12| Keluar dari TRIGGER

159 21 1
                                    

Tenn menaruh lembaran kertas di meja kerja ayah angkatnya, Kujou Takamasa. "Kujou-san, ini laporan bulan ini," ujarnya.

Takamasa yang sedang bersenandung kecil membalik kursinya menghadap anak angkatnya dan tersenyum sekilas. "Kerja bagus. Akan kubaca nanti. Ah, ya, dimana Aya? Gurunya berkata Aya tidak masuk sekolah hari ini. Kau tau sesuatu, Tenn?"

Tenn mengernyitkan dahi dan menggeleng.

"Souka. Tolong cari dia. Sebentar lagi makan malam," ujar pria tua itu.

Tenn mengangguk paham. "Wakarimashita, biar aku yang memasak lalu akan kucari dia."

Tenn membungkuk dan berlalu dari ruangan Takamasa. Ia menuruni tangga dan pergi ke dapur, membuat makan malam untuk keluarganya.

Seketika Tenn terdiam. Keluarga? Keluargaku hanya Riku. Kenapa aku menganggap mereka keluarga? Apa... Karena mereka yang merawatku? Batin Tenn. Ia hanya bergumam sekilas dan kembali melanjutkan acara masaknya.

Setelah selesai. Tenn langsung keluar dari rumah dan mencari keberadaan adik angkatnya.

Ia pergi ke taman yang biasa Aya kunjungi. Dan benar saja, gadis berambut soft blue itu tengah duduk di bangku taman dengan memangku laptop. Tenn menghampiri, ia menepuk pundak Aya hingga gadis itu berjengit kaget.

"Te-Tenn-san?" beonya melihat Tenn yang hanya menampilkan ekspresi datar.

"Aya, sudah malam. Kenapa kau ada disini?"

"I-itu..." Aya menunjuk layar laptopnya. Tenn mendekatkan wajahnya membaca kalimat demi kalimat yang ada disana.

"Pulang dulu. Makan malam."

Aya mengangguk patuh. Ia segera mematikan laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas lalu mengikuti Tenn yang sudah berjalan duluan.

Tenn dan Aya mendongak begitu merasakannya sesuatu jatuh di kepala mereka.

"Salju," gumam Aya.

"Salju, ya... Semakin dingin saja," gumam Tenn. Tenn memegang tangan Aya dan menariknya dengan lembut kembali ke rumah mereka.

"Tenn-san hari ini akan menginap di rumah?"

Tenn mengangguk.

"Souka. Senangnya."

Tenn berhenti dan melihat Aya. "Kenapa senang?" tanyanya bingung.

"Senang saja. Apa nanti saat natal Tenn-san akan menginap juga?"

Tenn bisa melihat sedikit binar penuh harap di mata biru Aya. Ia mengangguk ragu. "Jika tidak ada jadwal hari itu, aku akan menginap," ucapnya.

"Sungguh?! Janji ya!"

Tenn tertawa kecil dan mengelus puncak kepala Aya. "Iya, aku janji. Ayo kita pulang. Tadi aku membuatkan sup hangat untuk makan malam," tukasnya.

Aya mengangguk dan keduanya berjalan pulang. Sesekali mata Tenn menatap ke arah Aya yang melonat salju turun. Mereka hanya berjalan santai meski suhu udara semakin turun.

"Kau merindukan Yotsuba Tamaki?" tanya Tenn tiba-tiba.

Aya menoleh dengan raut yang sulit dijelaskan. "Jika dibilang tidak rindu berarti aku bohong, 'kan? Tenn onii-chan sendiri juga merindukan Riku-san dan Sakura-chan, bukan?" balas Aya.

Tenn hanya diam.

Aya tersenyum. "Tidak apa-apa jika tidak mau bilang. Aku sekarang juga adikmu, 'kan? Sakura-chan bilang padaku, dia merindukan Tenn-san. Tenn-san terlalu lama tidak pulang."

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jan 09, 2022 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

[Fanfiction] Futago no Ōji-sama Onde as histórias ganham vida. Descobre agora