ma sœur cadette 9

532 79 21
                                    

happy reading yall

abaikan typo






author pov


akhirnya waktu yang dahyun tunggupun tiba. dia keluar dari rumah sakit. senyum tidak dapat dia hindarkan. dia begitu bahagia sampai sampai jalan sambil berlari kecil. hal sekecil itupun bisa membuat sana khawatir. biar bagaimanapun, dahyun belum sombuh total 100%. kanker ganas itu masih ada di dalam otaknya.



"dahyun ah, hati hati"


"nee unnie, aku terlalu senang"


"arra, tapi pelan pelan, nanti jatuh"


"neee"


"seperti anak kecil saja"






skip di dalam mobil




"unnie"


"wae?"


"gomawo"


"untuk?"


"menolongku dulu saat di jembatan ini" ucap dahyun sambil melihat ke luar kaca mobil. dahyun masih ingat betul tragedi yang dia alami saat masih kecil. bagaimana rasanya menahan lapar selama empat hari. hanya di bantu roti dari para pejalan kaki saja. bagaimana sana datang ke kehidupannya membawa dunia yang baru.


"kau tau takdir dahyun ah?"


"maksudnya unnie?"


"dulu saat aku mau ulang tahun ke 10, aku ingin minta pada tuhan untuk eomma dan appa memberiku adik kecil yang lucu. suapaya aku ada teman"


"..."


"nyatanya mereka pergi bahkan sebelum aku berumur 10 tahun"

"dan lihat, tuhan bahkan langsung mengabulkannya... aku memilikimu"


"mwoyaaa~"


"eoh~ kau tersipu pada unniemu sendiri hmm?"


"yak unnie jangan menggodaku"


"hahahah arraseo"





MA SŒUR CADETTE [COMPLETED]Where stories live. Discover now