7

8.7K 789 2
                                    

Di ruangan kerja Ergaster, lelaki tersebut duduk di meja kebanggaan nya sambil mengerjakan banyak pekerjaan negara.

Jangan lupakan sekretaris yang selalu berdiri di sebelah nya membantu sang raja.

Tetapi kali ini berbeda, Ergaster tidak fokus dalam pekerjaan nya seperti hari-hari lalu. Itu membuat sekretaris nya penasaran. Karena biasanya Ergaster hanya memikirkan 2 hal. Yang pertama rakyat dan kedua bisnis. Tidak ada yang lain.

"Ada masalah tuan?"

"Ada apa?" Lamunan Ergaster pecah karena pertanyaan itu.

"Saya merasa anda berbeda hari ini? Ada yang mengganggu mu? Biar saya akan selesaikan sekarang"

Ia terdiam dan tertawa kecil.

"Kau akan habis di hajar oleh nya" Ucap Ergaster tersenyum kecil.

"Apa dia se-mengerikan itu? Melebihi dari anda?" Felix penasaran, siapa orang ini dan apakah dia lebih kuat dari nya?

"Entahlah. Di hanya seorang yang mungil namun mampu membuat onar seluruh kerajaan" Ergaster bersandar dan menutup matanya.

Ah tolong lah jika berbicara jangan setengah-setengah! Felix daritadi terus menebak siapa si sialan yang menakutkan itu. Dan siapa pembuat onar itu?!

"Dia adalah ratu mu Felix. Dia ratu mu." Ucap Ergaster santai sambil masih menutup mata.

Sedangkan Felix mematung, ia hampir saja menjatuhkan berkas di sana. Sial! Dia baru saja memaki Yang Mulia Ratu?

Oh Dewa tolong selamat kan lah Felix!

Tiba-tiba saja pintu terketuk dan masuk seorang pria tua.

"Selamat siang tuan"

Ergaster mengangguk.

"Ada apa? Kali ini masalah lagi?" Ucap nya datar.

Lelaki di depan nya ini adalah sekretaris ratu sekaligus pemegang keuangan milik ratu, ia di perkerjakan karena mencegah ratu boros dan terus menghamburkan uang.

Sebenarnya pak tua ini tidak terlalu di butuhkan dalam masalah uang. Karena bagaimana pun, kerajaan mereka adalah kerajaan terkaya dari pada negara negara lain. Tidak heran jika seseorang menemukan banyak patung ataupun benda benda dari emas dan berlian di kerajaan.

Namun  ini hanya sekedar jaga-jaga jika Ratu menggunakan uang untuk yang tidak tidak.

"Justru sebaliknya. Sama sekali tidak ada masalah"

"Apa maksud mu?" Tanya Felix.

"Akhir-akhir ini ratu sama sekali tidak membuat masalah. Bahkan, ia juga tidak mengeluarkan uang kerajaan sedikit pun untuk kepentingan nya, jika ingin membeli barang ia menggunakan uang milik nya sendiri yang tabungan nya tidak terlalu banyak. Ratu juga tidak terlalu banyak bicara dan terus membaca buku di kamar nya"

Untuk kedua kali, Felix menganga. Apa pria tua ini sedang bermimpi? Ratu tidak banyak bicara? Bagaimana mungkin! Sekarang ia lebih percaya jika matahari terbit dari bawah laut.

"Kau mengigau?" Tanya Felix lagi. Ia melirik raja namun Ergaster hanya diam tanpa bersuara.

"Saya yakin bahwa Ratu telah merubah diri menjadi lebih baik" Ucap pak tua itu.

"Baik terimakasih atas informasinya." Ucap Felix lalu mengantarkan pak tua keluar dari ruang kerja.

Ia kembali ke meja Ergaster dengan tergesa-gesa.
"Tuan apa anda percaya itu? Ratu? Dia benar benar berubah?!"

Ergaster melirik Felix yang saat ini menganga ketiga kali nya. Ini benar-benar seperti fenomena dunia.

"Kenapa kau begitu kaget?"

"Saya sudah bekerja di bawah perintah anda dari umur 10 tahun. Dan itu sangat tidak mungkin jika saya tidak tahu seluk-beluk dari Ratu. Mulai dari dia jatuh cinta dengan anda saat kecil, lalu memaksa untuk bertunangan, dan akhirnya kalian menikah karena paksaan. Dan saya tahu bahwa anda sangat membenci Ratu karena sifat-sifat nya. Lantas bagaimana mungkin seorang Ratu tiba-tiba berubah hanya dalam kurun satu bulan setelah ia menjadi ratu?"

Ergaster terdiam. Yang di katakan Felix ada benarnya. Florence dari dulu sudah mengekori Ergaster, jadi wajar saja Ergaster tau bagaimana sifat dari wanita itu.

Namun ketika ia di nobatkan menjadi ratu dan melakukan banyak onar, tiba-tiba saja ia berubah. Bagaimana mungkin?

Bahkan bukan hanya sifat, tetapi penampilan, pengeluaran, dan lain sebagainya. Dia benar-benar berbeda 180°.

"Berhenti berfikir yang aneh. Pekerjaan kita masih banyak. Lanjutkan tugas mu." Perintah Ergaster.

Felix hanya mengangguk. Pikiran nya masih di hantui. Tetapi pekerjaan lebih menghantui.

The Wild DoctorWhere stories live. Discover now