Sandi terdiam sejenak "Lah iya benar. Tapi dia setengah cowok setengah cewek yang"ujarnya.

Plak

Eri menampar punggung sandi "Yang yang palalu!"

"Becanda elah. Serius aja hidupnya"ujar sandi. Eri hanya terdiam dan menatap bayu yang ada di depannya.

"Bay diam aja lu. Ada masalah?"tanya eri sambil merangkul bayu.

"Nanti malam orang tua gue balik"gumam bayu. Eri mengernyitkan dahinya "Ya bagus dong. Kenapa lu malah kayak gak suka gitu"

"Masalahnya gue diajak makan malam bersama teman perusahaaannya. Males banget gue"curhat bayu. Eri mengangguk angguk "Cuma makan malam doang? Aelah makan aja bay. Apa susahnya?"

Bayu menghela nafasnya dan diam. Malas menjawab ucapan eri. Kalau di jawab, eri selalu ada jawabannya.

Di UKS

Esa terenggah-enggah saat sampai di depan pintu uks. Esa yang ingin masuk mengurungkan niatnya sebab mendengar suara tangis dari dalam.

Esa mengintip dari celah pintu dan melihat vita yang sedang menangis. Keadaannya semakin kacau dari yang tadi. Rambut berantakan, baju sobek sana sini seperti digunting.

Esa mendobrak pintu dengan cepat "Astaga vita!!!"kejutnya sambil menghampiri vita. Vita memberhentikan tangisnya.

"Lu kenapa bisa kek gini?"tanya esa sambil membenarkan rambut vita. Vita menahan tangan esa "Gak usah sa. Makasi. Mending lu keluar"

"Ayo ikut sama gue"ajak esa sambil membuka bajunya dan memakaikannya ke vita. Tenang, esa memakai kaos di dalamnya.

"Pakai! Gue antar lu pulang"ujarnya lagi sambil mengambil hp nya yang ketinggalan.

Vita menggeleng dan memberikan baju esa kembali "Gak usah. Gue bawa motor soalnya"

"Ta ikut gue! Jangan nolak!"

Vita menghela nafasnya dan menggeleng lagi "Mending lu pergi aja sa"ujarnya dengan pelan.

"Lu takut sama gue?"

Vita menggeleng lagi. Esa menghela nafasnya dan duduk di depan vita. Esa menangkup kedua pipi vita "Siapa yang ngelakuin ini ke lu? Bilang ke gue"

Vita melepaskan tangan esa dari pipinya "Jangan pernah nyentuh gue tanpa izin gue. Gue gak tau lu dan lu gak tau gue. Kita kenal sebab yoga sa. Jadi jangan terlalu berharap"ujarnya sambil berdiri.

"Vita"panggil yoga yang dari tadi mendengar percakapan vita dan esa. Yoga masuk ke dalam sambil membawa makanan. Esa berdiri dan mengambil bajunya kembali.

Vita mendudukkan dirinya di brankar dan membuka tasnya. Vita mengeluarkan hoddienya dan langsung memakainya.

"Vit"panggil yoga saat sudah di depan vita. Vita berdehem saja. Yoga menaruh makanannya di brankar dan membawa vita ke pelukannya. Yoga mengelus rambut vita. Vita hanya mengerjapkan matanya dan masih bingung. Kenapa yoga tiba-tiba bersikap lembut kek gini.

"Apaan sih! Jauh-jauh gak!"kesal vita sambil mendorong yoga. Yoga terkekeh "Lu kenapa dah ta?"

Vita menatap yoga dengan sinis "Ngapain sih lu kesini?"tanyanya dengan ketus. Yoga tersenyum "Bawain lu makanan. Gue tau, setiap pagi lu gak makan"

Vita hanya terdiam dan menunduk. Yoga dan esa bingung kenapa vita menunduk tiba-tiba.

"Ta lu ke-"

"Makasih"potong vita dengan cepat. Yoga semakin bingung "Kenapa bilang makasi?"tanyanya. Vita menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Gue mohon, kalian pergi aja. Gue sendiri aja disini"lirik vita. Vita tidak akan dekat-dekat ke yoga lagi. Takutnya mama yoga marah lagi pada dirinya.

BLACK SHADOW Where stories live. Discover now