7| Cherry blossom

180 17 1
                                    

Sekedar info-
MC di sini bukan hanya si kembar tapi juga si bungsu Nanase a.k.a OC ku sendiri.

Jadi fokus tiap chapter beda. Kecuali aku bikin sama- atau ketiganya.

Tenn-Riku-Sakura

...

Sakura. Gadis dengan surai baby pink pudar dan netra crimson itu tengah duduk di bangku taman sembari menelfon seseorang.

Surai baby pink pudar sepunggung yang ia ikat side tail rendah, ditambah sweater berwarna cream dan rok di atas lutut berwarna biru, simple tapi terlihat indah. Sakura fokus pada telfonnya, ia tampak serius berbicara dengan orang di seberang sana.

"Baiklah, jika misi yang itu selesai. Bagaimana dengan barang yang aku minta?"

"Sudah siap. Kau tinggal mengambilnya saja di lab markas. Ada yang lain?"

"Em, tidak ada. Mina-nii, cepat atau lambat kita akan menyerbu tempat itu. Bagaimana menurutmu?"

"Aku? Aku tidak ingin berkomentar apapun. Jika mereka ingin mengambil kembali haknya, kita sebagai anggota timnya akan membantu dengan senang hati, bukan?"

"Yah, itu juga kemauanku."

"Kau juga harus segera memberitahukan rahasiamu itu. Jaa, aku tutup."

Tiitt

Sakura memasukkan ponselnya ke tas kecil yang ia bawa. Ia mendongak menatap langit siang itu. "Mengatakan rahasiaku, tidak semudah itu, Mina-nii," monolognya.

Sakura bangun dan mengelilingi taman, ia bingung ingin melakukan apa karena orang yang mengajaknya belum terlihat batang hidungnya. Ia bersenandung kecil sembari melihat-lihat tanaman yang ada di taman.

Dare mo ga nozomu hitotsu no sutan ni todoki sou na ude
(Siapapun menginginkannya, satu bintang di gapai dengan lengan sendiri)

Kinou warai atta kimi wa ririshikute
(Dirimu sangat berani saat kita tertawa bersama kemarin)

Ikoi dake de tobitateru hodo kantan janai yo
(Tidak mudah melakukan lompatan seperti itu sendiri)

Sakura terkekeh kecil, ia menyukai musik jika boleh jujur. Semua anggota timnya bahkan adalah seorang idol. Dan jika boleh memilih, Sakura akan menjadi komposer kalau saja tidak mendapat tuntutan dari sang ayah terkasih, meski Sakura tau Yuichiro bukan tipe ayah pemaksa. Hanya saja, ia merasa harus melanjutkan apa yang sudah keluarga mereka bangun sejak dulu.

Zutto watashi no kakuga wa tamesareteta
(Perubahan dan resolusi-ku selalu di uji)

Butsukariau unmei wakatteru
(Aku tau takdir kita akan berbenturan)

Me o sorasanai minna no koto shinjiteru
(Jangan berpaling, percayalah pada semua temanmu)

Terlalu fokus pada lagu dan bunga-bunga di taman, Sakura tidak sadar jika Iori sudah berdiri di belakangnya. Lelaki bersurai navy itu tersenyum tipis saat mendengar suara indah Sakura.

"Tataka-- " nyanyian Sakura terpotong karena Iori menepuk pundaknya. Ah, Iori jadi merasa tidak enak. Ia tersenyum kikuk saat Sakura berbalik menatapnya.

Bukan amukan yang ia terima, justru senyum manis Sakura terpampang saat ia melihatnya. "Ah, kau sudah datang, senpai ."

[Fanfiction] Futago no Ōji-sama Where stories live. Discover now