"Saa..."Bintang menarik napas dan langsung melanjutkan kata yang akan ia lontarkan"kita putus"ucap nya sembari memejamkan matanya, keputusannya udah bulat, dia tidak mau lagi menahan rasa sakit hati.
Angkasa refleks kaget mendengar penuturan dari Bi...
"Kenalin babang tampan Exsel, tapi kalau loe mau panggil gue baby juga boleh kok"ucapnya sembrono.
"Jangan dengerin orang gila itu"lirih Angkasa.
"Yang di sana namannya siapa"tanya Bintang dengan wajah agak emosi namun di tahannya dengan senyuman palsu.
"Hah kenapa"ujarnya tersadar dari lamunan nya"ouh iya sorry, gue Arsan"ucapnya sambil mengulurkan tangannya kepada Bintang ada sebuah kebohongan di antara mereka berdua.
Datanglah ketiga cewek rempong menghampiri Bintang.
"Bintang, OMG loe kok gak ngajak' sih kalau mau ketemu sama cowok' ganteng, murid baru sekolah kita!! mana tadi loe main di bawa aja sama kak Angkasa lagi"ucap Kathryn.
"Nah itu loe tau gue kesini kan di paksa sama tu orang"kode nya dengan menganggukkan kepalnya ke arah Angkasa.
"Iya deh iya"ucap Kathryn.
"Adek' manis udah jangan ribut mending sini duduk sama babang Exsel, boleh dong babang Exsel tau namanya siapa aja, kalau boleh juga sih sekalian sama nomer Wa nya"goda Exsel.
"Nomer Wa gak ada Bang, adanya nomer Rekening mau"balas Ria sama lebaynya.
"Ajig najong"
Bintang mengajak mereka bertiga untuk meninggalkan kantin"kekelas yuk"ajaknya.
