XVII

2.4K 295 9
                                    

Pagi pagi dah update nih😁 jangan lupa vote dan commentsnya

Selamat membaca~

~~~~




Siang hari, Winter terlihat sendirian di cafe dekat kampusnya.

Wanita itu duduk sendirian disana sambil menatap kearah kampus yang baru saja ia datangi itu.

Winter masih berkuliah setiap harinya walaupun sering bolong karena Karina menyuruhnya beristirahat.

Namun, dia masih tetap berkuliah. Dan saat ini dirinya menyelesaikan kelasnya disiang hari setelah beberapa kelas padat di pagi hari.

Winter terduduk sendirian dengan segelas kopi ditangannya hingga seseorang merampas gelas kopi itu..

"Lu dibilangin juga! batu bener ni betina satu!"





Suara kesal terdengar membuat Winter mendongak mendapati Ningning yang sudah berada di sebelahnya.

Ningning buang kopi Winter ketempat sampah lalu pergi ke kasir untuk memesan.

Setelah memesan, Ningning kembali dengan susu hangat dan yogurt shake.

"Nih minum, gue juga pesen yogurt biar lu gak ngopi! Gausah protes, gue gigit lo kalau protes mulu!" kesal Ningning meletakan susu hangat kehadapan Winter.

Winter tidak membantah dan hanya meminum pelan susu itu sambil merenung.





"Lucu lu ye, galau. Padahal yang seharusnya galau Jimin" komentar Ningning.

Winter hanya menghela nafas karena memang ucapan menohok itu benar.

"Terus mau lu gimana? Lu harus selesaiin semuanya, jangan ditahan tahan! Segera!" kata Ningning pada Winter.

"Ya gue gatau lagi. Gue yakin kalau Jimin gaakan nerima anak ini, mau gamau gue harus aborsi. Gue bakal coba ketemu dokter dan bicarain soal program aborsi" jawab Winter.






Ningning jujur saja kurang suka dengan ide aborsi, namun tidak dapat di pungkiri bahwa dirinya juga kurang yakin dengan Karina.

Apakah laki laki itu mau menerima anak yang bukan darah dagingnya. Apalagi sikap Karina pada Winter yang berubah sejak tau kehamilan Winter, meyakinkan Ningning Karina tidak menerima anak itu.





"Terus, lu kasih tau Jimin soal mantan pacar lu?" tanya Ningning lagi. Winter hanya menggelengkan kepalanya.

"Loh kenapa?"

"Gue gamau Jimin ngapa ngapain mantan gue. Gue gamau Jimin berurusan sama dia. Udah cukup keributan yang gue buat ke Jimin, gue gamau bebanin dia lagi" jawab Winter.






Ningning hela nafasnya berat, bahkan saat begini Winter takut mantannya terluka.

"Ya lu mau kasih tau atau enggak juga gak ngaruh sih, soalnya cepat atau lambat, Jimin bakal tau seluk beluk soal mantan lo dan bertindak" jawab Ningning.

Winter kerutkan keningnya bingung dengan maksud Ningning.

"Apa maksud lo?" tanya Winter.

"Jimin tuh udah nyuruh team buat cari tau soal mantan lu, dia juga pasti bakal lakuin sesuatu ke mantan lu" jawab Ningning.





°°°








Sore harinya, Karina tatap layar komputer ruangan kerjanya serius.

It's You (너라서)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon