35: Italy is Distopia

En başından başla
                                    

"Game?"

Sebelum tanda tanya semakin tergambar besar di wajah pemuda tersebut, segera Lucas beranjak dari kursi dan menunduk sambil mengucap terimakasih berulang-ulang kali. Troli didorong pelan sembari mengumbar cengiran tak berdosa. Dalam hati, Lucas bersorak: mission completed!

Usai melaksanakan tugas bersih-bersih yang menguras habis tenaga, Lucas kembali ke kantor instansi. Mengganti kembali pakaiannya lalu pergi ke pusat administrasi untuk menemui seorang wanita muda yang berjaga di sana. Sambil tersenyum, Lucas menyerahkan surat pengunduran diri lalu melenggang tanpa menghiraukan tatapan kecewa si wanita.

Kala bertanya apa alasannya, Lucas hanya menjawab, "Pekerjaan ini tidak cocok untukku." Gagang pintu kantor diraih, Lucas menjeda langkah dan menoleh ke belakang. Pada wanita di ujung sana ia berucap, "Jika kamu luang malam nanti, mari kutraktir minum. Hubungi aku kalau kamu tertarik!" Seketika senyuman manis menoreh di bibir berlapis lipstik merona si wanita, tanpa tahu alasan sesungguhnya Lucas hanya ingin meminta bantuan wanita tersebut untuk menghapus seluruh informasi data diri milik Lucas dan berpura-pura tak pernah menemui pria itu. Upaya tersebut hanya sebatas antisipasi jika seseorang menemukan jejak Lucas.

Hari berikutnya, Lucas mendatangi sekumpulan pemuda SMA di sebuah kedai ramyun. Ini bukanlah kali pertama Lucas melihat kerumunan itu. Jauh pada hari-hari sebelumnya, Lucas telah memperhatikan logo yang tersemat di seragam sekolah mereka, terbaca Teknik Perancangan Komputer sebagai identitas jurusan.

Segera, setelah Lucas menerima panggilan dari Jeffrey, "Bersiaplah! Ini saatnya," juga panggilan dari pusat informasi perusahaan yang tempo hari didatanginya, ia memboyong para pemuda itu guna melancarkan rencana dengan imbalan traktiran makan malam dan upah yang cukup menggiurkan.

"Dengan Teknisi Yuk-Hei? Kami membutuhkan bantuan. Seluruh data komputer di perusahaan kami menghilang terserang virus. Bisakah Anda segera datang kemari?"

"Ke mana saya harus pergi?"

"AA Fashion & Mode."

Ketika Lucas beserta rombongan tiba di tempat, suasana perusahaan raksasa tersebut begitu kacau. Nyaris semua orang yang ditemui seperti hilang kewarasan karena data-data di komputer mereka disinyalir corrupt. Senyuman miring samar-samar terlukis pada wajah Lucas, tetapi tak berlangsung lama. Ia menjelma panik seketika dan segera menyembunyikan wajah di balik topi kala melihat pemuda yang ia beri kopi tempo hari. Untungnya, pemuda tersebut pun sama halnya panik sebagaimana yang lain sehingga tak menyadari kehadiran Lucas.

Virus yang Lucas letakkan sungguh tak berbahaya. Yakin, para pemuda SMA yang dibawa pria itu bisa menangani dengan mudah. Maka, Lucas hanya perlu melaksanakan misi selanjutnya, yakni mengorek data di komputer yang teronggok manis pada sebuah ruangan bernuansa biru tua.

Ruang tersebut tak berpenghuni. Konon, Johnny Suh, sang pemilik dan juga Alice tengah melakukan perjalanan bisnis. Mensurvei kain-kain bahan habis pakai untuk produk yang hendak diluncurkan pada musim gugur mendatang dan menghadiri sebuah acara perhelatan busana akbar di negara yang sudah beberapa waktu belakangan ini Lucas tinggal pergi. Italia.

Sebuah asbak diletakkan di atas meja. Lucas telah duduk manis di kursi yang berkali-kali lipat lebih nyaman dari kursi pegawai yang ia duduki waktu itu. Diska lepas ditancapkan pada komputer. Sembari menunggu data-data transaksi keuangan dan infromasi tentang sebuah perusahaan fiktif disalin, Lucas menghabiskan beberapa batang rokok.

Tak hanya itu, Lucas bahkan menyempatkan diri mengamati lukisan-lukisan mewah yang tersemat di dinding. Tak semewah yang terbayangkan jika dilihat dari dekat seperti yang ia lakukan sekarang. Tawa getir membunyi dari lisan Lucas selama beberapa saat. Kakinya kini berayun santai, mampir di hadapan sebuah akuarium besar tempat seekor ikan arwana tinggal. Jemari Lucas mengetuk pelan kaca akuarium sebanyak dua kali seraya bibirnya mengalunkan sapa,

SILHOUTTE: After A Minute [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin