"Kalau tidak ada yang dibicarakan lagi, aku pergi" Baru saja Billy membalikkan badan, dia berhenti karna mendengar perkataan El.

"Bodoh"

Billy memutar badannya kembali menatap tajam kearah El.

"Apa katamu tadi?"

"Kau bodoh" Kata El membalas tatapan tajam Billy.

El tidak lagi takut atau khawatir Billy melakukan hal tidak baik padanya seperti beberapa waktu lalu. Dimata El, Billy tidak lebih dari orang bodoh.

"Hah, orang bodoh berteriak bodoh pada orang lain, apa kau sadar jika kau tidak lebih pintar dariku"
Kata Billy dengan seringai liciknya.

Chitra memilih diam. Dia tidak tau apa yang terjadi antara El dan Billy. Tadinya Chitra berniat menyatukan kembali hubungan keduanya yang sudah dirusak olehnya. Namun yang terjadi justru diluar dugaannya.

"Aku tidak bodoh, Billy. Aku tidak akan ada disini jika aku bodoh"

"Oya?? Apa perlu kuberitau semua orang yang ada disini, seberapa bodohnya dirimu?"

"Silahkan" Tantang El tenang.

"Jangan salahkan aku, ini yang kau minta"

Billy berjalan kearah seorang MC diacara Derryl. Entah apa yang dikatakan Billy pada MC itu. El hanya memperhatikan dari tempatnya berdiri. Beberapa saat MC itu memberi intruksi agar para tamu yang hadir disana berkumpul.

El belum mengerti sebenarnya apa yang ingin dilakukan Billy dengan mengumpulkan orang-orang itu.

"Sebenarnya apa yang akan dilakukan pria gila itu?" Tanya Chitra yang masih berdiri disamping El.

Setelah semua berkumpul, Billy mengambil alih microfon yang digunakan MC tadi.

"Ma'af sebelumnya jika aku mengganggu acara ini, disini aku hanya ingin memperkenalkan seorang wanita bodoh yang dengan kurang ajar dan tidak tau diri menghinaku" Billy melirik sekilas kearah El.

El tidak habis fikir. Ternyata Billy benar-benar ingin mempermalukannya didepan semua orang diacara ini.

"Wanita disana, yang berdiri tepat disamping Chitra, dia adalah wanita terbodoh yang pernah aku temui. Mau tau kenapa? Karna dia dengan mudahnya termakan rayuanku. Lalu saat kuputuskan hubungan dengannya, wanita itu sakit hati dan jual mahal saat aku memintanya kembali menjadi kekasihku. Hah, dia fikir siapa dia itu. Asal kalian tau, aku tidak benar-benar menyukainya. Dia sama seperti model-model yang pernah memakai jasaku. Hanya singgah sebentar dan tidak berarti"

El tidak percaya ini. Billy benar-benar memuakkan. Pria itu, tidak lebih dari seorang pecundang. Apa katanya tadi, El tidak berarti. Bukankah dia yang mengemis pada El beberapa waktu lalu. Bukankah dia sendiri yang memelas pada El. Sungguh licik pria itu. Bersyukur El tidak terjebak untuk kedua kalinya.

Baru saja El ingin meninggalkan tempat itu. Namun seorang model menyenggol bahunya dengan sengaja. Lalu beberapa model lain mulai mencibirnya.

Rasanya El ingin menangis, namun ditahannya. Dia tidak ingin terlihat lemah. Hujatan itu berlanjut hingga membuat El muak dan berlari meninggalkan acara itu.

El sempat mendengar Derryl dan Chitra memanggilnya. El sudah terlalu malu hingga tidak mengubris panggilan itu. El tidak tau kenapa Billy melakukan itu. Tidak tau kenapa pria itu dengan tega mempermalukannya didepan banyak orang.

Love For EleanorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang