part 12

6K 640 0
                                    

Setelah selesai menyiapkan Minhyung dengan seragam sekolahnya. Mark langsung menghampiri Jeno di dapur.

"Masak apa, sayang?"
Tanyanya sambil menggulung lengan kemeja hitamnya.

"Seperti biasa"
Balas Jeno, Yuno sudah ada di ruang makan bersama dengan Minhyung.

"Katanya kamu nggak ke kantor?"
Tanya Jeno saat melihat Mark sangat rapi dengan pakaiannya.

"Maunya seperti itu, tapi si brengsek Jisung memaksa ku masuk hari ini"
Ucapnya.

"Sayang, mulutnya! Jangan bicara seperti itu, anak-anak bisa meniru mu nanti"

"Maaf mommy.."

Jeno hanya memutar matanya dengan malas. Dan langsung berjalan menuju ruang makan dengan makanan yang sudah ia bawa. Di bantu oleh beberapa pelayan yamg lain.

Namun wajah Jeno terlihat terkejut saat melihat penampilan Minhyung yang ada di depannya.
"Astaga, Minhyung! Wajah kamu kenapa seperti mochi begitu!?"
Ucap Jeno yang bergegas merapikan bedak di wajah sang anak.

"Daddy yang menepungi ku seperti ini, mom. Katanya dia ingin menggoreng ku nanti"
Jawab Minhyung dengan jujur.

Sedangkan Mark terlihat sangat santai dan memilih duduk di sebelah Yuno yang tengah mengunyah apelnya.

Jeno melirik sinis kearah Mark.

"Kalau begitu lain kali. Aku aja yang nepungi wajah kamu seperti itu"
Ucap Jeno dengan tatapan tajamnya.

Ia begitu berani mengatakan hal itu bahkan mulai merubah sikapnya yang awalnya kaku dan penuh keseganan dengan Mark. Jeno tidak peduli lagi. Sungguh. Karena ia merasa harga dirinya sudah hancur semenjak ia masuk kedalam mansion mewah dan keluarga gila ini. Jadi Jeno tidak peduli jika Mark akhirnya akan marah atau tidak suka dengan sikapnya. Karena bagaimanapun juga Jeno yang dirugikan disini.

"Maaf"
Hanya itu yamg bisa Mark katakan. Jeno memilih mengatur nafasnya, dan mulai duduk di kursinya untuk menyiapkan Yuno sarapan. Ia masih terlihat kesal membuat Mark terkekeh pelan begitupun dengan Minhyung, keduanya memang sangat suka membuat Jeno kesal seperti ini. Karena sungguh ekspresi wajah Jeno sangat menggemaskan ketika ia sedang marah.





























VannoWilliams

Mom And Dad (Markno)Where stories live. Discover now