2. Biliar

43 4 0
                                    

"Aku pernah menaruh harap. Menjagamu, bertahan terus-terusan. Meski tanpa ikatan, aku menjalankannya sepenuh hati. Tapi, setelah kau memilih seseorang yang lain. sudah saatnya aku sadar, bahwa hadirku hanya sekadar mengantarmu ke dalam ruang bahagia yang bukan aku penghuninya"
Bayu Artha

HAPPY READING

Bayu yang sudah sampai di tempat biliar langsung melepas helmnya dan langsung turun dari motornya. Matanya tidak sengaja melihat ada seorang cewek yang sedang main biliar dengan lihai. Tangannya yang memegang stik biliar aja membuat bayu ingin memiliki cewek itu. Dia suka cewek yang mempunyai jiwa olahraga bahkan pandai dalam permainan.

"Bay sini! Sekalian main!"teriak yoga yang tidak sengaja melihat bayu yang masih berdiri di samping motornya. Vita yang sedang bermain biliar menoleh ke belakang "Sial! Cowok itu lagi!"batinnya dengan kesal. Bayu terkejut melihat cewek yang di ajak cekcok tadi siang ada disini.

Berarti cewek jelek itu yang main biliar dengan lihai? Oke, bayu menarik kata-katanya kembali yang niatnya memacari cewek jelek itu.

Bayu menghampiri yoga dengan senyuman yang mengembang. Vita menaruh stik biliarnya "Ga, gue pulang dulu"pamitnya ke yoga sepupunya.

"Lah ngapain pulang? Temenin gue main lah"

Vita berdecak sebal "Tugas gue belum selesai ga. Gue kan udah janji sama lu, kalau gue main sebentar"

"Sini aja ya. Ya ya gue mohon, please"rengek yoga sambil memegang tangan vita. Vita menatap yoga dengan sinis "Iyaiya! Gak usah megang-megang kali"ketusnya sambil menarik tangannya. Senyuman yoga mengembang.

Kali ini bayu hanya terdiam dan malah asik memandangi wajah vita yang tidak ada ekspresinya sama sekali. Biasanya kalau ada cewek, cewek-cewek akan heboh melihat dirinya. Tapi sekarang? Cewek di depannya aja tidak berekspresi sama sekali. Apa dirinya kurang ganteng?

"Lu mau main gak bay?"tanya yoga sambil memberikan stik biliarnya ke bayu. Bayu mengambil stik biliar "Banget malahan. Hati gue kurang baik"

Yoga terkekeh "Putus lagi?"tanyanya yang sudah hapal dengan sikap bayu.

"Ya gitu"jawab bayu dengan seadanya. Vita yang sedang berdiri pun mendudukkan dirinya kursi. Dia meraba saku hoddienya dan dia kelupaan ponselnya.

"Ga"panggil vita yang membuat yoga dan bayu menoleh. Vita menjulurkan tangannya satu ke arah yoga.

"Mau beli apa?"tanya yoga dengan lembut. Dia tau sepupunya mau apa.

"Hp"ujar vita dengan singkat.

"Hp?! Lu mau beli hp ta? Jangan sekarang ta. Gue gak punya uang. Sepupu lu lagi bangkrut"ujar yoga dengan sedih. Vita menghela nafasnya "Pinjem hp"ujarnya dengan pelan. Jangan sampai dirinya teriak di sini. Ketemu yoga selalu membuat dirinya kesal.

"Buat apa? Jangan macam-macam dengan hp gue. Gue gak mau hp gue jadi percobaan praktek lu"

"Pinjem ga! Gak gue apain!"kesal vita. Yoga terkekeh "Oke oke. Jangan kesal gitu. Mau ngapain emang?"tanyanya sambil memberikan hpnya ke vita.

"Kepo amat lu"ujar vita sambil menjauh. Yoga hanya geleng-geleng melihat sepupunya yang sudah kesal dengan dirinya. Bayu yang diam dari tadi hanya sedikit kesal karna cewek itu memotong pembicaraannya. Sangat tidak sopan, menurut bayu.

"Ayo main ga"ajak bayu sambil menata bola biliarnya dan menaruhnya di tengah-tengah meja biliar. Yoga mengangguk dan bermain. Sesekali yoga menoleh ke arah sepupunya. Takut di rusakin hpnya. Itu hp satu-satunya yang ia punya. Bahaya kalau vita sudah memegang ponsel sebab dia akan mengehack akun-akun orang.

BLACK SHADOW Where stories live. Discover now