12. Ungkapan

25 3 0
                                    

"Bertemu dengan orang baru dan belajar untuk membuka hati kembali bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani. Sesekali ada rasa tidak percaya yang muncul dari dalam diri. Sesekali ada rasa takut untuk memulai hubungan yang baru lagi"
Adhisri Savita Wahyuni

HAPPY READING

Bayu mengusir carki dengan pelan. Bukannya malah pergi, carki menggeram karna bayu tidak mau mengikutinya.

Carki kembali menarik-narik celana bayu tapi bayu malah langsung kabur. Takut carki menggigitnya.

Feri berdiri dan membantu vita bangun. Vita menatap feri dengan sayu. Tenaganya sudah habis. Apalagi dirinya belum makan.

PLAK

PLAK

Feri menampar kedua pipi vita secara bergantian. Vita menunduk sambil mengepalkan tangannya.

Adit, ayah vita berdiri dan menghampiri vita. Vita mengangkat wajahnya. Adit menatap vita dengan datar.

PLAK

Adit menampar pipi vita dengan keras sampai vita jatuh. Bekas tamparan terlihat jelas di pipi vita. Vita menatap ayahnya dengan takut. Tangan dan kakinya bergetar hebat.

"Yoga antar vita ke kamar! Hari ini dia selamat. Di lain kali, aku tidak akan mengampuninya"ujar adit sambil duduk. Yoga mengangguk dan membantu vita bangun. Vita menepis tangan yoga. Dia tidak butuh bantuan orang yang menatapnya dengan kasihan.

"Udah dibantuin malah songong"sinis wulan. Vita hanya terdiam dan mencoba berdiri. Bukan fisiknya doang yang sakit tapi mentalnya juga sakit.

Yoga mengikuti vita dari belakang. Vita membuka pintu kamarnya dan duduk di tepi kasur. Matanya menatap lurus ke depan. Yoga menutup pintu kamar vita dan mendudukkan dirinya di samping vita.

"Maaf"ucap yoga dengan pelan. Vita terkekeh sinis mendengarnya.

"Gak usah minta maaf. Gue cuma terluka doang. Besok aja sembuh"balas vita. Yoga menatap vita "Maafin gue ta. Gue gak bisa ngelindungi lu"lirihnya sambil memeluk vita dari samping.

"Bukankah lu senang melihat gue kek gini? Bukankah tadi lu tertawa? Gak usah pura-pura lagi ga! Gue muak! Mending lu keluar dari sini"

Yoga melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi vita. Vita meringis pelan dan melepaskan tangan yoga dari pipinya.

"Gue obatin ya"ucap yoga sambil mengambil kotak P3K. Vita hanya terdiam. Air matanya kembali lolos turun.

"Maafin gue ta. Tolong jangan nangis ta. Gue minta maaf"ujar yoga dengan bersalah.

Vita tidak menjawab melainkan menarik rambutnya dengan kuat sambil menangis. Kata-kata hinaan kembali muncul di benaknya. Bahkan mereka yang pernah mengucilkan dan membully vita muncul.

"Jangan kek gini ta"ucap yoga sambil memegang tangan vita. Vita menatap yoga dengan tajam.

"Keluar dari sini! Gue gak butuh lu!"bentaknya. Yoga menggeleng "Gue mau ngobatin luka lu dulu"

"Keluar! Jangan harap gue akan menerima lu lagi!"

Yoga menghela nafasnya dan keluar. Vita merosotkan badannya dan duduk di lantai "Gue akan balas dendam. Gue akan balas dendam. Balas dendam"gumamnya yang seperti orang gila.

Di Sisi Lain

Bayu yang kabur dari rumah vita langsung naik ke mobilnya. Dava yang melihat bayu naik ke mobilnya bingung.

"Lah boss katanya mau makan"

"Pulang aja dav!"

Dava mengangguk dan menjalakan mobilnya. Nafas bayu terengah-engah. Bayu mengeluarkan ponselnya dan banyak notif wa yang muncul. Saat bayu membuka ternyata grup yang isinya mereka berlima.

BLACK SHADOW Where stories live. Discover now