-22-

305 98 7
                                    

Jaemin benci memiliki perasaan yang mudah gundah seperti ini. Kenapa dia tidak bisa memutuskan dengan benar tanpa ada embel-embel penyesalan di belakang?

"Gue mau lo pikirin baik-baik, Na. Hubungan kita emang belum sampe setahun, tapi inget, lo udah lama suka sama gue," ucap Ryujin. Keduanya sedang duduk bersama di tribun.

"Nggak tau, gue bingung."

"Jangan plin-plan gitu, lo gak bisa terus-terusan egois. Entah siapa yang lo suka sekarang, tapi emangnya lo yakin rasa itu nggak cuma hadir sesaat?" Ryujin melirik Jaemin yang menatap lurus ke arah lapangan. "Selama ini udah banyak hal yang kita lewatin bareng-bareng. Lo gigih berjuang supaya gue bener-bener membuka hati untuk lo, masa pas gue akhirnya jatuh cinta lo malah mau ninggalin gue?"

"Ryujin gue ... juga manusia biasa," lirih Jaemin. "Meski dulu gue bucin banget sama lo, tapi siapa yang tau perasaan manusia bakal berubah kapan? Bahkan demi pertahanin lo waktu itu, gue jadi kehilangan apa yang seharusnya gue milikin sekarang."

Meremat jemari tangannya yang lentik, Ryujin tertohok mendengar ucapan Jaemin. Namun, bukankah begini lebih baik? Supaya ke depannya Ryujin tidak akan berharap pada kepercayaan kosong.

Bohong bila Ryujin katakan tak sakit hati. Nyatanya walaupun dulu ia hanya menjadikan Jaemin sebagai pelarian, jelas sekali sesak dan kecewa yang bersarang di dadanya saat ini adalah fakta bahwa tanpa Ryujin sadari ia telah begitu mencintai Jaemin.

"Ayok sama-sama bahagia!" Jaemin berdiri, kemudian melanjutkan, "Dengan jalan kita masing-masing." Lelaki itu melangkah pergi, meninggalkan Ryujin yang luruh dengan tangisan dalam diam.

Jaemin :
Gue kacau.
12.34

Milenka :
Oh kasihan, aduh kasihan, sungguh kasihan.
12.34

Jaemin :
Kek babi :)
12.35

Jaemin :
Istirahat kedua ini, dimana lo?
12.35, read.


Tidak ada balasan dari Milenka. Helaan napas berat Jaemin terdengar. Dia memasukan ponsel ke saku celana, lalu menatap sepanjang koridor di mana matanya tanpa sengaja beradu pandang dengan sosok gadis yang tiba-tiba membuat Jaemin berdebar.

Deg! Deg! Deg! Jantungnya berdetak kencang tak sesuai ritme. Jaemin menelan ludah gugup saat akan berpapasan dengan si gadis berkacamata, Marien. Namun, Marien tampak tidak peduli dan melewati Jaemin begitu saja. Seolah pesona hebat Jaemin di matanya hanya terlihat seperti batu.

"Huft." Tetapi syukurlah, setidaknya rahasia Jaemin akan tetap aman.

Marien yang sudah beberapa langkah di belakangnya mendadak membuka suara datar, "Burung biru."

Jdeeer! Petir imajinasi Na Jaemin meledak.

"WOI YANG BIRU ITU CELANA DALEM BUKAN BURUNG GUE!" teriak Jaemin frustasi. Dia berbalik dan mengejar Marien yang berjalan dengan tergesa. Tak mengindahkan tatapan terkejut para siswa-siswi yang juga berada di sekitar koridor.

"Gue bilang burung biru, sama sekali nggak mengatakan burung Jaemin warna biru. Apakah salah?" Marien mengukir senyum tidak niat. Sementara Jaemin yang kini mengiringi langkahnya melotot horror dengan wajah tampan semerah tomat matang.

"Elo nyindir kejadian kemaren, iya 'kan?!"

"Kejadian saat ritsleting lo terbuka dan anu lo diterpa angin tapi lo gak kerasa?"

"Mer! Lo ngomong aneh-aneh lagi gue jait itu mulut!" sungut Jaemin mencak-mencak mengikuti ke mana Merian pergi.

"Setiap manusia diberikan hak untuk bicara. Lantas kenapa gue harus menuruti perintah gak berguna lo?"

'Hidup ini keras, bro,' batin Jaemin nelangsa.

"Nanti gue traktir deh!" Jaemin hendak menarik tangan Marien, tapi gadis itu dengan kecepatan kilat menghindar.

"Gue punya wudhu," katanya membuat Jaemin tersentak kaget. "Omong-omong gue mau sholat dzuhur, ngikut lo?"

"Gu–gue terlalu banyak dosa," ungkap Jaemin kaku.

"Sholat itu bukan cuma perkara kewajiban, tapi juga keperluan bagi kita yang beragama islam. Gue juga banyak dosa kok, lagian mana ada orang yang bener-bener suci di dunia ini." Kalimat Marien sebelum mempercepat langkah menuju mushola sekolah.

Haebi_Lhb

Haebi_Lhb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤14.789
Haebi_Lhb Kembali pada cinta lama, bertahan dengan yang sekarang diperjuangkan, atau memulai bersama orang baru. Entahlah, siapa yang tau? Simak terus kelanjutan 'Fuckboy The Series' di mimpimu :))







•••

Ff ini saya buat selokal mungkin. Ada member yang islam dan ada juga yang beragama lain. Nggak suka boleh skip :)

[END] Miss Pervert || Hrj [Tikung S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang