11. pedekate

20 4 0
                                    

halo, maaf baru up.

jangan lupa voment juga😻.

-------------

Saat ini Fahri, Keyra, Abel dan Rafael sedang duduk di hadapan
Pak Soo Leh. Mereka sedang membicarakan Olimpiade satu minggu lagi, dan selama itulah Fahri semakin dingin sikapnya, entahlah Keyra juga tidak tahu.

"Oke anak-anak semangat buat belajarnya, jangan lupa istirahat dan fighting!!!." ucap Pak Soleh memberi semangat untuk anak-anak murid nya.

"Baik pak."

"Oke ini tidak ada yang ingin di tanyakan lagi kan?." tanya pak Soleh dan ke empat murid itu menggeleng.

"Jika ada yang ingin di bertanya, silahkan temui bapak di ruang guru."

"Iya pak."

Setelah Pak Soo Leh keluar, Keyra berbisik pada Fahri "Fahri nanti kita ngantin bareng kuy."

"Gue sibuk."

"Ah lo mah sibuk mulu jawabannya dari 10 tahun yang lalu." canda Keyra.

"Gue emang sibuk." dirinya emang sibuk akhir-akhir ini karna ada masalah dan sedang mempersiapkan olimpiade 1 minggu lagi.

"Yaudah deh yang sibuk, gue pergi dulu jangan lupa ntar makan kantin." ujar Keyra berdiri dari duduknya sambil cengar-cengir.

Lalu, ia dan Abel keluar kelas. Abel memang teman SMP Keyra, jadi Keyra sudah kenal Abel sebelumnya. Dan mereka meninggalkan Fahri sendirian. Karena Rafael sudah terlebih dahulu keluar kelas ke toilet setelah Pak Soo Leh keluar tadi.

° ° ° ° °

Keyra celingak-celinguk mencari Fahri, kemana hilangnya anak itu? sudah keliling-keliling sekolah tapi tak kunjung dapat juga.

Ia melihat Rey disana sedang jalan santai sambil menggoda cewe-cewe dan ada es marimbak di tangan kanannya. Pasti Reyhan tau dimana Fahri.

"Eh Rey, lo liat Fahri ngga?." tanya Keyra menahan tangan Rey.

"Hah Fahri?, gue liat dia di taman belakang sekolah tadi." jawab Rey memberitahu.

"Oke makasih Rey." ucap Keyra dan langsung berlari ke tempat yang di maksud.

Rey hanya melongo melihat tingkah Keyra, sedetik kemudian "Eh, hai sayang." ucap nya sambil melambaikan tangan ke perempuan yang juga melambaikan tangan kepadanya yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Dasar buaya!

- - - - - - -

Keyra mendudukkan bokongnya di kursi taman belakang sekolah. Ia menatap pria di sampingnya ini. Lalu menghela nafas pendek.

"Fahri lo daritadi kemana aja sih? gue cariin juga." ucap Keyra memulai percakapan.

"Fahri jawab dong jangan cosplay jadi batu."

"Fahri tau ga apa beda nya kamu sama monyet?."

"Fahri, gue lagi ngegombal loh ini setidaknya nya jawab atau apa kek."

"Fahri?." tanya Keyra pelan.

"Lo lagi ada masalah ya? muka lo sepet gitu." celetuk Keyra sambil memandang wajah Fahri dari samping.

"Keknya sih iya, aduh gue annoying banget ya? ganggu banget kan? maafin gue, karna gue, lo jadi gabisa deh nenangin pikiran lo deh." cerocos Keyra panjang.

"Itu lo tau." ucap Fahri membuat Keyra tertunduk.

"Lo ngambek Ri? jangan ngambek mending sini gue nyanyiin." sahut Keyra antusias.

"Fahri jangan marah-marah." nyanyi nya membuat Fahri menoleh sebentar lalu kembali menatap kedepan.

"Takut nanti lekas tua."

"Keyra setia orang nya." nyanyi Keyra sambil memegang dadanya dramatis.

"Takkan pernah mendua." tangan Keyra kedepan sambil menyilangkan telunjuk nya.

"Dari jutaan bintang." nyanyi Keyra menunjuk langit seakan ada bintang padahal hari sedang cerah-cerahnya.

"Fahri paling gemerlapan." tangan nya menunjuk Fahri yang ada di sebelahnya.

"Dari segenap pria." Keyra menyanyi sambil menunjuk kepada segerombolan anak laki-laki yang sedang mengobrol.

"Fahri lah yang paling menawan." sahutnya lagi sambil menunjuk Fahri yg ada di sampingnya itu.

Nyanyian dari suara Keyra itu membuat Fahri tersenyum tipis.

"Hehe maaf nya Fahri, suara gue kaya tikus kejepit." ucap Keyra tak enak hati sambil menggaruk tengkuk lehernya.

Fahri hanya mengangguk dan memandang lurus ke depan. Membuat Keyra menyender ke kursi belakang. Helaan dari nafas Fahri membuatnya kembali duduk tegak.

"Adik gue." ucap Fahri pelan, namun Keyra masih mendengar nya.

"Hah? si Gio maksud lo? dia kenapa?." tanya Keyra cemas dan reflek menggoyangkan lengan Fahri.

Dan Fahri melihat lengan kanannya di pegang Keyra. Keyra yang melihat itu langsung melepas pegangannya.

"Eh maaf, tangan gue reflek, Gio kenapa?." tanya Keyra lagi. ia memang tahu seluk beluk keluarga Fahri, ia kan fans berat Fahri jadi ia tahu nama ayah, ibu, kakek, nenek, bahkan nama cupang milik Fahri.

"Gio koma, dia terkena penyakit kanker otak, ga boleh kecapean, sering muntah, kejang-kejang, gue kasian Gio gabisa main sebebas anak lainnya yang seumuran dia." jelas Fahri panjang menahan sakit di dadanya melihat adiknya di pasangkan infus.

"G-gio kena penyakit kanker otak?." tanya Keyra lebih jelas lagi, ia tidak percaya Gio seceria itu terkena penyakit ganas.

Melihat Fahri mengangguk Keyra tertunduk kasihan Gio "Gio, padahal Gio seceria itu loh,  gue sering liat dia waktu lo live, dia berhak bahagia, gue juga punya adik jadi gue ngerti apa yang lo rasain, Fahri lo yang kuat ya, semoga Gio baik-baik aja dan cepat sembuh. Tolong sampaikan ya buat Gio harus semangat dari calon kaka ipar Keyra cantik". ujar Keyra memberi semangat buat adik Fahri itu dengan nada narsis di akhir kalimatnya.

Fahri tersenyum tipis "Iya nanti gue sampaikan."

"Oke makasih, eh udah bel nih gue balik dulu ya, takut ntar bu Kumis masuk, bye Ari!." Keyra tercengir sambil melambaikan tangan.

"Bye." balas Fahri menatap punggung Keyra semakin menjauh. Ia merasakan aneh pada tubuhnya.

"Kok bisa gue cerita sama orang baru?." tanyanya heran, bersama kedua curutnya saja butuh waktu untuk bisa menaruh kepercayaan kepada mereka, tapi dengan Keyra? ia menggelengkan kepalanya.

                       💸💸💸

JANGAN LUPA VOTE YH

Ara dan Ari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang