30. Ini ujian harap sabar

355 50 1
                                    

⚠️ Warning emosi nanti kalian ⚠️

(Baca pesan author please, gomawo)

Dahi Kakek mengkerut, Ia tak senang dengan ucapan sang Nenek.

"Tetap saja Baekhyun anak laki-laki yang mempermalukan Keluarga Byun, menikah dengan sesama laki-laki dan bisa melahirkan." Kakek menatap tajam Namjoon.

"Tap—" Ucapan Nenek dipotong oleh Kakek.

"Lihat Namjoon kelihatan sekali seperti Baekhyun, sudah bagus tinggi tapi berwajah manis pasti Dia penyuka sesama. Kalo Yoongi dipastikan tegas dan gentleman tapi sayang pendek tak seperti adiknya, Namjoon. Gak ada yang betul keluarga Kim Chanyeol."

"Hah, apa yang Lu bilang? Kagak ada yang bener keluarga Papi Mami Gue?" Yoongi menatap tajam sang kakek, bahkan suara deep Yoongi paling ditakuti siapapun keluar.

"Bapak, sudahlah urusin Jessi aja kan Jessi mau nikah sama Mas Wonwoo." Bu Dhe Jessi berbicara dengan sok manisnya.

"Diem Lu, ini urusan keluarga Kim. Kami Duo Kim berhak mendapatkan keadilan dan kebenaran." Yoongi menyunggingkan smirk.

"Woi, yang sopan Lu ama Ibu Gue. Itu Bu Dhe Lu asal Lu tau." Minho tak terima dengan ucapan Yoongi pada Ibunya.

"Gue. Kagak. Peduli." Ucap Yoongi dengan penuh penekanan. Mata kucing itu penuh dengan api kebencian.

"Ap-apa Lu bilang?!" Minho menelan ludah dengan sulit mendengar nada dalam dari Yoongi, tubuhnya merinding.

"A-abang udah ya? Kita kembali ke kamar Mami." Namjoon menggenggam tangan Yoongi dengan gemetar. Dia takut mendengar deep voice Yoongi.

"No Namjoon! Are you stupid? Look the situation."

"I, I look Kim Yoongi. Never mind they won't understand us!" Namjoon berteriak diakhir ucapannya.

"Why~ Lu teriakin Gue, Hah?!" Yoongi mendekati Namjoon, bermaksud memojokkan Namjoon.

"Gue bilang udah ya udah, biarin aja mereka ngejelekin Kita yang penting Kita kagak pernah ngerusuhin mereka!" Tunjuk Namjoon tepat lurus kearah Kakek.

"Kelakuan kek anjing gitu dibiarin. Cih, kagak ada pernah di kamus Kim Yoongi." Namjoon meremehkan Namjoon.

"Namjoon~ Yoongi~ udah ya? Sini sama Nenek aja, kita jalan-jalan keliling desa. Udah lama kita nggak jalan-jalan bertiga kan?" Tawar Nenek, padahal mata Nenek sudah berkaca-kaca dan air mata siap meluncur kapan saja.

"Nggak Nek, Yoongi harus kasih perhitungan pada Kakek dan Bu Dhe Jessi. Bisa-bisanya ngejelekin anggota keluarga nya sendiri." Yoongi menolak secara halus, meskipun terselip nada menjengkelkan.

"Kamu berani sama Kakek, mau jadi apa kamu, Yoongi?!" Kakek memandang Yoongi dengan amarah.

"Mau jadi orang lah, masa jadi monyet gimana sih Elu. Eh." Ucap Namjoon, emang gitu si Namjoon suka banget nyerobot omongan orang.

"Pfft." Yoongi terkekeh kecil mendengar adiknya berbicara seperti itu.

'Hah, berarti Namjoon udah mulai berani dengan Kakek. Hahaha lanjutkan, Joon. I like that.'

Namjoon mendengar suara hati Yoongi, Dia baru menyadari bahwa Yoongi ingin Dia melawan ucapan sang Kakek yang ingin menjelekkan keluarga nya.

"Namjoon! Sekarang kamu berani dengan Kakek?" Bentak Kakek dengan nafas tersengal.

"Bukannya berani sih, but Gue menegakkan keadilan, Kek. Sorry for my mom fault. Tapi udah garis takdir yang Maha kuasa jadi kita kagak bisa menghindarinya." Namjoon menatap Kakek tatapan santai.

Sweet and BitterWhere stories live. Discover now