06. Nginep

35 9 10
                                    

Setelah keluar dari kamar dengan memegang selimut di tangannya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Setelah keluar dari kamar dengan memegang selimut di tangannya.

Bintang segera menghampiri Angkasa yang tengah tertidur di sopa.

Saat hendak menyelimutinya tiba-tiba Angkasa terbangun dan itu membuat Bintang panik tak karuan.

"Mau ngapain loe"tanya Angkasa pasalnya sekarang Bintang sedang berada di depannya.

"Itu apa..emmm.."ucap nya gugup tak kala Angkasa menatapnya.

Angkasa melihat selimut yang ada di belakang badan Bintang, dia sengaja menyembunyikannya supaya tidak malu di lihat Angkasa.

Namun usahanya untuk menyembunyikan selimutnya sia' karena selimutnya terlalu besar jadi masih bisa di lihat oleh Angkasa.

"Ada yang perhatian nih"ucapnya mengerjai Bintang.

"Perhatian apannya"

"Itu selimut pasti buat gue kan"tunjuknya geer.

"Yehh geer banget, orang ini mau gue bawa ke belakang buat di cuci"ujarnya berbohong.

"Udahlah jangan ngeles, keliatan tau gak boong nya"

"Tau ah"ucap Bintang dengan melempar selimutnya ke muka Angkasa.

"Lucu juga"gumamnya.

Berjam jam mereka berdua menunggu di sopa ruang tamu untuk menunggu hujan reda namun tak kunjung reda juga.

Mana udah tengah malam, hujan masih deras aja.

Bosan menunggu hujan reda dan juga Bintang agak gak nyaman berduaan dengan cowok, mana udah tengah malam lagi.

Dia berinisiatif menyalakan televisi untuk menghalang ke resahan nya.

"Loe gak ada niatan buat pulang gitu"tanya Bintang sambil nonton tv.

"Gak liat hujan masih deras"ucapnya dingin.

Mereka berdua duduk agak berjauhan namun pada suatu momen di mana terjadi hal yang tidak di duga datang.

'duar' suara petir yang begitu keras membuat Bintang ketakutan dan dengan terpaksa
dia mendekat ke Angkasa.

Lagi dan lagi suara petir menggema Bintang refleks memeluk Angkasa karena rasa takutnya terhadap suara petir.

Bintang menangis tersedu sedu karena takut sambil memeluk erat Angkasa.

Beda hal nya dengan Angkasa dia membeku sesaat ketika di peluk Bintang.

"Kok rasanya beda ya saat di peluk dia"ucapnya dalam hati.

"Kok gue jadi degdegan sih"ujarnya dalam hati lagi.

Bintang masih dengan rasa takutnya dia masih setia memeluk erat tubuh Angkasa.

Setelah beberapa detik di pelukan Angkasa akhirnya Bintang tersadar dan langsung melepaskan pelukannya.

Setinggi Bintang Di AngkasaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora