"Ohh ya bagus lah kalo di terima, lo gak ada niatan cari cowok?" Tanya Melisa mengalihkan pembicaraan.

"Males, entar di ghosting lagi di kira gue gak capek apa?!"

"Haha sabar aja lah," Ucap Melisa menyemangati Nesya.

Tidak lama jam istirahat pun tiba, Melisa dan Nesya menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka. Setelah mereka duduk di meja makan, mereka melihat Devan dan Lena sedang makan berdua sembari mengobrol.

"Anjir, gue iri banget liat mereka, jadi pengen deh gue," Ucap Nesya sedikit bersedih.

Tidak lama setelah Nesya mengatakan itu, Andre yang sedari tadi melihat Nesya pun segera menghampiri Nesya.

"Nes, lo ngeliatin mereka aja, gak mau liat gue?" Tanya Andre sembari menaik turunkan alisnya.

"Apaan sih! Ganggu banget lo! Gak usah ngarep di liatin gue, gak bakal gue liat!"

"Sombong banget lo, yang ganteng gini masa di anggurin," Ucap Andre kesal.

"Serah gue, emang lo ganteng? Mimpi kali lo!" Ucap Nesya yang mendapat lirikan sinis dari Andre.

"Mel, tumben lo gak banyak omong, biasanya kalo ada yang ribut lo udah marah-marah gak jelas," Ucap Andre yang membuat Melisa mengerutkan keningnya.

"Gapapa, gue lagi gak mood," Sahut Melisa sembari tersenyum.

Andre yang mendengar pun tetap tidak percaya apa yang dikatakan oleh Melisa. Dia pun mencoba bertanya kepada Nesya, tetapi dia kun tidak tahu apa yang terjadi dengan Melisa.

Hari ini, semua siswa di pulangkan pukul 12 siang karena ada acara penting yang semua guru diwajibkan datang. Melisa dan Nesya segera keluar dari kelas dan berjalan menuju keluar gerbang.

"Mel, sekarang lo beda banget deh, gue gak suka kalo lo kayak gini. Gue yakin pasti ada masalah yang lo sembunyiin dari gue kan?" Tanya Nesya khawatir dengan Melisa.

"Apa sih? Siapa yang beda, gue kayak biasanya kali."

"Haduh, lo gak bisa ngerasain apa? Plis Mel, kalo lo punya masalah yang gak gue tau kecuali privasi lo, kasih tau gue, pliss..." Ucap Nesya memohon.

"Beneran deh gue gak ada masalah apa-apa," Ucap Melisa tersenyum sembari menaikkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.

"Beneran? Kalo lo ada apa-apa kabarin gue ya?"

"Iyaa."

"Yaudah gue balik dulu ya," Pamit Nesya kepada Melisa.

"Iya, ati-ati yaa."

"Yoii besti," Ucap Nesya sembari berjalan keluar.

Melisa pun sudah berada di depan rumahnya, dia pun masuk dan langsung duduk di dekat kakaknya yang berada di ruang tamu.

"Eh, eh, tumben gak langsung ke kamar? Kamar lo kotor apa gimana?" Tanya Mila penasaran.

"Jangan ngmong sama gue dulu, gue capek kak," Ucap Melisa yang langsung menuju kamarnya.

"Kenapa sih tu anak, kayaknya ada masalah. Gue bantuin aja kali ya, kasian kalo harus berjuang sendiri gue kan kakak yang baik, haha," Batin Mila sembari tertawa.

Mila pun langsung menuju ke kamar adiknya untuk memastikan adiknya.

Tok tok tok

"Mel, buka! Gue mau ngomong sama lo," Teriak Mila dari depan pintu kamar Melisa. Tidak lama Melisa pun membuka pintu kamarnya.

"Kenapa? Mau ngomong apa?"

"Lo ada masalah ya? Masalah apaan? Barangkali gue bisa bantu lo, ya meskipun dikit sih. Apa masalah cinta? Jawab Mel! Cepet!" Tanya Mila tak sabar.

"Sok tau lo! Lo di sini mau ngapain lagi? Gue mau ngerjain tugas dulu, jangan ganggu gue!" Ucap Melisa tepat di depan muka kakaknya.

"Anjrit, biasa aja kali, dikira mulut lo gak bau jigong apa?!" Ucap Mila sembari mengusap mukanya takut jika ada air liur Melisa yang menempel di sana.

"Bodo amat!" Ucap Melisa yang langsung menutup pintu dan mengunci pintu kamarnya.

"Jual adek bisa gak sih? Tapi ntar gue di keluarin dari KK juga sama aja sih," Ucap Mila kepada dirinya sendiri.

❀❀❀❀❀

Hari selasa, hari kedua Devan dan Lenara menjalin hubungan asmara. Pagi ini, Devan berjanji untuk menjemput Lenara berangkat bersama ke sekolah. Tetapi, karena ada sedikit insiden Devan pun terlambat untuk menuju ke rumah Lenara.

"Hai!" Sapa Devan yang baru saja datang di rumah Lenara.

"Hai, kamu kok lama banget sih? Capek tau nunggu lama," Ucap Lenara protes kepada Devan.

"Iya maaf, tadi ban motor aku bocor jadi ke bengkel dulu," Ucap Devan jujur.

"Oke aku bisa maklumin, tapi lain kali kalo ngajak aku jangan bikin aku nunggu lama aku gak suka," Ucap Lenara yang langsung mengalihkan pandangannya ke bawah.

"Iya, udah ayo cepet naik, tinggal 10 menit lagi." Setelah Devan mengucapkan kata tersebut, Lenara pun langsung menaiki bagian belakang motor milik Devan.

Tidak lama motor Devan pun sampai di tempat parkiran sekolah, dia pun segera turun dan melepas helmnya.

"Kenapa diem? Masih marah?" Tanya Devan kepada Lenara.

"Menurut kamu?"

"Yah kan aku udah minta maaf, cuma masalah gini doang gak usah di besarin."

"Kamu kok gitu sih? Malah nyalahin aku, yaudah deh kamu gak usah nganterin aku sampe kelas, aku bisa sendiri!" Ucap Lenara yang dilanjutkan dengan berjalan menuju kelasnya.

"Baru dia hari, sabar..." Batin Devan.

Devan pun segera meninggalkan parkiran tersebut dan menuju kelasnya. Ketika Devan ingin memasuki gerbang sekolah, dia melihat Melisa yang baru saja turun dari mobilnya.

"Mel!" Sapa Devan ketika Melisa berjalan di depannya.

"Hm?"

"Tumben lo baru dateng? Biasanya gak pernah jam segini," Tanya Devan.

"Males dateng pagi," Jawab Melisa singkat dan langsung berjalan menuju kelasnya.

"Mel..." Ucap Devan heran. Devan pun tidak mau pusing memikirkan sifat Melisa tadi, dia pun langsung menuju kelasnya.

Saat Devan datang dia sudah di suguhkan dengan teman-temannya.

"Lama banget lo datengnya! Tugas lo udah belum? Nih gue ada jawabannya lo liat aja," Ucap Dion yang berada di samping Devan dan langsung memberikan bukunya kepada Devan.

"Oke thanks." Dengan segera Devan pun menyalin jawaban Dion pada bukunya.

❀❀❀❀❀

Haii

Semoga suka yaa💘

Sorry kalau bosenin, hehe

Terimakasih yang udah baca cerita ini.

Spam "NEXT" 👉🏻

[6 November 2021]

DEVAMELWhere stories live. Discover now