28. Pick Gitar

11K 3K 346
                                    

Terima kasih telah bersedia menunggu cerita ini :)

.

.

.

"Can! Candy!"

Candy menoleh, rambut panjang lurusnya yang diikat menjadi satu kunciran di belakang kepala mengibas ke belakang sementara usahanya untuk keluar dari pintu ruang ekskul menggambar harus dihentikan sementara. Seseorang memanggil, suara yang Candy kenali. Senyumnya mengembang begitu menemukan sosok yang barusan memanggilnya tersebut.

"Kak Ve!"

Veloxa berlari kecil ke arahnya sembari mengembalikan senyum Candy. Bahkan pas lari aja cantik, pikir Candy.

"Ada yang ketinggalan," katanya ketika berdiri di depan Candy.

Cantik membelalakkan mata dengan tanda tanya di keningnya. Dengan cepat ia melepas kembali sandangan tas dari pundak sebelum memeriksa isinya. Apa yang ketinggalan?

Veloxa memperlihatkan tangannya yang menggenggam sesuatu. Lantas, dibukanya telapak tangan.

Sebuah pick gitar berwarna hitam betuliskan good luck kecil yang dikaitkan menjadi gantungan kunci tampak putus di bagian rantai. Candy mengenali pick itu dengan baik, terkejut ketika melihatnya. Bisa-bisanya dia nyaris menghilangkannya!

"Ah, iya. Punyaku. Makasih ya, kak!" katanya. Buru-buru, ia mengambil pick itu kembali. Bisa gawat kalau hilang! Ginjalnya bisa dalam bahaya.

Namun gerakannya untuk menyimpan kmebali benda itu tertahan oleh tangan Veloxa. "Tunggu!" kata cewek itu sembari menatap pick itu lekat-lekat. "Ini ... kenapa familiar, ya?"

Deg!

***

[Dua hari sebelumnya...]

"Sakit nggak sih, jari main gitar terus?" Candy tiba-tiba bertanya ketika Navy kembali memetik sinarnya. Kali ini, memainkan lagu lawas yang tidak Cnady kenali.

Cowok itu membiarkan getar senar A minornya memudar, jari menggantung di udara sebelum dia menoleh ke arah Candy. "Kalau terbiasa sih, enggak. Mau nyoba?"

"Enggak, ah," Candy buru-buru menggeleng. "Sakit! Kalau jari-jari gue putus gimana?"

"Lebay!" Navy menoyor kepala cewek itu pelan. Lalu merogoh saku celananya hati-hati. Tidak lama, ia kemudian mengeluarkan dua buah pick gitar di genggaman tangannya. Dua-duanya berwarna hitam. Salah satunya terdapat tanda tangan putih di atasnya, sementara yang lain tampak lebih sederhana, terdapat tulisan good luck kecil dengan sebuah hati.

"Pakai ini," kata cowok itu sembari menyodorkan pick gitar yang terdapat tanda tangan..

Candy mengambilnya. Ia menimbangnya di tangan, sedikit lebih berat dari yang ia duga. Ia juga mengangkatnya di ujung jemari untuk diterawang, tidak terlihat apa-apa, selain bentuk yang seperti segitiga sama kaki yang tumpul. "Ini apa sih?" tanyanya. "Lucu. Kayak patahan sisa plastik gitu tapi dialusin lagi."

Segera, Navy menatapnya menghakimi.

"Apa?"

"Harganya dua ratus ribu," kata cowok itu datar.

Candy nyaris menjatuhkan pick itu. Lalu gelagapan coba menangkapnya di udara. "Kok mahal banget untuk benda sekecil ini?! Beneran deh, ini kayak patahan plastik!"

Satu jentikan mendarat di kening Candy. Navy berdecak. "Pick Gitar Eddie Van Halen, asli nih dari Amerika. Ada tanda tangannya."

"Ouch." Candy mengelus keningnya yang berdenyut. "Siapa? Penemu lampu?"

Cinderella Effect [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora