Bag 19

199K 28.4K 776
                                    

Selamat membaca teman-teman 🤗

¥¥¥¥¥

   Pagi ini Hera memilih duduk di kursi di depan jendela kamarnya sambil meminum teh racikan Cecil yang memang sangat nikmat, bahkan aromanya membuat Hera merasa lebih tenang. Tidak dipungkiri, Cecil memang terhebat dalam segala urusan.

TOK TOK TOK

"Maaf nona, apa saya boleh masuk?" Tanya Cecil dengan keras di balik pintu kamar Hera.

"Masuklah." Jawab Hera sedikit berteriak.

CKLEK

Hera dibuat melongo saat Cecil membuka pintu. Ternyata ia membawa dua perempuan lain yang tidak di kenalnya sama sekali. Satu perempuan membawa gaun cantik  sederhana dengan beberapa hiasan, dan yang satunya seperti membawa kotak rias.

"Ada apa Cecil? Kenapa kau membawa mereka?" Tanya Hera berdiri dari duduknya, kali ini menatap tiga perempuan di depannya dengan wajah penasaran.

Cecil menghela napas berat. "Nona, hari ini anda bertunangan dengan pangeran Silas jadi------"

"APAAA!" Pekik Hera kaget, memegangi dadanya syok.

"Kenapa aku tidak tahu?" Cecil meneguk ludahnya menjadi bingung.

"Nona, saya juga baru tahu tadi pagi. Ayah anda yang memerintahkan saya untuk segera mendandani anda. Maafkan saya nona ..." Cecil menundukkan kepalanya merasa bersalah. Hera memejamkan matanya, menggigit bibirnya kuat.

Apa yang harus aku lakukan sekarang?

Dia ingin kabur namun kemana dia akan pergi, pasti seluruh kerajaan akan mengetahui keberadaan nya segera jika dia menghilang secara tiba-tiba. Lalu misinya untuk foya-foya juga mungkin akan hancur berkeping-keping.

Akhh kenapa aku memikirkan foya-foya terus! Sadar Hera nyawamu dalam ambang kematian!

"No .. na" Panggil Cecil, membuat lamunan Hera buyar. Dia memegangi kepalanya sedikit agak frustasi.

"Cecil, apa aku boleh kabur sekarang?" Tanya Hera dengan wajah menyedihkan.

"Astaga, jangan lakukan itu nona. Saya takut anda terkena hukuman dari kerajaan nanti."

"Sebentar, apa kerajaan yang menginginkan aku bertunangan dengan Silas?" Tanya Hera sambil memikirkan sesuatu.

"Benar nona." Jawab Cecil dengan nada tidak tega.

Ini pasti akal-akalan Argus dan Raja Estefan setan itu!

Hera mendesah kesal dan hampir kehilangan akal, bagaimana bisa orang-orang itu melakukan sesuatu tanpa persetujuannya. Apalagi Brian juga tidak memberitahukannya apapun.

Dan pertanyaannya, kenapa Silas juga mau di tunangkan dengan dirinya.

Padahal di alurnya tidak ada adegan pertunangan Silas dengan Hera sama sekali. Silas justru membenci Hera hingga ke ulu hatinya.

Hera menatap Cecil dan dua perempuan itu dengan tersenyum lemah lalu berkata. "Baiklah, dandani aku sekarang. Dan usahakan dandananku jelek seperti orang gila!"

The Villainess (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang