Orang itu terlentang dan aku berada diatasnya dengan muka saling berhadapan. Saat kubuka mata ternyata dia seorang laki-laki,

" Astaga...! " Aku segera berdiri dan laki-laki itupun juga.

Kami merapikan penampilan kami yang sedikit berantakan,

" Maaf... " Ucapku

" Ma..maafkan kami, ka..kami nggak sengaja... " Potong Widi sambil membungkukkan badan, aku ikut-ikut membungkukkan badan meskipun aku nggak tahu siapa yang ada dihadapan kami ini.

Pria itu menatapku tak berkedip, aduh...aku yang ceroboh, pasti dia marah

" Kamu... " Ucap pria itu seperti mengingat sesuatu

Kuperhatikan wajahnya, aku juga seperti pernah melihatnya tapi dimana ya?

" Kamu yang semalam sama... "

" Ah iya... Saya ingat, aduh maafin saya ya kak... Saya nggak sengaja " Potongku saat aku ingat bahwa dia ternyata pria yang semalam, yang membuat kak Vina menghindarinya.

" Emm..kakak nggak luka kan? " tanyaku, pria itu menggeleng masih menatapku.

" Ya udah kami masuk dulu.. Sekali lagi saya minta maaf saya bener-bener nggak sengaja " Ujarku sambil membungkuk lalu menarik tangan Widi untuk segera absen karna kami sudah sangat terlambat.

Widi masih bengong saat kutarik, dan sesampainya didalam gedung pabrik dia menoyor kepalaku.

" Oon banget sih...dia itu General Manager baru pabrik ini, namanya pak Edo masak lo nggak tahu. Seenak jidat lo panggil dia kakak, sok akrab banget sih lu..." Katanya yang sontak membuatku sangat terkejut

" Hah.??!!! "

*****

Edo's POV

Semalam aku tidak bisa tidur, pikiranku masih terpaku memikirkan kakak. Saat itu aku sedang menengok temanku yang dirawat di Omni, tapi ternyata disana aku ketemu kakak.

Setelah sekian tahun aku kehilangan jejaknya, berusaha mencarinya bahkan selalu pindah-pindah kerja akhirnya aku menemukannya di kota ini.  Apa yang dilakukan kakak di rumah sakit?

Terlepas dari itu aku sangat merindukannya, begitupun mama. Sekarang mama sakit-sakitan karna terus memikirkan kakak. Sedangkan papa,meskipun hanya diam tapi aku yakin sekali bahwa dari lubuk hatinya yang teramat dalam pasti dia sangat merindukan kakak. 10 tahun itu bukan waktu yang singkat, entah bagaimana cara kakak berjuang saat lepas dari keluarga.

Dan pagi ini saat aku sedang menuju showroom pabrik, aku dikejutkan dengan seorang gadis yang dengan cerobohnya menubrukku. Aku sempat akan marah namun kuurungkan saat aku tahu siapa yang menubrukku. Dia adalah gadis yang bersama kakak semalam, aku ingat betul wajahnya. Dari seragam yang dipakainya aku tahu dia bekerja dipabrik ini sebagai buruh.

Dan dengan konyolnya dia memanggilku kakak, haha lucu sekali.
Dan juga dia manis sekali,,tapi sayang dia pacar kakak. Mereka terlihat sangat serasi.

Dari dulu aku nggak pernah mempermasalahkan orientasi kakak karna biar bagaimanapun dia adalah kakakku. Tapi karna sedari kecil dia selalu mendapat perlakuan berbeda dari papa yang aku sendiripun tak tahu kenapa papa membencinya, kakak menjadi ikut membenciku meskipun aku tak pernah mempunyai masalah dengannya.

Mungkin itu juga salah satu faktor yang menyebabkan kakak menjadi tak memiliki rasa peka terhadap kaum adam. Karna meskipun secara naluri kakak nempunyai sifat tomboy sejak kecil, tapi apabila papa nggak memperumit dan mempersoalkan sifat kakak pasti kakak tidak akan Belok. Ahh...entahlah, itu hanya pemikiranku saja.

" Pak Edo... Bapak sudah ditunggu semua staf. Meeting segera dimulai pak... " Suara sekretarisku mengaburkan lamunanku,

" Ah..maaf, meetingnya jadi di showroom? " Tanyaku padanya.

" Iya pak ..mari, " Ajak Sekretarisku.

Meeting berlangsung tanpa sedikitpun aku bisa fokus. Bahkan sampai meeting berakhir, otakku hanya dipenuhi bayangan kakak. Dan setelah semua staf meninggalkan ruangan aku tetap duduk ditempat hingga sekretarisku Tika menghampiriku, ternyata dia juga masih disini.

" Maaf pak, ada yang bisa saya bantu? Saya perhatikan dari sejak meeting tadi bapak cuma melamun " Tanyanya, seperti biasa dia selalu perhatian

" haah..saya memang nggak fokus sama sekali. Berikan saja salinan hasilnya pada saya nanti. " Jawabku, Tika mengangguk

" Baik pak, adakah yang lain yang bisa saya lakukan? " Tanyanya

" Tidak. " Jawabku singkat, lalu Tika mohon diri untuk pergi. Namun sebelum ia mencapai pintu aku memanggilnya karna aku teringat sesuatu

" Mungkin kamu bisa membantuku menemukan seorang gadis, dia salah satu buruh dipabrik ini, ada hal penting yang ingin ku bicarakan dengannya. " Ujarku

Terlihat Tika mengernyitkan alisnya heran, namun aku tahu dia nggak berani bertanya tujuanku lebih jauh..

" Baik pak,, apakah bapak tahu nama gadis itu? " Tanyanya

" Itu dia. Saya bahkan belum tahu siapa dia, tapi saya yakin akan segera menemukannya... "

*****

@Levin_max02 sorry kalo part ini masih terlalu pendek. Tapi part ini spesial buat kamu haha

(AMO)

So Possessive (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang