28 - Sepuluh Besar

235 69 2
                                    

"Teman adalah sosok yang ada di kala senang dan susah, bukan sosok yang serta merta memanfaatkan kita untuk diri mereka."

{Magician}

<ᗕ۝ᗒ>

Seminggu berlalu. Akhirnya, masa-masa seleksi yang mengerikan itu berakhir. Selama tujuh hari itu, ruang kesehatan benar-benar penuh.

Yha, bagaimana tidak? Setelah perkelahian antara Ivana dan Sarah, semua siswa berambisi untuk melawan empat sekawan ini.

Mereka yang melawan Ervin dan Dercy memang tidak terluka karena keduanya hanya melempar lawan keluar arena. Dua remaja ini tidak sampai hati melukai para penantang meski mereka harus menerima resiko cidera yang lumayan banyak.

Akan tetapi, yang melawan Yolanda dan Ivana, semua berakhir di ruang kesehatan. Keduanya seakan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk melampiaskan nafsu bertarung mereka. Tanpa belas kasihan, tidak sedikit siswa yang berakhir mengalami cidera sangat fatal.

Di sisi lain, siswa-siswi tersisa yang merasa cukup kuat juga mulai berani menantang peringkat empat tertinggi. Meski pada akhirnya mereka semua berakhir babak belur dan dirawat di ruang kesehatan, siswa-siswi itu tidak ada kapoknya menantang.

Hal itu membuat Reinnais jengah. Tanpa dia sadari, gadis itu sempat nyaris membunuh seorang siswa yang ngotot untuk berduel dengannya. Untung saja Skyle berhasil menahannya, jika tidak tentu masalah ini akan semakin rumit.

Yha, yang lalu biarlah lalu. Masa-masa mengerikan itu sudah terlewati meski penuh kengerian. Hari ini, akan diumumkan peringkat sepuluh besar yang akan mewakili SMA Himekara dalam Magic Survival.

Yap. Ide yang Dercy maksud hari itu adalah ini. Tidak akan ada siswa yang protes jika yang dikirim untuk ajang bergengsi itu adalah peringkat atas.

Di saat yang sama, peluang kemenangan SMA Himekara akan semakin besar. Benar-benar solusi yang baik, bukan?

Ah, iya. Mumpung sudah di sini, mari kita ikut menyaksikan, pemilik peringkat sepuluh terbesar.

Coba kita lihat. Urutan sepuluh ada Dercy. Anak itu berkembang pesat rupanya. Dari siswi yang tidak tahu apa-apa perihal sihir, menjadi peringkat sepuluh di sekolah. Menakjubkan.

Peringkat sembilan ada Xi Lao. Ah, dia mah, tidak usah diragukan lagi. Anak salah satu petinggi di Magic Town tentu saja akan memiliki sihir yang besar, bukan?

Oke, lanjut. Nomor delapan kita punya Yolanda. Ah, ini juga tidak mengejutkan sebenarnya. Yolanda itu kuat. Meski bukan dari klan ternama, tapi Magic yang dia punya termasuk langka. Sangat mudah baginya menyentuh posisi itu.

Berikutnya ada nama Carlos Prescott. Dia adalah siswa kelas tiga yang membereskan kekacauan yang lalu. Yap, dialah Carl, Magician action dengan tipe yang sama dengan Octavianus.

Ini semakin menarik. Di posisi keenam ada Bronya Kalashnikov. Namanya mungkin terdengar asing, tapi gadis ini adalah salah satu penerus dari klan besar di kalangan para Magician.

Selama ini, gadis itu menjalani kehidupan sekolahnya tanpa banyak tingkah. Tidak heran jika namanya sama sekali tidak dikenal di kalangan para siswa.

Meski begitu, bukan berarti di lemah. Sebagai seorang Magician action, tipe shot, bidikan gadis ini tidak pernah meleset.

Wah, wah, wah. Sudah masuk lima besar, rupanya. Coba kita lihat.

Posisi kelima ada Octavianus. Ah, pemuda itu kalah dari Skyle rupanya. Hasil akhir skornya sangat tinggi, perbedaannya dengan peringkat keenam juga sangat jauh. Benar-benar, ya, lima besar ini sekumpulan monster.

School: Magician [Tamat]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें