You (너라서)Where stories live. Discover now