Teman sesungguhnya

17 6 0
                                    

Dara dan teman temannya berada di Cafe tempat tongkrongan mereka. Entah sudah berapa lama mereka disana tidak ada yang tahu. Namun ada yang mengganjal sedari tadi. Dean, remaja laki laki itu terus terusan memasang wajah masam. Membuat yang lainnya jengkel, pasalnya makhluk ini biasanya sangat hiperaktif. Dean hanya bertumpu tangan tak ikut berbau, kalo iya pun hanya tertawa garing.

"Woy kecut banget itu muka apa mangga muda?" Bian dengan sengaja menyenggol tangan Dean membuat nya kehilangan keseimbangan

"Mangga muda mata lo, lagi putus asa gue tuh" curhatnya nya memasang muka kusut

"Halahhh babi bisa putus asa emang?" Goda Bian lagi

"Lo hibur gue kek malah ngajak sparing" kesal Dean

"Ya lo tolol makannya cerita lo kenapa bisa putus asa, kalo lo diem ya kita mana tau. Lo kira kita cenayang heh?" Cerocos Aaron gemas

Diam seperkian detik kemudian Dean kembali membuka suara

"Gua berenti aja kalik ya nyati tu cewek? Udah hampir sebulan ngedriver tapi gak nemu nemu dia juga" raut muka Dean sangat jelas terpasang muka keputusasaan

Tak ada yang menjawab sampai Aaron membuka mulut "Nanggung" Dean mendongkrak menatap Aaron bingung

"Maksud?"

"Lo udah setengah jalan an yakalik mau berenti" -Aaron

"Ye abis udah muterin satu kabupaten ga nemu nemu kan capek gue" -Dean

"Semua itu perlu proses an kalo emang udah waktunya juga nanti bakal ketemu yakin dah" -Tama

"Iye tam gua paham itu paham banget malah tapi 'waktunya' itu kapan? Kapan?" inilah sisi buruk dari Dean, ia tidak sabaran.

Sebuah notif muncul di ponsel Dean, membuat nya buru buru menyambar jaket lalu pamit pergi

"Gua jemput duit dulu ntar balik lagi. Jangan pada bubar dulu lo pada ini cuma bentar"

"Iyee elah" jawab Uguy

Dean berhenti ditempat yang sama seperti yang ditunjukkan, ia melihat sekeliling dan menemukan seorang perempuan seperti sedang menunggu driver.

"Mbak nya yang pesen driver kan?"

"Oh iya, mas Dean kan?" Perempuan itu membuka masker dan betapa terkejutnya Dean karena cewek yang selama ini ia cari cari ada didepannya

"I-iya mbak Fina ya?" 'ya Tuhan terimakasih akhirnya tau namanya' jerit Dean dalam hati

"Iyaa, bentar mas saya bilang suami saya dulu kalo udah dapet driver"

Baru saja Dean merasa dibawa terbang ke langit namun setelah kalimat itu Dean merasa dibawa jatuh ke tanah dengan keras. Sebisa mungkin Dean tetap mengontrol emosi nya.

Disepanjang perjalanan hanya hening yang menemani mereka.

"Ini mas makasih"

"Iya sama sama kak"

Setelah nya Dean menancapkan gas secepat kilat kembali ke Cafe. Saking cepatnya mata Dean yang berair pun tidak terlihat.

Sesampainya di Cafe Dean langsung menghempaskan jaket lalu duduk dengan tak santai.

"Buset gak nyatai banget lo kenapa?" Tanya Uguy mewakili semuanya

"Gua abis ketemu sama cewek yang gau bilang suka waktu itu" semuanya terkejut mendengarnya

"Dapet nomer dong?" -Mila

"Boro boro mil dia nya aja udah punya suami mana tadi pas dia telpon gak sengaja denger suara anak kecil manggil 'mama' gitu ah anjing lah"

Temen DemenWhere stories live. Discover now