"Demi kamu juga, bunda mau banget liat kamu punya anak, hihi."

"Nda, Arlan kan masih----"

"Itu terus alasan kamu, kalo itu mah bunda tau, Bunda kan bilang, kamu bisa mulai pendekatan dulu sama dia, kalau kamu mau, papah udah dapat tanggal buat acara tunangan ku sama acara pernikahan nya nanti."

"Keluarga mereka, mempercayakan kita untuk menjaga putrinya,"

Arlan terdiam.

Alisa menatap lama anaknya.

Alisa tersenyum. "Kalian menikah nanti, bunda sama papah akan senang sayang, kamu juga akan hidup bahagia."

"Amanah ayah nya gadis itu juga bunda sama papah kamu mau bantu mewujudkannya."

"Amanah apa?"

Alisa tersenyum, "Rahasia!"

"Ihh ndaa! Kasih tauu!"

"Rahasia sayang, udah, bunda tunggu jawaban kamu, terima atau bunda gak mau ngomong sama kamu setahun!" Ancam Alisa.

"Ihh nda, kok ngancem nya gitu! Arlan mau manja-manja sama nda!"

"Nanti kalo udah punya istri, manjanya sama istrinya aja!" kata Alisa.

"Arlan kan belum terima." kata Arlan.

"Oh jadi nolak?!" Alisa berdiri dari duduknya itu. Tatapan maut diberikannya pada Arlan.

Arlan panik, "Eh nda!"

"Kamu tolak?!"

"Arlan terima kok,"

Alisa tersenyum, tadi reaksi putranya sangat lucu, Arlan benar-benar menggemaskan tadi.

Alisa kembali duduk. "Beneran?"

Arlan mengangguk ragu, "Iya, demi nda."

"Anak bunda pinter banget," Alisa memeluk putranya itu, "Sayang Arlan!"

"Berarti kamu mau ya sayang? Alhamdulillah, Itu juga demi kebaikan kamu sayang!! Bunda sama papah, gak mau kamu Nemu cewek yang gak benar kayak dulu."

"Nda, kenapa bahas itu sih." kesal Arlan. "Maaf sayang, ini enggak lagi kok."

Alisa memeluk putranya erat, saking bahagianya Dia, karena Arlan menerima perjodohan itu.

"Nda, sakit...." lirih Arlan, Alisa memeluk nya erat sekali, Arlan bahkan sampai kesusahan bernafas.

Alisa merenggangkan pelukannya saat mendengar itu. "Maaf sayang tadi bunda refleks,"

"Iya nda, Sekarang peyukk Arlann lagi," ujar Arlan manja.

Alisa tersenyum. "Anak Bunda, Manja banget sihh!"

"Nanti pas kamu nikah, kamu gak bisa manja lagi sama bunda, manjanya sama istri kamu aja." kata Alisa.

"Produksi anak yang banyak nanti." bisik Alisa.

"BUNDAAAA!"

Arlan yang mendengar itu, refleks langsung mendorong bahu sang bunda pelan. Agar menjauh darinya.

Alisa tersenyum, "Bunda bercanda sayang! Tapi kalau kamu mau, boleh tuh!"

"BUNDAA!! ARLAN BENCI BUNDA!" kata Arlan kesal.

"Yaudah, bunda juga benci Arlan."

"Ihh nda!"

****

"Jadi kamu mau Bunda jodohkan sama Cowok itu?" Tanya Kiara.

Naya mengangguk. "Mau, kata bunda kan dia orangnya baik," ucap gadis itu tersenyum kecil.

ARLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang