part 4

8.8K 786 0
                                    

Hari pertama Jeno bekerja disini, tidak ada hal yang spesial selain kediaman keluarga Lee yang memang benar-benar mewah dan juga Minhyung dan Yuno yang selalu menempelinya kemanapun ia pergi.

Tapi siang hari ini, Jeno hanya berdua bersama Yuno di kamar. Ia baru saja selesai memakaikan popok untuk anak manis itu. Hingga ketika ia turun dari lantai atas untuk menemui Minhyung, sebuah teriakan yang terdengar dari arah taman mansion membuat Jeno segera berlari kearah sana.

Terlihat Minhyung yang tengah tertidur di tanah dengan pot bunga yang terlempar cukup jauh di depannya.

"Minhyung!"
Teriak Jeno sambil berlari kearah sang anak. Minhyung terlihat berusaha bangkit dan membersihkan bajunya dari tanah yang menempel. Begitupun Jeno yang langsung membantu anak itu.

"Kau tidak apa?"
Tanya Jeno dengan raut khawatirnya. Minhyung terlihat tersenyum lalu menggeleng pelan.

"Aku baik mommy"
Ucapnya yang masih tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu"
Ucap Jeno sambil tersenyum. Lalu kembali membersihkan tubuh Minhyung yang masih kotor.

"Tolong berhenti memanggil ku seperti itu, jika daddy mu dengar mungkin dia tidak akan merasa nyaman"
Ucap Jeno bicara selembut mungkin. Minhyung yang mendengarnya langsung menukikan alisnya.

"Siapa yang peduli dengan pendapat pria tua itu?"
Ucapnya dengan angkuh, membuat Jeno membuka lebar mulutnya.

'Apa yang baru saja dia katakan? Apa dia baru saja mengatai ayah kandungnya sendiri?'
Batin Jeno.

"Minhyung tidak baik bicara seperti itu"
Peringat Jeno. Minhyung yang mendengarnya langsung tertunduk, merasa bersalah.

Helahan nafas Jeno keluarkan lalu membawa Minhyung untuk duduk di salah satu bangku yang ada disitu.

"Kamu tadi lagi ngapain?"
Tanya Jeno, berusaha mengalihkan percakapan mereka tadi.

"Aku hanya ingin menyusun pot bunga itu biar sejajar, para pekerja disini sangat bodoh untuk menyusun pot bunga seperti itu saja"
Keluhnya. Jeno yang mendengarnya langsung menoleh ke beberapa pekerja kebun yang langsung menunduk dan segera membereskan kekacauan yang Minhyung lakukan.

"Minhyung, kamu tidak boleh bicara seperti itu. Jangan mengatai orang bodoh dengan semudah itu"
Jeno kembali mengingatkan Minhyung. Namun anak itu malah menatap bingung kearahnya.

"Tapi daddy selalu mengatakan hal itu pada ku"
Ucapnya. Jeno menggigit bibirnya dengan gemas. Seharusnya ia tau jika ini adalah ajaran ayah mereka.

"Pokoknya itu perkataan yang tidak baik. Bagaimana kalau begini saja. Kalau nanti daddy bicara seperti itu lagi. Minhyung bilang sama Jeno hyung ya"

"Mommy! Bukan hyung!"
Bantah Minhung dengan wajah tidak sukanya.

"Tapi Minhyung-"

"Apa tidak bisa aku memanggil mu mommy? Aku sangat menginginkan seorang mommy untuk menjaga kami berdua"
Ucapnya yang memasang raut sedihnya.

'Bukan begitu, masalahnya aku ini pria'
Batin Jeno.

Namun Jeno yang melihat tatapan itu jadi tidak tega.
"Baiklah, kalian bisa memanggil ku mommy"
Ucapnya dengan senyuman manis. Minhyung yang mendengar itu langsung terlihat bahagia. Ia menoleh karah Yuno yang sudah tertidur di gendongan Jeno sedari tadi.

"Tapi sebelum itu boleh aku tau dimana mommy kandung kalian sekarang?"
Tanya Jeno yang penasaran. Sebenarnya ini terkesan tidak sopan, dan seharusnya ia tidak bertanya kepada kedua anak ini. Tapi Jeno sangat penasaran. Belum harga dirinya yang seorang pria harus rela ia tanam demi kedua anak ini.

"Mommy sudah pergi dengan pria yang lebih miskin dari daddy"
Ucap Minhyung.

"Pria yang lebih miskin?"
Tanya Jeno ulang. Sang anak mebgangguk pelan.

"Paman Jisung yang mengatakannya. Mommy sudah menikah dengan pria lain yang jauh lebih miskin dari daddy tapi dia jauh lebih bahagia sekarang"
Lanjutnya. Jeno yang mendengar itu mengangguk paham.

"Pernah bertemu dengannya?"
Tanya Jeno sekali lagi.

Minhyung mengangguk,
"Kami selalu berlibur ke rumah mommy setiap setahun sekali"
Ucapnya.

"Sejak kapan mommy dan daddy kalian berpisah?"

"Sejak Yuno lahir"
Ucapnya menoleh kearah sang adik. Jeno yang merasa informasi ini sudah lebih dari cukup langsung memeluk sang anak.

"Tenang saja, mommy akan selalu ada untuk kalian"
Ucapnya, mengecup pucuk kepala Minhyung dan Yuno bergantian.























VannoWilliams

Mom And Dad (Markno)Where stories live. Discover now