9. Kisah Lalu

1.2K 141 1
                                    

Gue upload Sekarang aja lah. Double update karena besok kemungkinan bakal ngga update lama.

Ini bakal banyak narasi, karena bakal ngejelasin ortu kandung triple J sama Marva Hayden.




"Mau ke mana Je?" Di hari minggu ini, Jendral yang sedang minum kopi di ruang tengah melihat Jean yang rapi dengan setelan hitamnya.

"Mau ke makam Mamah."
Raut muka Jendral berubah menyendu.

"Ngga sama Joan?"

"Joan mau ada futsal, Pa."

"Yaudah hati-hati ya, titip salam buat Papah Mamah kamu, sama Kak Krysa. "

Setengah jam perjalanan menggunakan motor, akhirnya Jean sampai di pemakaman. Pemakaman privat lima keluarga yang bersahabat sejak para terdahulu. Yang Jean tau ada dari keluarga Kharenza, keluarga Gautama, dan keluarga Gardian. Dua keluarga lainnya, Jean tidak tau.

Jean memarkirkan motornya di samping mobil yang tidak Jean ketahui milik siapa.

Menuju ke tempat dimana pemakaman untuk keluarga Kharenza, Jean melangkahkan kakinya ke arah tiga makam yang berjejer. Meletakkan setangkai mawar putih di setiap makamnya, lalu menempatkan dirinya di tengah makam yang terdapat nama Jenessa Kharenza dan Andra Demian Rikala yang merupakan orang tua kandungnya dan Joan. Menatap satu lagi makam dengan nama Krysa Adian Kharenza di atasnya, Jean mulai meneteskan air mata.

Meski ia tidak mengetahui sama sekali kejadian saat itu, tapi dia merasakan sakit yang mendalam saat mendengar cerita dari Papanya. Membayangkan bagaimana mobil yang membawa Papah dan Mamahnya disabotase hingga membuat keduanya kehilangan nyawa.

Andra yang tidak tau, saat itu melajukan mobilnya lumayan cepat karena Jenessa ingin cepat sampai di rumah menemui Jean dan Joan, anaknya yang tidak ikut karena masih berumur satu tahun. Saat menurunkan kecepatan, Andra dilanda panik luar biasa. Tidak dapat mengurang, kecepatan mobil malah semakin bertambah.

Mencoba mengerem, Andra dan Jenessa semakin panik saat mengetahui rem tidak berfungsi. Mobil itu akhirnya melaju jauh, hingga menabrak pembatas jalan dan terguling. Andra dan Jenessa tidak selamat, dengan banyak luka patah di sekujur tubuh keduanya.

Pelaku sabotase ditemukan sebulan kemudian dengan bantuan dari keluarga Kharenza dan empat keluarga lainnya. Pelaku yang sebenarnya sudah dicurigai sejak kejadian, keluarga Rikala yang gila harta dan jabatan.

Sejak Andra memutuskan hubungan dengan keluarga Rikala dan sukses dengan usahanya sendiri, keluarga Rikala sangat membencinya. Mereka mencoba mengambil apa yang sudah dimiliki Andra. Tentu Andra tidak terima dan selalu menggagalkan rencana keluarganya, hingga akhirnya dia gagal menggagalkannya pada saat itu.

Saat penangkapan di kediaman Rikala, hal tak terduga terjadi. Saat polisi dan juga Krysa yang juga bagian kepolisian memasuki kediaman Rikala, rumah tersebut sudah hancur berantakan, bahkan mereka menemukan nyonya Rikala sudah tak sadarkan diri di lantai dapur. Dan seketika, rumah itu meledak dan membakar habis isinya.

Krysa, kakak Jendral atau lebih tepatnya kembaran Jendral, kehilangan nyawanya bersama semua keluarga Rikala dan beberapa polisi. Bom yang diketahui memang sudah terpasang di penghujung rumah oleh kepala keluarga Rikala entah apa tujuannya, menghabiskan 9 orang meninggal dan 7 orang luka-luka.

"Jean?"

Suara itu menghentikan tangisan Jean. Kepalanya yang menunduk, dibawa mendongak menatap pemuda dengan pakaian yang tidak jauh beda dengannya. Ingin sekali Jean meneriaki Marva yang sekarang di hadapannya. Kenapa lelaki itu bisa ada di sini? Melihatnya yang sedang menangis. Tapi Jean hanya diam, kembali menunduk.

MARVA(J/Z)EAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang