03. Main Basket

48 10 5
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Untung hari ini pelajaran olahraga, kalau enggak gue pasti di hukum gegara pakai baju basket.

"Bi, untung hari ini kita olahraga,kalau enggak pasti loe bakal di hukum karena pakai baju olahraga"ucap Kathryn.

"Huftt iya, untung aja meskipun gue gak nyaman pake nya"Bintang agak sedikit lega.

"Di nyaman nyamanin aja Bi, siapa tau entar nyaman beneran"ujar Kayana.

"Buset dah loe kalau ngomong suka bener Kay, gak sia sia gue temenan sama loe"ucap Kathryn.

"Apa apain sih loe pada"Bintang kesal dengan ejekan mereka dia langsung pergi berbaris kelapangan bersama yang lain untuk melakukan pemanasan.

"Ahh tuh kan, loe sih jadi ngambek kan tuh anak"ujar Kathryn.

"Gegara loe juga pe'a"

"Kok gue? loe lah"

"Salah kalian berdua"ucap Ria menyela perdebatan mereka dan langsung menyusul Bintabg kelapangan.

Setelah mendengar ucapan Ria, mereka berdua saling pandang pandangan.

"Ah tau ah"ujar Kayana dengan memalingkan wajahnya dn langsung berlari menyusul Ria dan Bintang.

"Lah gue di tinggalin, tunggu gue woy"teriak Kathryn berlari mengejar mereka bertiga.

Olahraga yang mereka lakukan sekarang adalah olahraga bermain bola basket.

Mereka bermain bergantian sesuai penuturan guru olahraga, karena urutannya di acak.

"Oke anak-anak sekarang kita mulai olahraganya"

Saat sang guru akan menyampaikan sesuatu tiba tiba Ria menyela ucaoan sang Guru"pak kita itu bukan anak-anak lagi jadi saya mohon bapak jangan panggil kita anak-anak lagi"

Bintang, Kathryn, dan Kayana hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan polos Ria.

"Ria.."ujar Kathryn, sambil menjitak kepalannya"loe mau di hukum"

"Sakit tau Ryn, kan gue bener gue bukan anak-anak lagi"

"Tau ah gimana enak nya di loe aja"sebel kathryn.

"Maaf pak temen saya emang kadang-kadang suka tolol, maklumin aja ya pak"ujar Kayana.

"Oke kalau gitu, olahraga kita mulai saja yang bapak sebutkan namanya maju kedepan"

"Okey pak"ujar mereka semua.

"Dani"panggil pak Dodo.

Setelah nama mereka di sebut satu persatu, sekarang giliran Kathryn, Ria, Kayana dan Bintang yang belum ke panggil.

"Sekarang giliran, Ria"

Ria agak deg'gan pasalnya dia tidak bisa main basket sama sekali.

"Ria loe di panggil tuh"ucap Kayana.

"Duh gimana nih, gue kan gak bisa main basket gimana dong"tanya Ria.

"Lah mana gue tau, gue kan imut"ujar Kathryn.

"Ihh najong"ledek Kayana.

"Sirik tanda gak mampu"

"Ogah gue sirik ama loe"

"Berisik"ucap Bintang.

Akhirnya Ria maju ke depan, selesai sudah Ria melakukannya dengan permainan yang sangat tidak memuaskan sama sekali.

"Sekarang giliran Kathryn, ayo maju kedepan"panggil pak Dodo.

"Yes sir"sambil mengacungkan tangan nya ke atas.

Kathryn melakukannya dengan segenap jiwa dan raga meskipun hasilnya nihil dia tidak bisa memasukan bola ke keranjang.

"Okay kathryn, permainan kamu lumayan bagus, tapi harus lebih giat main basketnya biar bisa masukin bola ke keranjang"

"Siap Pak"jawab Kathryn.

Oke kita lanjut, sekarang Kayana Aeril"

Kayana maju ke depan untuk mengdribell bola cukup bagus dia melakukannya, ya seenggaknya bisa melebihi permainan Ria, dan Kathryn.

Dan yang terakhir untuk melakukan permainan ialah Bintang.

Pak Dodo, memanggilnya untuk melakukan permainan basketnya.

"Okey, sekarng yang terakhir Bintang Gabbi Garcia"panggil Pak Dodo.

"Bi ayo sekarang giliran loe"ujar Kathryn.

"Gue denger bego"ucapnya sinis.

"Ajig loe, sadis amat"

"Semangat Bi"ujar ketiga sahabatnya.

Bintang maju kedepan dengan percaya diri.

Tanpa di duga ternyata Bintang sangat jago sekali bermain basket, semua orang kagum dengannya, terutama ketiga sahabatnya juga meskipun mereka sudah tau kalau Bintang memang jago main basket.

Bintang tanpa ragu mengdribel bola dengan sangat sempurna, sampailah di titik dimana dia harus memasukan bola ke keranjang dengan ketinggian yang bisa di bilang sangat tinggi oleh kaum wanita.

Namun beda halnya dengan Bintang, dia melompat dengan sempurna menuju keranjang tersebut agar bisa memasukan bolanya.

Bola masuk dengan sempurna, semua orang yang melihat sangat berafresiasi memberikan tepuk tangan yang sangat bersemangat.

"Bi loe sangat hebat"teriak Ria.

"Iya Bi loe hebat banget"ujar salah satu temen kelasnya.

Bintang menanggapinya dengan senyum yang sangat tipis sampai sampai orang yang melihatnya mungkin tidak puas.

Tak terduga lain halnya di dalam kelas ada seseorang yang memperhatikan permainan Bintang dari dia memulainya sampai selesai memainkannya orang itu terus melihatnya sambil tersenyum dan senyumnya itu begitu menghangat kan.

"Sa..?"ujar temannya menepuk bahu Angkasa.

Ternyata orang yang sedang memperhatikan Bintang ialah Angkasa murid baru di sekolah Airlangga.

"Ehh loe lagi ngapain"tanya Daniel sahabat deket Angkasa.

"Hah apa gue? gak ngapa ngapain"ujarnya berbohong.

Daniel melihat ke arah yang sedang di lihat temen nya itu, dan ternyata dia sedang memerhatikan Bintang yang tengah main bola basket.

"Emmm gue tau sekarang, loe lagi liatin dia kan"tunjuk nya ke arah orang yang sedang pegang bola basket.

Angkasa hanya diam sambil tersenyum, namun senyuman itu tidak ia perlihatkan kepada temannya itu.

"Bi loe cocok deh kalau ikutan eskul basket"ucap Kathryn.

"Males"ucapnya singkat lalu pergi dari lapangan basket.

Daniel mengajak Angkasa masuk kedalam kelas"Masuk bro ngapain disini orangnya udah cabut"celetuk Daniel.

Tanpa mendengarkan perkataan Daniel, Angkasa main nyelonong masuk kedalam kelas.

"Bi!"ujar seseorang di belakang nya.

Bintang memutarkan badannya melihat ke arah orang yang memanggilnya barusan.

***

See you....

Setinggi Bintang Di AngkasaWhere stories live. Discover now