.
Chanyeol menatap langit jingga sore itu. Alisnya mengernyit, Joohyuk menangkap ekspressi itu dan membelai kepala sang istri.
“Kau okay?”
“Ya”
“Kau tidak mengalami morning sickness atau sejenisnya?”
Chanyeol mengangguk, “Aku tidak merasakan apapun” ucap Chanyeol dengan senyuman tipis. “Bukankah itu bagus? Aku bisa memakan semua makanan yang aku suka!!”
Chanyeol tersenyum senang. Senyumannya kekanakan. Joohyuk tertawa melihatnya. Ia mengusak kepala Chanyeol dengan gemas.
“Kau merasakannya Hyuk?”
“Hah?”
Ada Jisoo disana. Baru saja menyelesaikan laporannya di ruang tengah rumah Joohyuk.
“Mitosnya, jika seorang istri sedang mengandung, namun dia tidak mengalami morning sickness, suaminya lah yang akan merasakannya”
Joohyuk menatap Jisoo dengan tanya, “Kenapa begitu?” tanyanya bingung.
“Karna sang suami sangat mencintai istrinya sehingga ia mengambil seluruh rasa sakit istrinya itu”
Joohyuk menatap Jisoo tajam. “Maksudmu aku bukanlah orang yang paling mencintai Chanyeol karna—
“Aku bilang di awal bahwa itu hanyalah mitos, bukan?”
Joohyuk menghela nafasnya. “Kita check up sekarang” ucapnya final dan menarik Chanyeol keluar menuju mobil di garasi.
“Hyuk-ah, tidak apa, aku baik-baik saja”
“Tidak. Aku tidak ingin kau berpikir bahwa aku tidak mencintaimu dengan sangat karna aku tidak mengalami morning sickness”
“Hei, itu hanya mitos, aku tidak memikirkannya”
Joohyuk tidak mendengar dan tanpa sadar terus menccengkram tangan Chanyeol dan menariknya. Chanyeol mengernyit.
“It hurts, Hyuk-ah”
Joohyuk melepas cengkramannya pada tangan Chanyeol. matanya mngerjap. “M-maaf.. aku tidak sadar jika aku—
“It’s okay, Hey! It’s okay!”
Chanyeol menangkup pipi Joohyuk lalu menunjukkan senyuman tipisnya. “Aku baik-baik saja, lihat?” ucapnya sembari menunjukkan pergelangan tangannya yang hanya sedikit merah.
Joohyuk menghela nafas panjang lalu memeluk Chanyeol dengan erat. “Aku mencintaimu” ucapnya dengan suara putus asa.
Chanyeol mengangguk dan menyamankan pelukkannya pada bahu Joohyuk. Ia memejamkan matanya.
Joohyuk kembali mengajak Chanyeol memasuki rumah. Kali ini menggiringnya ke dalam kamar. “Berbaringlah, nanti kau kelelahan"
“Aku ingin membaca buku”
“Okay, aku akan menemui Jisoo sebentar lalu kembali kesini, okay?”
Chanyeol mengangguk. Ia mengambil sebuah buku secara acak dari rak buku lalu bergerak keluar, menuju balkon kamar. Ia duduk didalam ayunan gantung berbentuk sarang lebah. Ia menyamankan duduknya disana.
Ia membuka novel yang tampak sudah cukup lama itu. Membuka halaman pertama, ia menemukan tulisan Joohyuk tertorehkan pada sampul hardcover buku itu.
‘Aku mengira orang yang telah bersama maka hatinya juga akan bersama, kasihannya diriku yang masih terus mencintaimu…’
YOU ARE READING
Krisyeol; The Immutable Truth
FanfictionI was in Love. Now, I'm in Pain. You were my Happiness. Now, You are my Sadness.
19 ◕ Fallen Heart (🇮🇩 vers)
Start from the beginning
