3. Ketua Osis

1.8K 172 6
                                    

"Anjir bener dah Bang Marva, lo pada ada bikin masalah sama dia?"

"Gue sih kagak bang, tuh biasanya kan Bang Jean yang sering ngobrol kalo osis."

"Ada gak lo Je?"

"...."

"Jean!"

Keduanya menengok ke belakang, dan saat melihat belakang keduanya langsung saja memutar kedua bola matanya. Apa yang dilakukan Jean? Anak itu melamun?

"WOY"

"Anjir goblok lu." Jean yang memang kaget langsung menonjok Joan dengan keras. Untung Joan sedikit menghindar, hingga hanya sedikit yang terasa sakit.

"Santuy anjir, sakit nih."

"Ya elunya gak nyantai anjing, tereak di kuping gua."

"Ya salah lo budeg, dipanggil gak nyaut, ya gue tereak lah."

"Ya gak usah keras-keras bege, budeg kuping gue."

"Emang udah budeg Jeanudin."

"Eh Jono, lo kalo ngomong jangan sekate-kate ya."

"Nggak kok, gue ngomong ada beberapa kata, gak cuma sekata."

"Anju, maksud gue tuh-"

"YAELAH MALAH PADA RIBUT WOY. Liat tuh."

Jean yang melihat kedatangan si mantan ketos itu langsung saja mukanya tidak nyantai. Kalau saja tidak ditahan Joan dan Juan, sudah dipastikan Marva bakalan babak belur.

Sedikit informasi tentang Marva, anaknya pintar dengan segudang prestasi akademik maupun non akademiknya. Dia termasuk yang terbaik diangkatannya.

Dia juga tampan, dan termasuk most wanted di sekolah. Banyak dikejar sama cewe-cewe maupun cowo-cowo kecuali Jean sepertinya.

Dia anak pertama dari dua bersaudara, adiknya bernama Hayden Elthanion, termasuk teman akrab Jean dan Joan. Marva tinggal tidak jauh dari rumah Jean.

Dia juga anak orang terpandang, dengan kata lain dia adalah anak orang kaya. Jonas, Daddy Marva dan Hayden merupakan seorang dokter sekaligus pemilik rumah sakit tempatnya bekerja yaitu 'Arzean Hospital'. Theo, Bubu mereka merupakan seorang designer ternama yang sudah memiliki brand fashion sendiri yaitu 'Theze'.

Dan asal kalian tau, orang tua Marva dan Jean adalah sahabat sekaligus rekan dalam bekerja.

Papa Jean mengelola perusahaan majalah fashion dengan 'Theze' sebagai brand utama majalahnya. Kemudian Papinya yang merupakan dokter, bekerja di Arzean hospital. Juga jangan lupakan Jericho yang ternyata teman dekat Theo dan memiliki Cafe bersama Theo.

***

"Ngapain lo kesini? Belum puas ngasih hukuman sama kita bertiga?"

"Jean..." Joan memperingatkan.

Marva yang disambut dengan kurang baik itu tetap tersenyum. Ngga tau aja kalo dia senyum, Jean malah makin naik pitam. Karena bagi Jean, siapapun yg tersenyum disaat dia emosi, maka orang itu sedang meremehkannya. Harus dihabisi.

"Ehmm... maaf sebelumnya kalau kalian ngga suka kehadiran gue. Jeandra, Lo dipanggil kepala sekolah dan kalo bisa Joandra juga ikut. Juga adik lo harus ikut masa pengenalan lingkungan sekolah karena dia kelas 10. Gue cuma mau nyampein itu, makasih. Gue pamit."

Marva mengatakan itu sambil menatap Jean. Sedang Jean yang ditatap terus berusaha menahan emosinya. Di belakangnya, Juan terus saja mengipasi Jean sambil bergumam.

"Sabar bang.. sabaar."

"Bentar bang." Sebelum Marva melangkahkan kakinya, Joan memanggilnya. Akhirnya Marva pun membalikan badannya lagi.

MARVA(J/Z)EAN Место, где живут истории. Откройте их для себя