6.Pulang bareng

35 35 33
                                    

"Shit, pake abis bensin segala lagi," gerutu Devan menendang motornya.

Merogoh saku celananya Devan mengeluarkan ponsel.

"Double shit, pake mati segala lagi," sial sudah Devan hari ini.

"Mana udah sore lagi," gerutu Devan melihat jam tangannya, dia menepikan motornya kesisi jalan.

Melirik kanan kiri, Devan melihat ada mobil tak asing sedang melaju pelan kearahnya.

Devan pun berjalan ke depan mobil dan merentangkan tangannya.

Citt

Mobil itu pun berhenti tepat di depannya.

"Lo mau mati," seorang gadis turun dari mobil dengan tampang datar.

"Anterin gue pulang," ucap Devan santai.

"Gak," tolak Vera, ya gadis tersebut adalah Vera.

"Gak ada penolakan," Devan masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.

"Apa-apaan sih lo," marah Vera menarik pergelangan tangan Devan.

"Turun lo dari mobil gue," lanjutnya tanpa sadar terus memegang tangan Devan.

Seketika Devan terdiam karena perbuatan Vera. Matanya menatap tangan Vera yang memegang tangannya. Tersadar akan perbuatannya, Vera pun segera melepaskan pegangannya.

"Udah cepet masuk mobil," bukannya turun Devan malah menutup pintu mobilnya.

Dengan kesal Vera berjalan masuk kedalam kursi penumpang.

"Motor lo," ucap Vera.

"Hah," bingung Devan.

"Ck, gimana," Vera berdecak.

"Oh, gampang tinggal dibawa temen gue," Kemudian Devan pun menjalankan mobilnya.

Di dalam mobil hanya ada keheningan. Devan yang merasa suasana canggung pun berucap "mampir makan dulu,"

"Gak,"ucap Vera dengan mata berfokus keluar jendela.

"Gue laper," ucapan Devan tak digubris Vera.

*****

Mobil pun berhenti dipinggir warung mie ayam.

"Makan disini gapapa kan," ucap Devan menatap kearah Vera.

"Terserah," merekapun turun dari mobil.

"Bu mie ayamnya dua," ucap Devan pada penjual mie ayam.

"Kok dua," ucap Vera saat mereka duduk.

"Buat lo satu," jawab Devan. Membuat Vera menaikan satu alisnya.

"Gue gak laper," jawabnya.

"Ini mas mie ayamnya," penjual tersebut meletakkan dua mangkuk mie ayam di meja.

"Makasih bu," ucap Devan.

"Nih makan," lanjutnya mendorong pelan satu mangkuk kedepan Vera.

"Gak," tolak Vera.

"Makan atau gue suapin," ancam Devan.

Vera yang mendengar itu terpaksa memakan makanannya.

Setelah selesai makan dan membayar Devan kembali menuju mobil.

"Sekarang gue anterin lo kerumah, besok gue jemput sekalian ngembaliin mobil lo," ucap Devan mulai mengemudikan mobilnya.

"Gak perlu," ucapan Vera. "Lo bawa aja mobil gue ke sekolah gak perlu jemput gue besok," lanjutnya.

Perfect But Not PerfectWhere stories live. Discover now