Mereka menghampiri berbagai stand makanan, memesan semua makanan yang Lumine tunjuk. Walaupun ia hanya akan menyantap satu atau dua gigit dan sisanya ia berikan kepada Childe.

Untungnya, Childe sanggup untuk menghabiskan berbagai macam makanan itu.

Lumine menghentikan langkahnya.

Matanya terkunci ke boneka paus super besar yang tergantung di salah satu stand mainan.

Childe yang masih menggenggam tangan Lumine itu ikut berhenti, ia memerhatikan Lumine yang masih terpaku ke pada Bonek Paus itu. "Mau itu?" Tanya Childe.

Gadis itu menoleh, perlahan ia mengangguk

"Baiklah..."

Mereka berdua mendatangi stand tersebut, "Hey... Berapa untuk satu kali main?" Tanya Childe.

"100 Mora."

Childe mengernyitkan alisnya, ia lalu merogoh dompetnya dan...

100 Mora.

Yang benar saja, ia menghabiskan semua uangnya yang ia tabung dari hasil kerja sampingannya itu dan menghabiskannya hanya dalam semalam. Ia melirik ke arah Lumine.

"Baiklah.... 1 kali main ya."

Mau tidak mau, Childe mengeluarkan lembar terakhir dari dompetnya.

Dan memberikannya kepada penjaga Stand tersebut. Childe lalu diberikan sebuah pistol untuk menembakkan target-target yang ada untuk mendapatkan Boneka Paus itu.

Childe mulai membidik targetnya, ia memasang kuda-kuda seakan ia susah ahli dalam menembak. Padahal Childe hanya mencontoh aktor-aktor dari film laga. Lumine yang berdiri di samping Childe itu memerhatikan Pria bersurai Orange itu dengan seksama.

Satu botol, dua botol, tiga botol.....

Empat botol telah jatuh.

Botol terakhir, Childe mengambil nafas dalam dan....

Pelurunya tepat mengenai botol tersebut, bahkan berhasil membuatnya terjatuh. Semua botolnya berhasil Childe jatuhkan, keduanya bersorak, Childe langsung meletakkan pistolnya dan kemudian menggendong Lumine.

Menyelebrasikan kemenangan mereka.

"Selamat." Ucap Penjaga Stand tersebut. "Hadiah mana yang anda ingin kan?"

Tanpa banyak bicara Lumine langsung menunjuk Boneka Paus Biru yang berukuran persis seperti badannya itu.

Lumine lalu memeluk Boneka pausnya, "Terimakasih!"

Ucapnya kepada Childe.

"Sama-sama.... Okey, sekarang kita pulang? Udah senang kan?"

Lumine menganggukkan kepalanya.

-

"Tau gak Kak? Warna Bonekanya, mirip sama warna mata Kakak."

Childe yang saat itu sedang menggendong Lumine di pundaknya menoleh ke boneka paus yang ada di genggaman Lumine. "Lumine suka warnanya."

Benar juga, Childe baru menyadarinya. Warna biru laut persis seperti matanya. Tidak menyangka Gadis itu bisa sampai memerhatikan detailnya.

"Makasih.... Untuk malam ini Kak." Bisik Lumine, sebelum akhirnya ia tertidur dengan lelap di pundak Childe.

Blok demi blok Childe lewati, entah kenapa perjalanan pulang terasa panjang di malam hari itu.

"Kak...."

"Hmmm?"

"Jadi pacar Lumi ya...."

Childe mengernyitkan dahinya, hal yang baru Lumine ucapkan itu berhasil menggelitik perutnya. Ia mencoba untuk menoleh ke belakang, menyadari ternyata gadis itu sedang mengigau. Membuatnya tertawa kecil.

Lumiere du Soleil||Heroine Series|| GENSHIN IMPACT CHILUMI FANFICTION||Where stories live. Discover now