16. Jalan

18 3 0
                                    

"Dia hanya bercanda
Seharusnya kamu tertawa bukannya jatuh cinta"
Sandi Bara Arsakha

HAPPY READING

Vita keluar dan menemui bayu yang sedang menunggunya. Ternyata eri, esa dan sandi sudah sampai. Vita berjalan sambil tersenyum tipis. Semua menatap vita apalagi bayu yang lagi terpesona melihat vita. Rambut yang digerai menambah kecantikannya.

"Cantik"gumam bayu yang langsung disoraki oleh sandi.

"Apaan sih lu. Ayo ta naik"ucap bayu. Vita mengangguk dan naik di belakang. Vita memakai helmnya sendiri.

"Udah?"tanya bayu.

"Udah"

Bayu pun menjalankan motornya. Begitupun eri, esa dan sandi mengikuti bayu dari belakang. Jaga-jaga dibelakang.

"Bay kita mau kemana?"tanya vita sedikit mencodongkan wajahnya ke depan agar bayu bisa mendengar.

"Ke hatimu"

"Anjir! Gue serius heh!"kesal vita. Bayu terkekeh pelan "Liat aja bentar. Dijamin lu pasti suka"

Vita menghela nafasnya. Bayu semakin menambah kecepatannya agar nanti sampai tidak terlalu sore.

Bayu memakirkan motornya dan membuka helmnya. Vita menatap kanan kiri. Asing baginya. Apalagi dirinya tidak pernah diajak jalan-jalan sama orang tuanya. Dari kecil vita selalu ditinggal di rumah. Sendirian.

Vita membuka helmnya dan takjub melihatnya. Patung bidadari yang menjulang tinggi di depannya. Vita turun dari motornya. Vita tidak bisa menghilangkan rasa takjubnya. Bayu merangkul pinggang vita "Lu suka kan?"

Vita mengangguk "Suka banget. Ayo kita kesana"ucapnya sambil nunjuk patung bidadari yang dari tadi membuatnya kagum. Bayu mengajak vita mendekat dan diikuti oleh yang lainnya.

Vita memegang patungnya "Bagus amat. Ilusi surga dunia"gumamnya terus melihat lihat patungnya. Belum lagi restorannya.

"Vita?!"panggil citra dengan terkejut melihat vita. Apalagi sedang di rangkul sama bayu. Vita dan lainnya menoleh.

Vita hanya menatap citra. Wulan, yoga, nata, agas, fery dan sepupu yang lain mendekat.

"Gue kira lu gak kesini bay"ucap yoga. Bayu hanya mengangguk.

"Eh vita. Kakak kira kamu gak kesini? Tadi mau ngajakin kamu, kamunya lagi tidur"ujar wulan sambil tersenyum. Vita menatap wulan "Serem amat senyumannya"batinnya sambil memegang tangan bayu. Bayu mengelus punggung tangan vita.

"Hah? Tidur? Tadi gue kesana vita lagi diikat. Gue tanya, apakah dari kalian semua yang mengerjai vita?"tanya bayu menatap sepupu vita dengan mengintimidasi.

"Vita sialan!"umpat citra sambil mengepalkan tangannya. Wulan merangkul citra "Hah? Kita? Mana ada? Kurang kerjaan banget kita. Kan udah gue bilang, gue kira dia tidur"ujar wulan dengan santai.

"Halah palingan dia buat-buat sendiri. Supaya dikasihani oleh lu bay"ceplos yoga.

"Oh ya? Tadi siapa yang menendang kursinya sampai gue jatuh? Bukannya lu sendiri? Gak usah bohong deh. Walaupun lu sekarang bisa bohong di lain kali akan terbongkar sendirinya"ujar vita menahan dirinya agar tidak menyerang sepupunya di tempat umum.

"Hah?! Gimana maksudnya?"tanya bayu yang benar-benar bingung. Vita melepaskan tangan bayu dan pergi. Vita mengambil helmnya di motor bayu. Vita berjalan keluar. Niatnya refreshing malah kek gini

"Benar dugaan gue. Ternyata kalian semua yang mengikat vita! Lu kenapa ikut-ikutan ga?! Dia sepupu lu sendiri! Coba lu ingat-ingat apa kesalahan vita sama lu!"ujar bayu.

BLACK SHADOW Where stories live. Discover now