12. Fakta Mengejutkan

750 67 2
                                    

09.00 A.M
At school

Lomba debat bahasa Inggris sudah memasuki tahap final. Dua siswa berbeda sekolah itu akan merebutkan tropi bergilir dan beberapa hadiah lainnya. Tak ayal jika SMA itu dikerubungi siswa dari SMA lain, untuk mendukung siswa sekolah mereka yang sedang berlomba debat tersebut.

Teman-teman sekelas Namjoon berada ditempat terdepan, mereka sangat antusias melihat bagaimana murid andalan kelas mereka menaklukkan lomba ini. Begitu juga Genk Yoongi, mereka tak sulit mencari tempat. Genk Yoongi itu paling berpengaruh disekolah, siapa yang tak tahu dengan 5 laki-laki tampan berasal dari kelas IPA tersebut. Hahaha, memang terkenal nakal tetapi mereka siswa yang berprestasi.

Back to topic.

Namjoon sekarang berada di samping aula sekolah. Jangan lupa Seokjin selalu menemani kekasih hati nya tersebut. Read : calon kekasih. Namjoon sedang mendengarkan nasihat guru pembimbing nya dan juga kepala sekolah. Namjoon sesekali menjawab 'iya' dan 'saya mengerti'. Ya, ini bisa terbilang lomba nasional dan posisi Namjoon sebagai pengganti peserta pasti para guru akan memperhatikannya.

Lomba akan dimulai sebentar lagi, Namjoon sedang berdiri didepan pintu aula. Dia sedang merapalkan doa dengan sungguh-sungguh. Setelah selesai Namjoon menarik nafas cukup dalam lalu mengeluarkan nya. Gugup melanda dirinya apalagi kondisi dirinya masih terbilang cukup lemah karena kejadian tempo hari itu.

"Namjoon, semangat!" Seokjin memegang bahu Namjoon sambil tersenyum tampan.

"I-iya, Bang Jin." Namjoon tersenyum kikuk melihat senyuman itu. Hatinya dag-dig-dug dengan keras. 'Ouh, jantung jangan keras-keras kalo berdetak.'

Seokjin mengantar Namjoon lebih tepatnya memapahnya hingga ke podium yang telah disediakan di panggung aula. Banyak siswa menatap Namjoon dengan tatapan bertanya. Ada apa dengan Namjoon hingga harus dipapah seseorang? Pemandangan menarik perhatian itupun tak luput dari pandangan Yoongi. Pasti setelah ini Yoongi beralih profesi menjadi wartawan dadakan.

Wajah Namjoon terlihat segar tetapi tubuhnya terlihat seperti kelelahan sehabis melakukan hal-hal yang berat. Wajah segar itu hanya make up. Wajah sebenarnya Namjoon itu lebam dan ada beberapa luka lecet.

Sebelumnya saat dikediaman Kim, Seokjin meminta para maid untuk merias wajah Namjoon yang lecet dan lebam dengan make up agar tak dicurigai siswa lainnya dan para guru.

---•••---

Debat berlangsung sengit, beberapa kali Namjoon berargumen dan membuat lawannya merasa minder karena argumen Namjoon sangat ber-logika dan tepat sasaran. Belum lagi sorakan dari teman-teman sekelas Namjoon yang sangat keras dan berharap lomba ini dimenangkan oleh Namjoon.

"Wah gila~ baru kali ini Gue lihat Namjoon se-keren itu." Jinyoung sangat kagum dengan sosok Namjoon kali ini.

"Iya betul, aura dominannya itu lho beuh~" balas Jennie yang sedang senyum-senyum sendiri lihat Namjoon.

"Kalo gini caranya, Gue bisa-bisa suka sama si Namjoon nih hehe." Kata Jisoo.

"Eh, awas ada pawang nya lho~" Jimin nepuk pundak Jisoo gak main-main.

Jisoo menengok kearah belakang dan dihadiahi tatapan tajam dari si sulung Kim, Kim Yoongi. Jisoo tersenyum kaku lalu segera menengok ke depan lagi.

"Lu kenapa? Kok wajah Lu kayak habis dikejar maling." Lisa menahan tawanya.

"Pfft~ yang sabar ya, Jisoo." Jimin mengelus pundak Jisoo sambil menahan tawa juga.

"Guys, Namjoon menang!!" Seru Jinyoung. Dia berdiri sambil bertepuk tangan.

Sweet and BitterWhere stories live. Discover now