CHAPTER 10

40K 5K 418
                                    

✨HAPPY READING✨

Tiba lah di waktu malam, Nayla dan juga Gus Arvan memilih bermalam di ndalem untuk menemani umi Lika yang sendiri.

Kedua pasutri muda sudah berada di kasur empuknya sambil menatap langit langit kamar yang berwarna putih dan hanya ada pencahayaan dari lampu tidur.

"Kata bang Ai, Aa' di suruh mengabdi jadi ustadz di pesantren di sini, kamu mau nggak kalo kita tinggal di sini?"ucap Gus Arvan beralih menatap istrinya.

"Nayla terserah Aa' saja, lagian umi sama abi kasihan kalo tinggal berdua aja di sini,"jawab Nayla membuat Gus Arvan tersenyum.

"Terimakasih sayang,"bisik Gus Arvan menarik Nayla ke dalam pelukannya.


Di pagi hari nya Nayla dan juga Gus Arvan izin untuk mengambil baju membawanya di sini, untungnya Abi Abdul menyetujui rencana Nayla dan Gus Arvan untuk tinggal di sana.

Hiks

Hiks

Onty Naya!

Gus afan!

Onty!

Onty Nayla!

Hiks

Keponakan keponakannya menangis tersedu sedu ketika Nayla telah bersiap untuk pindah.

Nayla memeluk satu persatu keponakannya dan menjanjikan nya selalu mengunjunginya nanti.

"Onty pergi ya sayang,"ucap Nayla melambaikan tangannya ke arah keponakannya.

Terlihat Abizhar yang tadinya memasang wajah datarnya saat melihat Nayla sudah berjalan ke mobil di situlah tangisannya pecah juga.

"Kasian anak abi, jangan di tahan sayang."Gus Alzam segera menarik putra pertamanya ke dalam pelukannya, tangisan Abizhar semakin pecah ketika melihat mobil Nayla dan juga Gus Arvan menjauh.

"Onty mu nggak tinggal jauh sama kamu, cuman di pesantren nya Kyai Abraham kok,"ucap Gus Faqih mengusap rambut hitam Abizhar.

Fatimah tersenyum melihat putranya yang masih menangis di pelukan suaminya yang berusaha menenangkan putranya.

Ali dan Aisyah segera membawa kakaknya masuk di ikuti dengan Gus Faqih dan nenek kakeknya.tinggalah Gus Alzam dan Fatimah.

"Umi jaga anak anak sebentar ya, abi mau urus asrama putra dulu,"ucap Gus Meletakkan tangannya di kepala Fatimah.

Fatimah mengangguk lalu memeluk sebentar Gus Alzam sebelum akhirnya kembali masuk ke ndalem mengurus anak anaknya yang bersiap makan.

••••

"Gus Arvan mengabdi di pesantren sekarang?"

"Yeay!nggak sabar di ajarin sama beliau!"

"Bilang aja lo caper!"

ILY GUS ARVAN(TERBIT)Where stories live. Discover now