LOCATION UNKNOWN ◐

Prolog

Prolog ini mengandung bawang. Dimohon untuk pembaca menyiapkan tissue!

Selamat bergabung, selamat datang dirumah aku yang kedua! untuk kalian silahkan panggil aku 'key' untuk lebih dekat.

Ini karya aku, ini cerita aku. Jika kalian suka silahkan singgah dirumah yang bernama 'location unknown' ini.

Teman-teman bijaklah dalam membaca, jika ada salah kata dan typo, di koreksi. Key akan memperbaikinya. Terimakasih untuk dukungan kalian di cerita ini.

here we go.

~

10 tahun silam.

Sore ini Gala dan Hazel sedang bermain ditaman komplek.

"Gala, kamu mau temenin aku beli ice cream, ngga?"

"Ice cream? Ada dimana?"

"Itu! Ayo, Temenin aku!"

Dua anak kecil itu berlari kecil, menghampiri penjual Ice cream itu.

"Kamu mau rasa apa?"

"Aku ga suka Ice cream, Hazel".

"Tapi kamu harus coba, Gala. Ini Ice cream favorit aku!"

"Yaudah, aku yang coklat, ya"

"Om, Coklat nya 1, vanila 1 yaa!"

Kedua anak kecil itu telah menerima Ice cream tsb.

"Kamu bawa uang?"

"Iya, Gala. Hazel dikasih uang jajan sama papa. Punya Gala, Hazel yang bayar ya."

"Makasih, Hazel."

"Sama-sama, Gala. Ice cream nya enak?"

"Enak, Hazel."

Mereka yang sedang asik melahap Ice cream itu, di bangku taman. Gala melihat keberadaan Aunty Anne.

"Aunty? Kenapa?"

"Gala, Hazel. Kita pulang yuk?" lirih Aunty Anne.

"Yah, Aunty. Gala baru aja makan Ice cream sama Hazel, bentar lagi ya, Aunty?" mohon Gala.

"Yaudah, Ice cream-nya habisin dulu, ya. Setelah itu kita pulang, Janji?" tanya Aunty Anne dengan menyodorkan jari kelingkingnya di depan Gala dan Hazel.

"Janji, Aunty!" Jawab kedua anak kecil itu, sambil memautkan kelingking mereka ke kelingking Anne.

Mereka yang sedang asik melahap Ice cream itu sambil diiringin tawa, Anne memperhatikan mereka dari setiap sudutnya. Air mata Anne berlinang namun senyum masih merekat di bibirnya.

"Aunty, udah selesai. Aunty kenapa nangis?" tanya Hazel, dan dianggukin oleh Gala.

Anne tersadar dari lamunannya, ia segera menghapus air matanya, dan menggeleng untuk menepis perkataan anak kecil itu.

"Ah, ngga kok, Aunty engga nangis, cuman kelilipan aja. Udah selesai? Kita pulang ya?" Tanya Anne, dan dianggukin oleh kedua anak kecil itu.

Ada perasaan takut dan sedih Anne melihat Gala, Apa yang ia rasakan nanti? setelah mengetahui kejadiannya?.

"Aunty, Kenapa dirumah banyak orang-orang?" Tanya Gala heran.

"Gala, Hazel, Kita masuk dulu ya, nak. Nanti Aunty cerita." pernyataan itu masih tetap di terima Gala. Masih tetap di keadaan yang belum mengerti apa-apa.