Chap 3. Re-start!!

504 61 15
                                    

"A-apa...?"

Hening.

Ace dan Deuce telah memberitahu Grimm tentang Fuuta. Grimm saat ini sedang duduk di pangkuan Fuuta. Saat bangun ia bersikeras ingin tetap bersama Fuuta. Ia senang karena mengira Fuuta adalah Yuu dan ia terlihat tidak ingin lepas dari pemuda itu. Namun tiba-tiba ia diberi tahu kalau orang yang sekarang memangkunya bukan Yuu? Grimm tidak ingin percaya!

"I-itu bohong kan? Hey, Yuu...!" Suara Grimm sedikit bergetar. Diantara semua orang mungkin Grimm lah yang paling sedih saat kepergian Yuu.

"Maaf..." Lirih Fuuta menunduk menatap dalam mata biru Grimm.

"Ti-tidak! Kau Yuu! Aku tahu itu! Kau hanya ke-kehilangan ingatanmu saja! Ya, itu!" Bulir air mata mulai muncul lagi dari sudut mata biru Grimm.

"Aku bukan Yuu... Maafkan aku..." Tidak seperti sebelumnya, Fuuta tidak bisa marah pada kucing didepannya ini. Melihat Grimm yang seperti ini, ia tahu sosok Yuu ini pasti adalah orang yang penting bagi Grimm. Jadi ia hanya bisa meminta maaf pada kucing itu.

"Ta-tapi hiks kau memanggil namaku hiks tadi hiks..!" Isak Grimm mulai terdengar lagi.

"Ace dan Deuce yang memberitahuku..." Fuuta masih menunduk menatap lembut kucing yang kini matanya berkaca-kaca. Ia pun kembali memeluk kucing itu lagi.

Grimm tidak membalas lagi. Ia hanya kembali sesegukan dan menenggelamkan dirinya dalam pelukan Fuuta. Grimm tidak tahu. Seharusnya ia menjauh dari pemuda ini. Pemuda ini bukan Yuu-nya. Tapi ia merasa sangat nyaman berada didekat pemuda ini. Mata yang menatap lembut dan pelukan hangatnya, persis sepertinya, seperti Yuu.

Fuuta hanya bisa menggumamkan kata maaf pada kucing itu. Ia bukan perangkai kata yang baik. Bahkan nilai bahasanya selalu anjlok! Maka dari itu ia hanya bisa meminta maaf pada kucing itu. Maaf karena ia bukan orang yang diharapkan oleh kucing itu.

"Sudahlah Grimm... Ingat perkataan Yuu terakhir kali saat ia pergi? Kita harus bahagia, dan kita harus merasa senang demi Yuu sendiri!" Hibur Ace pada Grimm yang sekarang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

Grimm pun hanya mengangguk dalam diam sambil mengeratkan pelukannya pada Fuuta. "A-aku hiks Grimm...! hiks namamu..?" Tanya Grimm sambil sesegukan.

Melihat Grimm Fuuta tersenyum lembut. "Namaku Kamayori Fuuta! Senang bertemu denganmu, Grimm!" Fuuta kembali mengelus pucuk kepala Grimm.

"Jangan lupa hiks belikan aku sarden hiks!" -Grimm.

"Lah? Kocheng toh? Kukira rakun, hehe!" -Fuuta.

"Fggnaa!! Kau....! Aku kucing, bukan rakun!!" -Grimm.

"Maaf, maaf~." -Fuuta.

Ace dan Deuce memandang rindu interaksi Fuuta dan Grimm. Meski bukan Yuu, itu persis seperti saat Yuu dan Grimm berceloteh ria. Mereka kadang mengejek dan berakhir dengan Yuu yang membelikan Grimm sarden. Ah, mereka rindu momen-momen manis itu!

Tapi mereka harus menghadapi kenyataan kalau Yuu sudah pergi. Lalu Fuuta pemuda misterius yang sangat mirip dengannya, mereka mulai menyayangi pemuda itu. Mereka harus memulai semuanya dari awal! Saling mengenal satu sama lain dulu.

"Oiya, kami belum memperkenalkan diri kami dengan benar kan? Namaku Ace Trappola, tahun pertama Night Raven College dan dari Asrama Heartslabyul!" Seru Ace mengulurkan tangannya pada Fuuta.

"Aku Deuce Spade! Tahun pertama juga dari asrama yang sama dengan Ace!" Deuce mengikuti Ace.

Melihat dua orang itu Fuuta tertawa pelan. Ia membalas uluran tangan kedua pemuda itu. "Senang bertemu kalian, Ace, Deuce!" Fuuta tersenyum cerah pada mereka.

Second Chance (Twisted Wonderland Fanfict)Where stories live. Discover now