Truest Truth

217 27 16
                                    


Mohon maaf sebelumnya.. ingin sekali kasih foto & illustrasi supaya lebih dalem.. tapi musibah terjadi pada laptpku. Jadi updetd pake hp ribet sekali.😌

Dan mohon maaf pasti banyak typo.. 😌😂

Tapi.

Jangan skip skip bacanya. Kali ini agak panjang karna aku gak tega maumotong ditengah cerita ekhehehehe

Sesuatu yg menurutku cukup seru sedang terjadi. Semoga menghibur...

😘

........




Taeyeon terbangun dari tidurnya lagi. Padahal belum tengah malam dan mungkin di infusnya sudah tercampur obat tidur dosis rendah.

Mimpi buruknya tidak kunjung berhenti. Semenjak usahanya bunuh diri yang kedua, mimpi itu terus menerus datang. Perasaanya makin gelisah saat malam hari.

Taeyeon menemukan hyoyeon yang sudah pulas tidur di sofa. Televisi menyala tanpa suara, bungkus bungkus snack dan minuman berantakan di meja.

Tadinya tiffany yang bersikeras menjaga taeyeon saat malam di rumahsakit.

Tapi keinginanya ditolak keras oleh semua orang termasuk taeyeon. Akhirnya Hyoyeon yang sukarela menemani taeyeon malam ini. Mereka masih mengobrol sambil menonton layar tivi di dinding sampai pukul 7 malam taeyeon tanpa sadar tertidur.



Taeyeon menengok jam dinding yang pergerakan jarumnya samar terlihat.

Baru pukul 9.30 malam.

Tapi karena diluar musim dingin, diluar sangat sepi seperti tengah malam.

Orang orang lebih memilih mengakhiri aktivitas diluar ruangan dan mendekam dekat perapian atau penghangat ruangan. Penjaga dan staff rumah sakit yang tidak banyak pun memilih tidak berkeliaran.

Taeyeon sandarkan lagi punggungnya pada bantal yang ia naikkan.

Menghela nafas. Memikirkan tiffany sambil memainkan gelang ametysnya.

Ia merindukan wanita itu. Apalagi disaat perasaanya tidak enak seperti ini.

Ia teringat bagaimana kemarin berhasil tertidur setelah diam diam mengadu hatinya dalam pelukan kekasihnya.

Rasanya seperti ketika ia berada di tempat asing, ia akan merindukan rumahnya lebih dari apapun di dunia.

Begitulah saat ini. Ia merindukan rumahnya, tempat ia merasa nyaman, yaitu tiffany.

Bahkan rasa rindu itu perlahan lahan mengalahkan rasa tidak nyamanya karena mimpi buruk.

Pelan pelan taeyeon turun dari ranjangnya, berpegangan pada tiang infus, ia melangkah mengendap keluar. Berdiam diri begitu hanya membuat kesedihanya mengambil alih.

Itulah kenapa taeyeon selalu menyibukkan diri, bangun sangat pagi, memasak banyak untuk tiffany, mengerjakan semua tugas rumah bahkan menebang pohon pagi hari. Ia tidak mau membiarkan pikiran buruknya muncul karena melamun dan berdiam diri disaat perasaanya sedang sedih.



Masih mengendap, ia membuka pintu.

Belum juga ia melangkahkan kaki keluar, taeyeon dibuat terkejut hingga hampir terjengkang karena melangkah mundur secara tiba tiba.

Siwon didepanya. Pria itu memang belum pergi dari kota kecil lauterbrunen. Bahkan ia belum pergi dari rumahsakit kecil tempat semua orang berkumpul siang tadi.

Wabi-Sabi (Taeny Love Story)Where stories live. Discover now