Part 13 - Rumah Kak Pacar

125 20 96
                                    

Setiap moment itu penting, tapi apakah setiap moment itu indah? -Arunika

Setiap moment itu penting, tapi apakah setiap moment itu indah? -Arunika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak pacar seharusnya biarin aja Aru pulang sama kak Hema." Ucap Arunika sedikit mengencangkan suaranya dibalik badan tegap Aji.

Kini mereka sedang dalam perjalanan pulang, seperti tak ingin kehilangan kesempatan Arunika terus berusaha mencairkan suasana "Biar terbiasa kalau udah pulang bareng setiap hari nantinya" ucap batin Arunika.

"Kak Pacar cemburu ya?" Goda Arunika sambil bergerak menusuk-nusuk kecil punggung Aji yang membuat Aji merasa tak nyaman walaupun ia hanya diam saja.

"Lo bisa diam? Atau mau turun?" Kini Aji merasa muak dengan tingkah Arunika yang sangat tak bisa diam, membuatnya sedikit menyesal untuk pulang bersama.

"Nggak! Masak Aru mau di turunin!" Protes Arunika tak terima.

Aji hanya diam, ia sangat lelah dan ingin cepat sampai kerumah.

Bukan tanpa alasan ia mau pulang bersama Arunika. Ini berkaitan tentang musuhnya Hema yang membuatnya harus terjebak seperti sekarang.

Syukurlah, mereka sudah sampai sehingga Aji tak perlu berlama-lama lagi didekat Arunika.

"Turun." Titah nya saat tak ada pergerakan dari Arunika.

"Ih, bentar... Aru lepas helem dulu." Jawab Arunika dengan sebal.

"Turun. Lepas helem dibawah."

Arunika hanya menggerutu tidak jelas sembari turun dari motor Aji.

PRANK!!!!!

Arunika dan Aji lantas tersentak dan menhentikan aktivitas mereka.

"MAKA DARI ITU SAYA SUDAH BILANG GUGURKAN KALAU NGGAK BISA MENGURUS!"

Samar-samar mereka mendengar dari luar pagar rumah Arunika.

Arunika mempercepat kegiatannya untuk melepas helem agar Aji cepat pergi dari hadapannya. Entahlah, rasanya ia sangat ingin menghilang karena rasa takut dan malu yang kini menjadi satu.

GRAP!

Dengan gerakan cepat Aji reflek menghentikan pergerakan tangan Arunika yang nampak terburu-buru melepas helemnya.

BRAK!!

"DASAR LAKI-LAKI! NGGAK BISA MENEPATI JANJI!"

Suara yang tadi hanya terdengar samar kini terasa seperti semakin jelas seolah seseorang semakin mendekat dibalik pagar besar tersebut.

"Ikut gue."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴀᴊɪɴɪᴋᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang