04. Angkasa Sialan

39 10 10
                                    

***

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

***

Bintang menengok kebelakang untuk mencari tahu siapa yang memanggilnya.

Setelah melihatnya Bintang berhenti untuk menanyakan ada apa dia memanggilnya.

"Kenapa kak"tanya Bintang.

"Gak papa, ehh tunggu' ini baju siapa"tanya Gara.

"Ouh ini...itu apa ya.. emm tadi ada orang gak sengaja numpahin minumannya di baju gue, terus kan gue gak ada baju lagi buat ganti, soalnya baju olahraga gue lupa gak di bawa, yaudah deh tuh orang yang numpahin minuman ke gue ngasih minjem nih baju"jelasnya.

Gara paham apa yang di maksud Bintang"ouh gitu, tapi kayaknya itu baju basket bukan dari sekolah kita deh Bi"tanya nya lagi penasaran.

"Nah itu dia, orang yang numpahin minumannya ke gue itu siswa baru"

"Ouh gitu, kenapa gak pinjem ke gue aja"

"Gak kepikiran kak, yaudah ya kak gue ke kelas duluan"

Gara hanya tersenyum sambil melihat kepergian Bintang di hadapannya.

Namun di dalam hati Gara ia tau kalau itu baju basket sekolah SMA ATLAN musuh bubuyutan SMA ATMAJA dalam hal apapun.

"Tapi kenapa mereka masuk sekolah musuhnya nya sendiri, apa lagi Angkasa"ucap Sagara pelan.

Tiba-tiba ada seseorang dari belakang mengagetkannya"woy Gar"sambil menepuk bahu Sagara.

Sagara kaget hingga ia berucap"eh anjing"ucapnya dan langsung tersadar"tolol banget sih loe ngagetin gue aja, dari mana loe nongol tiba-tiba ada di sini"

"Emang nya gue setan apa"

"Gue kira loe beneran setan"

"Anjing mas nya metal banget"

"Ehh gue mau ngomong sama loe"ucap Sagara.

"Ngomong apa"

"Angkasa siswa SMA ATMAJA pindah sekolah ke sini"

"Apa"ujar Satria kaget dia adalah temen Sagara"loe beneran"tanya nya.

"Beneran lah anjing, tadi gue sempat berantem sama dia"

"Anjing kurang ajar banget tu orang, pasti dia sekolah di sini punya tujuan khusus, kita harus waspada sama tuh orang"ucap Satria.

"Gue juga berpikiran begitu"

"Pasti tadi Bintang pake baju basket Angkasa"ucap nya dalam hati.

"Anjing"kesalnya dengan mengepalkan tangannya.

Satria sampai kaget mendengarnya.

Bintang dan teman nya bersiap untuk pulang kerumah karena jam pelajaran telah berakhir.

"Bi loe mau pulang bareng kita gak"ajak Kathryn.

"Gak deh Ryn, kan loe tau gue paling gak bisa kalau harus naik mobil"

"Ouh iya ya, terus loe pulang naik apa dong"tanya nya.

"Gampang nanti gue pesen Gojek aja"

"Oke deh loe hati-hati ya, dah Bi"ujar mereka bertiga.

Bintang berdiam diri di luar gerbang sambil mengutak atik ponsel nya untuk memesan Gojek"kok gak ada Gojek yang bisa gue pesen sih"gerutu nya.

"Jalan kaki aja lah, sambil nunggu Gojek yang bisa gue pesan"ujarnya.

Ketika Bintang berjalan tepat di belakangnya ada sebuah mobil yang terus saja mengklakson kan mobilnya.

Bintang tentu saja berhenti karena merasa berisik bila terus di biarkan.

"Siapa sih"gerutunya.

Orang itu turun dari mobil untuk menghampiri Bintang"ngapain loe jalan kaki"tanya orang itu.

"Terserah guelah kan gue yang jalan kaki, kenapa loe yang sewot"

"Masuk ke mobil gue"ajaknya.

"Gue gak mau"ucapnya jelas.

"Gue bilang masuk, batu banget sih loe"

"Gue gak mau, gue gak bisa kalau na...."ucapnya terpotong karena ulah Angkasa yang tiba-tiba menyeretnya masuk kedalam mobil.

"Loe apa-apaan sih, kan gue udah bilang gak mau, lagian juga gue gak kenal sama loe, bisa aja kan loe nantinya nyulik gue terus gue di jual,terus..."

"Udah ngocehnya"ucap Angkasa dengan menatapnya yang membuat Bintang bungkam.

"Ka beneran deh gue mau turun" ujarnya memohon.

"Gak bisa"

"Pliss kak"

"Gue bilang gak bisa ya gak bisa"

Tiba-tiba rasa mual muncul yang membuat Bintang menyuruh Angkasa untuk memberhentikan mobilnya.

"Kak berhenti dulu kak"

Angkasa memberhentikan mobilnya karena melihat muka Bintang yang pucat.

"Mau ngapain"

Bintang keluar dari mobil tanpa menjawab pertanyaan dari Angkasa.

Dia menundukan kepalannya karena pengen muntah.

"Uee..Uee"

Angkasa khawatir dengan keadaan Bintang, dia langsung menghampiri Bintang dan bertannya"loe kenapa"

Namun Bintang sama sekali tidak menjawabnya, karena dia masih merasa mual.

Dengan sigap Angkasa memegang punggungnya dan mengelusnya.

Lain hal nya dengan Bintang dia membiarkan tangan itu menyentuhnya, karena itu membuatnya agak enakan.

Setelah itu mual nya mereda akibat elusan tangan Angkasa.

"Makasih"

"Gue beli minum dulu"ucapnya.

Angkasa melenggang pergi untuk membeli minuman.

Setelah menunggu beberapa menit Angkasa kembali dengan membawa satu botol air putih.

Dia langsung memberikannya kepada Bintang"nih minum dulu"

"Makasih"ucapnya sambil mengambil minuman tersebut di tangan Angkasa.

"Mangkannya kalau gak bisa naik mobil bilang dong"ucapnya santai.

"Kan dari tadi juga gue mau ngomong loe nya aja yang langsung nyeret gue masuk mobil loe"ujarnya.

"Kan gue gak tau, untung aja gue buru-buru berhenti kalau enggak mobil gue kotor kena muntahan loe"ocehnya.

"Harusnya tadi gue muntah di mobil loe aja, biar tau rasa main bawa anak orang sembarangan aja"ucap bintang dengan kesal.

"Oke deh gue minta maaf"kata Angkasa.

"Gue pulang naik ojek aja"ucapnya.

"Gak gue yang bawa loe jadi gue harus antre loe sampe rumah"

"Gue gak mau ya naik mobil loe lagi"

Tanpa Angkasa dengar ia menghampiri orang yang baru saja berhenti dengan menggunakan sepeda motor.

"Ada apa Sa, loe nyuruh gue kesini"tanya Exsel.

"Gue pinjem motor loe"

"Lah terus gue pulang naik apaan dong"tanya nya.

"Nih"Angkasa melemparkan kunci mobilnya kepada Exsel.

"Okedeh" Exsel melirik ke arah Bintang yang masih duduk sambil memegang kepalannya yang masih agak pusing.

See you....

Setinggi Bintang Di AngkasaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora