“Sial!” kesal Seungri dan Hyunseung setelah melepas helmnya. Kris juga melepas helmnya dan meletakkan helmnya pada spion motor.
"Hai Yifan..."
Gadis itu menaiki motor Sport hitam Kris lalu memeluk pinggangnya erat. Kris menatap Seungri yang tersenyum penuh arti dengannya.
"Hotel mana, oppa?"
Satu gadis lagi menaiki motor Kris. Dia duduk di depan. Menghadap Kris dan memeluk Kris erat. Kris seolah menjadi daging yang diapit oleh dua lembar roti tawar.
"Hei Kris, main threesome eh-?"
Kris memutar bola matanya jengah. Ia menengadahkan kepalanya, wanita wanita itu semakin berani mengecupi leher jenjangnya. Sorakkan terdengar. Kris menghela nafas.
Hingga matanya menemukan Chanyeol disana. Jantungnya berpacu melihat bagaimana adik kelasnya itu menatapnya. Tampak kaget, dan tak percaya.
Chanyeol terlihat berbalik pergi, namun teman-temannya mencoba menahannya. Chanyeol tampak tidak nyaman dalam pandangan Kris.
Mereka terlihat tengah berdebat hingga akhirnya Chanyeol memutuskan untuk pergi dengan langkah kaki lebar-lebar. Kris menatap tubuh belakang Chanyeol.
'1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. 7.. 8.. 9.. 10.. 11....'
Hhhh.
Kris mendorong turun wanita di depannya. Lalu menarik turun wanita di belakangnya. Ia menatap Hyunseung dan Seungri bergantian,
"They all yours" ucapnya lalu memutar gasnya cepat. Menuju arah Chanyeol pergi.
Sudah dibilang berapa kali, dan Kris sudah lelah membohongi dirinya. Ia tahu ada yang salah dengan hatinya. Dia bukan dirinya yang dulu. Dan itu semua, karna Chanyeol.
Tin tin!
Chanyeol tampak berjengit ketika Kris menekan klakson motor sport nya. Ia menoleh. Lalu memasang wajah sebal.
"Loh. Tidak ke hotel." ucapnya datar. Sedatar aspal jalanan. Kris tertawa. Chanyeol kembali berjalan cepat, Kris mengekorinya menggunakan motor besarnya.
"Pergi"
"Aku mau mengantarmu pulang"
"Aku bisa naik bus"
"Jam satu malam mana ada bus, Chan?"
Chanyeol menghentikan langkahnya lalu melihat arloji ditangannya. Ia menghela nafasnya.
"Motormu kotor"
"Hei, matamu rusak? Motor bersih mengkilap begini kau bilang kotor?!"
Chanyeol melipat tangannya diatas perutnya. Membuang wajahnya dan mendengus. Mendumal bahwa motor Kris sangat kotor.
"Kau seperti seorang kekasih yang sedang merajuk"
Chanyeol menatap Kris dengan tajam. Ia menghela nafasnya lalu kembali melangkahkan kakinya. Yang mana Kris segera memutar gasnya dan menyamakan langkah Chanyeol dengan motornya.
"Chanyeol"
"Mmm"
"Bisakah kau menurut dan naik sekarang juga?"
Chanyeol berdecih. Ia menatap Kris tajam tapi kemudian mendekati motornya. Ia menaiki motor mahal itu dan duduk agak jauh dari Kris.
“Pegangan”
“Ti. Dak. Ma. U”
“Nanti kalau jatuh nangiss!”
“ISSHH!!”
YOU ARE READING
Krisyeol; The Immutable Truth
FanfictionI was in Love. Now, I'm in Pain. You were my Happiness. Now, You are my Sadness.
08 ◕ The Name (🇮🇩 vers)
Start from the beginning
