#16

1.1K 119 24
                                    

--- Sorry for typo ---
--- Happy Reading ---

Jungkook akhirnya tersadar setelah tiga jam lebih tertidur karena efek obat yang diberikan kepadanya. Ia berniat mendudukkan dirinya namun meringis saat rasa sakit pada perutnya kembali terasa. Memang tidak sesakit saat awal benturan, namun tetap saja rasanya sakit.

"Sstt ...."

Kedua orang yang sedari tadi ada di ruangan itu menoleh saat mendengar ringisan Jungkook dan segera menghampirinya lalu membantunya mendudukkan diri.

"Perutmu masih terasa sakit?" tanya Taehyung setelah membantu Jungkook duduk sedangkan Luna segera menekan tombol merah untuk memanggil seorang dokter.

Jungkook mengangguk seraya meringis. "Tapi tidak sesakit saat awal terkena benturan," jawabnya.

Tidak lama, seorang dokter datang ke ruang rawat Jungkook. Taehyung mundur sedikit, membiarkan dokter itu memeriksa keadaan Jungkook.

"Bagaimana? Apakah tidak ada masalah serius?" tanya Taehyung setelah dokter memeriksa keadaan Jungkook.

Dokter itu tersenyum. "Anda tenang saja, kondisi Nona Jungkook baik. Ia hari inipun bisa langsung pulang," jelasnya membuat Taehyung dan Luna yang mendengarnya menghela napas lega.

"Kalau begitu saya pamit," pamit dokter itu keluar dari ruang rawat Jungkook.

"Lebih baik kau tinggal saja satu hari di sini agar kondisimu lebih baik," putus Taehyung.

Jungkook membulatkan kedua matanya. "Mwo?! Tidak mau! Aku mau pulang hari ini juga!" putus Jungkook.

"Kau masih sakit, Jungkook. Jika pulang hari ini, kondisimu akan semakin parah!" sahut Taehyung berusaha memberikan pengertian kepada Jungkook.

"Tidak mau!" kukuh Jungkook.

"Ikuti perintahku, Jungkook!" tegas Taehyung.

Jungkook mengerucutkan bibirnya namun akhirnya tetap menuruti perintah Taehyung. "Ada syaratnya!" ujar gadis itu pada akhirnya.

"Apa?" Taehyung menatap Jungkook bingung.

"Oppa harus menemaniku di rumah sakit, jika tidak aku akan nekat kabur dari sini!" ancam Jungkook.

"Tidak bisa Jungkook, banyak pekerjaan yang harus aku lakukan," tolak Taehyung.

"Kalau begitu aku pulang sekarang!" sahut Jungkook berniat melepaskan infusan yang tertancap di tangannya membuat Taehyung dan Luna seketika panik.

"Baiklah baiklah ... aku akan menginap di sini!" ujar Taehyung cepat agar Jungkook tidak berbuat nekat.

Jungkook tersenyum senang saat permintaannya dituruti oleh Taehyung lalu teringat sesuatu. "Bagaimana dengan Yuna Eonnie?" tanyanya.

"Aku akan mengabarinya, kau tenang saja," jawab Taehyung yang hanya diangguki oleh Jungkook.

Jungkook menatap Luna yang sejak tadi diam memperhatikan keduanya. "Luna, apa kau bisa pulang ke rumah saja? Aku khawatir kepada Jieun dan Hansung," pintanya kepada wanita itu.

Luna mengangguk. "Baik Nona, apa ada pesan yang harus saya sampaikan kepada mereka?"

Jungkook menggeleng. "Tolong buatkan makanan untuk mereka, atau kau beli saja makanan jika sudah telat!"

Luna kembali mengangguk. "Apa ada lagi?"

Jungkook menggeleng. "Kurasa tidak ada."

"Kalau begitu saya pamit," pamit Luna lalu keluar dari ruang rawat Jungkook.

Setelah kepergian Luna, Jungkook menatap Taehyung yang sibuk dengan ponselnya.

"Oppa sedang apa? Kelihatannya sibuk sekali?" tanyanya penasaran.

Taehyung menoleh sejenak lalu kembali fokus pada ponselnya. "Aku sedang menghubungi Yuna."

Jungkook hanya mengangguk sekilas sebagai respon. Mau cemburu pun ia sadar bukan siapa-siapa bagi pria itu.

Taehyung meletakkan ponselnya lalu menatap Jungkook. "Besok kau pulang ke rumahku!"

Jungkook menatap Taehyung bingung. "Eh?"

"Luna meminta kau untuk tinggal di rumah kami agar ada yang mengawasimu," jelas Taehyung.

"Tapi di rumahku juga sudah ada Luna yang menjagaku," tolak Jungkook.

"Jika Luna menjagamu dengan benar, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi!"

"Tapi ... bagaimana dengan pekerjaanku?" Jungkook masih tidak mau menyerah.

"Untuk sementara kau tidak diizinkan untuk bekerja."

"Tidak mau!" Jungkook menolak dengan tegas.

Taehyung menatap Jungkook tajam namun gadis itu tidak merasa takut. "Turuti perintahku, Jungkook!" tegasnya.

"Kubilang tidak mau!" sahut Jungkook keras kepala.

Taehyung menghela napas. "Kau ingin melanggar kontrak kita?" tanyanya.

"Tapi dalam kontrak itu tidak ada larangan untuk aku bekerja!" tukas Jungkook tidak mau kalah.

"Tapi kau harus menuruti perintahku!"

"Dan aku menuntut hak ku! Jangan menyalahgunakan kontrak itu Tuan Kim! Aku masih mempunyai hak atas diriku sendiri!" marah Jungkook.

Taehyung menghela napas. "Lalu kau ingin bagaimana?"

"Aku ingin tetap bekerja!" jawab Jungkook masih dengan pendiriannya.

"Dengan syarat kau harus mengurangi porsi kerjamu juga tinggal bersamaku dan Yuna!"

"Jieun dan Hansung bagaimana?" tanya Jungkook khawatir.

"Tenang saja, mereka aman dan akan dirawat sementara oleh Luna," jawab Taehyung.

"Kenapa tidak tinggal bersamaku? Mereka berdua kan adikku," ujar Jungkook sedih.

"Kau sedang hamil dan sudah sibuk dengan pekerjaanmu, Jungkook ... jika kau masih mengurus Adik-adik mu, kau akan semakin sibuk dan cepat lelah, aku tidak mau mendengar berita kau sakit lagi karena kelelahan," jelas Taehyung panjang lebar.

Jungkook mengerucutkan bibirnya. "Tapi mereka Adikku."

"Aku tahu dan mereka aman di tangan Luna," sahut Taehyung namun Jungkook hanya diam tidak menanggapi.

"Aku hanya melarangmu merawat mereka untuk sementara, jika kau ingin berkunjung atau mereka datang ke rumahku, aku tidak akan meralangnya," ucap Taehyung kembali.

Wajah murung Jungkook seketika berubah kembali cerah. "Benarkah?" tanyanya memastikan.

Taehyung mengangguk. "Hm ...."

Senyum Jungkook semakin lebar hingga memperlihatkan gigi kelincinya yang menyembul lucu lalu gadis itu tiba-tiba saja memeluk Taehyung. "Terima kasih, Oppa!"

Taehyung tentu saja terkejut dengan respon Jungkook yang tiba-tiba namun tangannya terangkat dan dengan ragu membalas pelukan Jungkook seraya mengelus punggung sempit gadis itu.








TBC

Kangen ngga? Ngga kangen aku pundung:(

Ditinggal bentar aja wp udah banyak yang berubah hiks

Singularity🔹Taekook gs🔹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang