Rencana Pindah

15 2 0
                                    

HAPPY READING!!!

***

"Kita mau pindah Nak. Ze"

Buna memecah keheningan yang terjadi. Saat ini hanya ada Buna, Hezel, Pyo, Dan Jessy.

Sedangkan Nathan, Ia pergi ke kamar mandi.

Masih diam diantara mereka dan memberikan reaksi yang beragam. Ada yang kaget, Panik, Dan santai.

"Loh kenapa Ce? Bryan ga suka ya kita tinggal di sini?" Tanya Hazel.

"Iya bun. Apa Dady Bryan nda mau kita di sini ya?" Walau belum pernah bertemu, Jessy memanggil Bryan dengan sebutan "Dady"

Mereka krasak-khusuk sedangkan Pyo hanya diam. Dari awal ia hanya menunjukkan ekspresi tenang.

"Syuuut." Buna mengarahkan jari telunjuk nya pada bibir Jessy dengan perlahan.

"Kamu jangan panggil Dady lagi okey?" Buna menyunggingkan senyuman nya.

"T-tapi bun-" Jessy yang sedang berbicara harus terhenti karena Pyo.

"Dah. Ikuti ae buna." Ucap Pyo menatap Jessy. Dan mengalihkan pandangan nya ke arah Buna.

"Kami selalu di sisi Buna" Ucap Pyo dengan tegas.

Buna tentu saja terharu. Ia memeluk Jessy, Pyo dan Hazel secara bergantian.

Beberapa saat kemudian, Nathan datang dari belakang.
"Kalian lagi apa nih? Buna mau ngomong apa?" Tanya nya.

Buna hanya menggaruk tengkuk nya. "Buna denger kamu mau nikah ya nak?" Tanya buna.

"Iya lah. Kan Nathan sendiri yang bilang tadi" Ucap Nathan santai.

Buna mengulum bibir nya. Sempat baper dan nyaman sama sifat Nathan. Yaaa sekedar suka doang sih. Dasar lelaki! Sama saja sifat brengseknya!

Kalau dibilang sama doang, Nanti mereka mikir Disamain sama Jungkook. Yakali. Jungkook kan Bayi Bunny nya aku. Eh. Hallu astaga.

Kembali ke sisi mereka.

Nathan memperhatikan raut wajah Buna. Ia tau lah kalau Buna sedih.

Nathan menggenggam tangan Buna. "Buna jangan sedih dong" Ujar Nathan.

Mata mereka saling memandang. Tatapan yang seolah tiada waktu untuk melepas tatapan itu.

"Buna ga sedih kok" Buna tersenyum. "Buna bahagia buat kamu. Karena kebahagiaan kalian bahagianya Buna juga. Buna harap, Kamu bahagia ya nak. Dimana pun kamu berada. Walau bukan Ibu kandung. Tapi, Anggap aja Buna orangtua kamu." Lagi dan lagi Buna hanya bisa tersenyum. Mau bagaimana lagi kan?

"Aaaaa Buna kok baik banget sih? Di mana lagi dapat Buna yang udah baik, Cantik, Penyabar. Buna The best buat kita semua. Ya gak?" Nathan berucap dengan binaran mata bahagia.

Ini hal yang paling buna sukai. Ia mendapatkan orang yang sayang pada nya. Tentu saja dengan sepenuh hati.

"Setuju" Ucap Hazel, Jessy, Beserta Pyo.

Pipi Buna memerah. "Kalian jangan berlebihan muji Buna. Buna ga sesempurna itu nakanak" Ucap Buna.

"Nah kan. Sok lu Ce." Ucap Hazel men-jitak kepala Buna.

"Awww sakit Ze." Celetuk Buna.

"TANTE!" Ucap mereka semua. Yang hanya di balas cengiran oleh Hazel.

***
Semua sudah tidur. Sekarang sudah pukul 11 Malam. Buna sengaja menyuruh mereka cepat tidur. Ada yang minta di kasih susu lah. Ada yang minta di elusin lah. Ada yang curhat. Dan lain semacam nya.

Family?!  Where stories live. Discover now