🏘08

413 43 1
                                    

HALO, APA KABAR KALIAN?
Sekian lama aku gak update..........


DOUBLE UPDATE YEYY!!





Happy Reading
..
.

🏢________________________________🐒

Suasana Kosan udah mulai kayak biasa,  si Trio wek-wek kini kembali berulah. Ngapain lagi kalo bukan berantem sama Herry. Udah kayak musuh bebuyutan mereka tuh.  Tenang.. itu cuma bercanda kok.

"HEH YANTO! BALIKIN SENDAL GUE!"  

"JANGAN MANGGIL PAKE NAMA BAPAK GUE FAJAR!!"

"LAH, LO JUGA MANGGIL BAPAK GUE YANTI!"

Hani mendengus, kini ia menghentikan lariannya dan berbalik secara mendadak bikin Herry kelimpungan. Untung aja dia langsung nge-rem kakinya, kalo gak pasti udah jatuh tuh berdua.

"Lo manggil nama ortu gue. Bayar seratus!"  Palaknya. 

Herry melirik ke segala ruangan, "dih gak!" Tolaknya.

"Seratusssss!!"

"Gamauu."

"Hihh kan perjanjiannya kalo nyebut nama ortu, harus bayar Seratus ribu!!" 

"Yaa itu salah Lo. Ngeselin sih!" elak Herry.

Hani melotot, "Dihh.. seratus pokoknya!" Sungutnya sambil mencak-mencak.

Herry tetap menggeleng sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Dia melirik ke arah pintu, ada Saka yg baru masuk sambil nenteng-nenteng banyak plastik.

"Woy bantuin!" 

Herry mendekat kearah Saka tanpa memperdulikan Hani. Cewe itu juga ikut Herry sambil cemberut.

"Apaan tuh Beh?" Tanya Hani.

"Bantuin dulu, bawa ke dapur sana. Her, Lo bawain sisanya di mobil" ucap Saka sambil ngasih dua plastik ke Hani.  Sedangkan Herry udah keluar, sekalian ngehindar dari palakkan Hani.

"Mulai hari harus hemat ya Han," ucap Saka. Hani menoleh dan mengangguk.

"Udah tanggal tua nih. Bahan makanan selalu cepet abis," Lanjutnya. 

Setelah keduanya sampai area dapur, Hani langsung letakkin plastik nya ke meja pantry. Cewe itu bantu masukkin sayur dan buah ke kulkas, sedangkan Saka bantu masukkin stok mie ke lemari.

"Iya.. lama-lama kok stok bahan cepet habis ya Beh."

Saka mengangguk, "ya makanya.. mulai sekarang harus hemat.  Walaupun ada anak kosan yg banyak duit, tapi tetep aja harus hemat!" Ucapnya

"Uang kas berarti habis Beh?" Sahut Yerin yg bawa satu plastik besar.

"Masih ada sekitar dua ratusan," jawab Saka.  Disaat itu ada Tio dari arah tangga dibelakangnya ada Vian.

"Lah udah belanja lagi Ka?"  celetuk Vian yg sekarang duduk di kursi-- ruang makan.

"Harus mulai hemat sekarang," kata si Hani yg dianggukin Saka.

Yerin yg kini ikutan duduk disebelah Vian, melirik ke kalender. "Tanggal tua ya?" Gumamnya. Vian denger itu.

"Lah iya udah mau akhir bulan aja."

"Akhir tahun juga Bang," sahut Herry. Cowo bermata sipit itu duduk di tangga.

"Ayoklah bakar-bakar!" ajak Yerin antusias.  "Ntar yg beli daging Bang Shua aja," lanjutnya.

Kosan KOLO// [ I ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt