19. Little Yoonji

75 19 0
                                    

Selamat hari kamis~

Semoga sehat selalu

.

.

*Kwon Yejun*


"Yoonji.... Gue ngga percaya kalo lo separah itu sama Donghyun."

Perempuan di depan Yejun itu mengeryitkan alis terheran, "maksud lo parah gimana?"

"heh... kita masih dibawah umur dan lo udah ke Hotel sama dia." Tegur Yejun. "gue yakin pasti kalian ngelakuin hal yang parah, dia ngapain lo hah?"

"gue berani sumpah dia ngga ngapa-ngapain gue!" cetus Yoonji. "yang dia lakuin cuman.... Meluk, meluk dan meluk. He didn't even kiss me."

"terus lo pikir gue bakal percaya kalo lo belain dia?" balas Yejun.

"terus gimana... mau gue balik bucin aja ke kak Minwoo?" ucap Yoonji yang otomatis membuat Yejun tepuk dahi. "ngga kan?"

Yejun menghela nafas, "yaudah as long as elo ngga hamil ato kena penyakit--- aduh sakit!"

"ngomong jangan sembarangan," Yoonji mencubit Yejun lumayan dalam setelah mendengar komentar asal dari mulut laki-laki itu, seraya menghela nafas Yoonji merebahkan diri pada kasurnya.

"gue... sangat kuatir, circle anak OSIS ngga sebaik yang orang-orang liat. Kita kan sering denger dari Yewang." Jelas Yejun. "gue ngga mau lo kenapa-napa Yoonji, gue temen lo dari jaman kita makan masih belepotan."

Yoonji menoleh seraya tersenyum getir, "jujur gue mulai nyaman, tapi gue tetep berhati-hati sama dia. Menurut lo... dari cerita gue, dia red flag ngga?"

"sort of... makanya gue kuatir." Balas Yejun.

"oleh karena itu.. kalo dia red flag gue takut dia cuman mainin perasaan gue." Ungkap Yoonji. "gue takut terlalu... sayang sama dia."

Yejun menelan ludah dan pandangan matanya berkilat, dadanya bergemuruh membuat wajahnya sedikit memerah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yejun menelan ludah dan pandangan matanya berkilat, dadanya bergemuruh membuat wajahnya sedikit memerah. Seraya menenangkan diri ia bangkit menuju pintu kamar.

"gue ngga bisa ngapa-ngapain, gue cuman mau lo bahagia sama keputusan yang lo buat dan jangan sampe lo tersakitin lagi hanya karena sayang ke orang yang salah."

.

Gue ada di posisi yang membingungkan

Di satu sisi gue lega Yoonji bisa lepas dari Minwoo

Tapi di sisi lain... gue ngga rela kalo dia pergi sama Donghyun

Tuhan... kenapa bukan gue? Kenapa nasib gue cuman sebagai temennya Yoonji?

Kenapa mata dia ngga bisa liat gue dalam versi yang berbeda?

Tuhan... kali ini gue lebih cemburu

Cemburu tapi ngga punya hak, what a silly me.

.

"Yejuuuuun udah makan malem?" tanya Ayah dari kamarnya yang setengah terbuka.

"udah Yah, di rumah Yoonji tadi." Balas Yejun. "dia sekalian curhat tadi."

Ayah keluar dari kamar menyusul Yejun yang duduk menonton TV, "udah lama ya temen kamu ngga curhat sebanyak ini sampe kamu pulang malem?"

Yejun mengangkat bahu dengan mata tertuju pada layar kaca, "kedengeran serius tapi... ya gitu lah Yah, biasa... permasalahan anak remaja."

"masalah hati." Ayah tertawa kecil. "emang umuran kalian udah jatuh cinta ya?"

"ih Ayah!" cetus Yejun dengan tatapan tak percaya sembari tertawa. "kenapa bisa ngomong gitu?"

"soalnya.... Anak Ayah ngga pernah cerita dia naksir siapa ato pacaran sama siapa." Ujar Ayah. "jadi... Ayah pikir belom saatnya."

Yejun melipat tangan dengan senyum tertahan, "ngga ada waktu mikirin gituan Yah, kelas sebelas makin sibuk dan banyak tugas."

Sembari Ayah dan Yejun berbincang, pikiran Yejun berkilas balik saat pertama kali berkenalan dengan Yoonji.

.

Throwback

"Yejun makannya abisin!" panggil Ibu dari ruang makan sementara anak yang dipanggil asik berlari-lari dengan mainan pesawat yang ia layangkan di udara. "Kwon Yejun!"

"kenyangggg!" sahut Yejun sambil tertawa-tawa dan tiba-tiba dirinya menubruk sosok yang ternyata Ayah.

"kok belepotan deh mulutnya?" Ayah menggendong Yejun kecil seraya menyeka bibir anaknya. "ayo abisin makanannya terus kita pergi ke blok sebelah, ada tetangga baru yang harus kita sapa."

.

"selamat siang, senang berkenalan dengan Bapak." Sapa perempuan yang menggandeng anak perempuannya yang serba ingin tahu, matanya membulat cemerlang memperhatikan bentuk pekarangan rumah barunya kemudian membandingkannya dengan rumah lain.

"selamat siang, saya Kwon dan ini putra saya Yejun" Ayah memperkenalkan diri. "Ayo nak, kenalan tuh sama temen baru."

Yejun mendekat memperhatikan wajah Yoonji kecil yang menatapnya asing, "halo, aku Yejun."

".... Ada nasi di dagu kamu." Yoonji menunjuk wajah Yejun kemudian terkikik. "kamu abis makan ya? Hihihi~"

.

.

.

Fotonya dikit yaaa hihi maap yaa

Tambahin fotonya akang Dawit aja deh nih 🤭

Tambahin fotonya akang Dawit aja deh nih 🤭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thursday, 21st Oct 2021

CUDDLE • EPEX KEUM ✔Where stories live. Discover now