Vote dulu yuk!
Happy Reading ♡
Saat Devan dan teman-temannya berada di markas mereka berkumpul, Devan memberanikan diri untuk menanyakan pendapat temannya.
"Eh, gue disuruh punya pacar, menurut lo semua gue cocok sama siapa?" Tanya Devan kepada teman-temannya.
"Gimana-gimana? Lo malah tanya kita, kita aja gatau tipe lo kayak apa," Ucap Andre heran.
"Udah lah lo cariin kek, gue gamau di jodohin anjir."
"Yauda lo sa-
"Bentar, ini cantik gak?" Tanya Devan memotong ucapan Andre dan memberikan handphone nya kepada Andre.
"Cantik, ini anak IPS itu kan?"
"Yoii, gue pacarin aja kali ya?" Tanya Devan tersenyum.
"Lo suka sama dia?" Tanya Dion tiba-tiba.
"Gue usahain."
"Gimana sih lo, kalo mau nembak cewek yah lo harusnya cinta sama tu cewek, tolol banget lo Van," Ucap Andre geram.
"Udah lah lo diem aja, gue besok mau nembak dia," Ucap Devan yang membuat teman-temannya terkejut.
"Serah lo."
❀❀❀❀❀
Hari senin, hari yang paling dibenci murid-murid SMA Andara. Sekitar pukul setengah tujuh pagi, Melisa sudah berada di depan gerbang SMA Andara. Melisa berjalan masuk ke dalam sekolah, dan dia pun terkejut ketika melihat banyak sekali murid yang sedang berkerumun di tengah lapangan.
Karena Melisa penasaran, dia pun mendekat segerombolan siswa-siswi itu dan sebisa mungkin menerobos untuk masuk ke dalam gerombolan tersebut.
Setelah dia berhasil menerobos gerombolan tersebut, seketika dia pun terkejut dengan apa yang ada di depannya. Ya, dia terkejut ketika melihat Devan yang sedang menyatakan cintanya kepada Lenara siswi kelas XI IPS 3, sembari membawa bunga mawar yang indah.
Secara tiba-tiba, hatinya tidak terima dengan apa yang ada di hadapannya sekarang. Dia hanya bisa merutuki dirinya yang dia pikir tidak cocok dengan Devan. Dengan cepat, dia pun langsung keluar dari gerombolan tersebut dan bertemu Nesya yang baru saja datang.
"Mel, lo kenapa?" Tanya Nesya ketika melihat mata Melisa berkaca-kaca. "Terus ini gerombolan ada apaan?" Tanyanya lagi kepada Melisa.
"Lo liat sendiri aja, gue masuk dulu," Detik itu juga Melisa berlari menuju kelasnya.
"Ada apaan sih?" Batin Nesya.
Melisa pun datang di kelas yang sepi dan hening hanya tersisa tas-tas di sana.
"Pada ke bawah semua kali," Batin Melisa.
Melisa oun segera duduk di bangku miliknya. Dia teringat ucapan Nesya yang mengatakan jika matanya sedang berkaca-kaca.
"Gue ngapain sih pake nangis segala, lebay banget gitu doang. Di kira laki-laki cuma Devan doang gitu? Enggak!" Ucap Melisa kepada dirinya sendiri.
Kriinnggg....
5 menit kemudian, belum lun berbunyi pertanda semua siswa bisa memulai untuk belajar.
Nesya yang baru saja masuk pun langsung bertanya kepada Melisa. "Mel, tadi lo kenapa? Mata lo berkaca-kaca. Ohh iya, tadi cintanya Devan di terima woyy, beruntung banget Lena dapetin Devan most wanted di sini," Ucap Nesya dengan santai.
YOU ARE READING
DEVAMEL
Teen FictionCerita ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang menyukai seorang laki-laki. Ia sudah lama menyimpan rasa kepada laki-laki tersebut. Hingga pada harinya, perempuan itu menyatakan cintanya kepada laki-laki tersebut. Dengan berjalannya waktu, si...
