ma sœur cadette 1

600 89 5
                                    

happy reading yall

abaikan typo






"unnie!" teriak dahyun


"wae? eoh, kau sudah selesai dahyun ah? kajja, kau bisa telat sekolah nanti" ucap sana pada dahyun


"kajja unnie~"



setelah itu, sana dan dahyun masuk ke dalam mobil untuk menuju sekolah dahyun. selama di perjalanan, mereka hanya berbincang biasa layaknya kakak dan adik. hidup di dunia tanpa orang tua memang sangat berat, awalnya sana ingin sekali menyusul kedua orang tuanya. tapi saat itu datang seorang adik kecil yang menangis di pinggir jembatan tempat sana ingin mengakiri hidupnya, ya gadis itu adalah orang yang kini disampingnya, kim dahyun.





flashback on


sana dahyun dahyun bukan kakak dan adik dengan satu darah. saat yang itu sana berusia 9 tahun merasa bahwa dunianya sudah selesai. ayah dan ibunya ditemukan tak bernyawa saat hendak dalam perjalanan menjemputnya di sekolah. motif pembunuhannya karena saingan bisnis. saat itu memang perusahaan ayah sana sedang pesat pesatnya  dan banyak sekali yang ingin menjatuhkan namun tidak bisa. ayah sana cukup pintar dalam mengelola perusahaannya. oleh karena itu, musuh dari ayahnya memilih jalan kotor yaitu dengan membunuh.


sana yang tau kejadian itupun sangat shock, dia benar benar tidak mengerti kenapa semua terjadi padanya. jika disuruh memilih, dia memilih untuk dibunuh bersama orang tuanya saja. dia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini, dia masih kecil. walaupun sana memiliki kepintaran dari usia dini, tetap saja dia seorang anak kecil. sana sangat frustasi saat itu dan memilih untuk pergi dari rumah pamannya untuk izin membeli makanan di luar. apa sana membeli makanan? tidak, dia pergi ke salah satu jembatan yang di bawahnya ada sungai han.


saat sana ingin meloncat, dia mendengar suuara rintihan seorang anak kecil lalu kemudian suara tangisan. sana menengok ke kanan dan menemukan anak kecil menangis sambil memegang lututnya yang berdarah. sana yang melihat itu pun segera menuju anak kecil itu dan membantunya untuk duduk pinggir jembatan. sana segera menuju toko apotik terdekat. untunglah dia bawa uang karena memang tadi dikasih pamannya untuk beli makanan. sana memebeli plester dan obat luka untuk menutupi luka anak kecil itu. dengan telaten sana membersihkan luka anak kecil itu dan menutupnya.



"cah, sudah selesai~" ucap sana sambil tersenyum


"eum.. gomawo unnie hiks.. hiks.." ucap anak kecil itu sambil menangis


"uljima nee? kau kenapa disini sendiri, dimana orang tuamu?" tanya sana


"tidak hiks... punya hiks.. huaaa.. eomma.. appa..." tangis anak kecil itu semakin besar


"ehh?? uljima uljima" ucap sana sambil memeluk anak kecil itu


"eungh.. hiks.." anak kecil itu mulai berhenti namun masih mengeluarkan air matanya


"kau kenapa ada disini?" tanya sana


"eomma dan appa pergi belmain petak umpat.. lalu.. lalu meleka menghilang" ucap gadis kecil itu dengan terbata bata, dari sini sana bisa simpulkan bahwa dia masih berusia 4 tahun


"lalu? sudah berapa jam disini?"


"eum... aku disini sudah empat hali unnie"


"MWO??!!" sana terkejut, dia sekarang sadar bahwa anak ini dibuang oleh orang tuanya.

"lalu siapa namamu adik kecil hmm?~" lanjut sana bertanya


"dahyun.. kim dahyun" ucap gadis kecil itu sambil melihat wajah sana dan tersenyum. ini adalah senyum tertulus yang pernah sana liat setelah kedua orang tuanya. sana merasa sangat beruntung karena mempunyai orang tua yang menyayanginya sejak dia lahir, mengasuhnya dengan baik, memberikan edukasi yang benar, dll. walau semua hanya bertahan selama 9 tahun, tapi semua dapat sana syukuri sekarang.


"cah dahyunie, apa kau mau ikut dan tinggal dengan unnie?" tanya sana


"jinjja unnie? mauuuu~ dubu mau punya kakakk~" ucap dahyun dengan senyum yang semakin melebar lalu matanya melengkung seperti sabit, sana benar benar merasa seperti punya kehidupan baru sekarang.


"dubu? aigoo~ nama panggilanmu sungguh lucu" ucap sana dengan gemas


"gomawo heheh~"

"eum.. unnie.." tegur dahyun pada sana


"wae?"


"eum... apa aku boleh minta makan? dubu lapal~"


"tentu, sudah berapa jam kamu gak makan hm?"


"empat hali unnie~"


"mwo?? yaaa~ palli, kau harus makan yang sehat sekarang, unnie akan membawamu ke tempat makan dekat sini, ayo" ucap sana langsung memegang tangan dahyun agar tidak hilang 


"unnie, pelan pelan... kaki dubu macih sakit.." 


"eoh mainhae dubuuu~ cah, ayo adik manis" ucap sana dengan pelan pelan memegang tangan dahyun






tbc



haihaihaiii... ini dia cerita dari ma sœur cadette yang rilis hari ini, semoga kalian suka yaa. selamat membaca semua, jangan lupa vote and komen. thank you..

MA SŒUR CADETTE [COMPLETED]Where stories live. Discover now