CHAPTER 03

49.8K 5.8K 179
                                    

📍H A P P Y R E A D I N G📍

Hari dimana yang paling Nayla tunggu tunggu.malam ini katanya akan ada datang melamar nya, ia bahkan sudah tidak sabar siapa yang melamar nya.

"Mer jantung ku pacepak cepak jeder! Masa!"ucapnya menempelkan tangan Mera ke atas dadanya.

"Dag dig dug serrr kalii ah!"ucap Mera menarik tangannya kembali.

"Aduh! Mer pacepak cepak jeder nya nambah kuat!"bisiknya pada Mera yang sedang asik memakan gorengan.

"Kamu takkan kuat biar aku saja,"ucap Maya mengikuti nada Dilan.

"Jangan ih! Masa kamu poligamiin abang aku,"protes Nayla yang tentunya hanya bermain main.

"Emang bisa?cuman cowok kali yang bisa poligami,"ucap Nayla menabok lengan Mera.

"Lah cewek nggak boleh?"

Tak lama orang yang melamar Nayla datang bersama kedua orangtuanya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumusalam."jawab semuanya.santri putri yang masih ada di ndalem langsung terpesona melihat wajah tampan laki laki di depannya.

"Ning, ini teh gus Arvan nya?"bisik Putri pada Nayla, Nayla mengangguk tenang padahal jantungnya sedang dugun dugun di sana.

"Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)"gumam salah satu santri di dekat Nayla.Nayla tersenyum pelan, tanpa sadar sepasang mata menatap nya.

Semuanya duduk melingkar, Nayla duduk tepat di depan Gus Arvan.jantung Zea benar benar dag dig dug serrr, kini kyai Abraham dan juga istrinya datang.

"Mulai ke intinya nak,"ucap kyai Abdul memegang pundak Gus Arvan.

"Naam Kyai,"jawab Gus Arvan menegakkan badannya.memasang wajah seriusnya.

"Bismillahirrahmanirrahim,"gumamnya sembari memegang dadanya.

"Kedatangan saya kesini untuk suatu hal, di sini saya bukan untuk diri saya sendiri. Saya di sini karena ketakutan saya pada Tuhan. Seraya menjalankan titah Tuhan.
Hanya berharap tergolong dalam naungan sang Baginda Rasul dengan menjalankan sunnah-Nya.
Saya di sini bukanlah untuk diri saya sendiri, Melainkan untuk dirimu, yang suatu saat nanti akan menjadi prioritas dalam hidup saya setelah Tuhan dan Nabi.

Dan ingin Kau menjadi perhiasan terindah untum saya, yang kelak kan bersama mengarungi titian menuju Surga, menggapai ridho-Nya.
Izinkan saya dengan segala perasaan yang dititipkan Tuhan ini membuat pengakuan. Sudah sejak lama diri ini menyimpan rasa suka. Bukan saya tidak ingin memilikimu.
Saya hanya ingin menjagamu hingga halal bagi saya menyentuhmu."

Semua orang di sana tersenyum mendengar ucapan yang mampu membuat semua orang baper.

"Dan malam ini, saya ingin mengatakan dengan segenap kerinduan saya. 'Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Jadilah pendamping hidup saya Izinkan saya menjadikan Kamu pasangan dalam hidup saya untuk meraih cinta dari sebenar-benarnya cinta!"ucap Gus Arvan dengan cepat ntah kenapa jantung nya berdebar kencang ketika tak sengaja matanya bertemu dengan mata wanita yang paling ia tunggu tunggu menjadi istrinya.

Nayla menatap kedua orangtuanya yang mengangguk pelan, Nayla tersenyum manis ia sedikit gugup.dengan kekuatan kepercaya diriannya, ia segera membuang nafas pelan.

"InsyaAllah apabila abi dan umi merestui Nayla menerima lamaran Gus Arvan dengan segala kekurangan yang ada pada diri Nayla mudah - mudahan Allah meridhoi!"ucap Nayla mengikuti jawaban Fatimah saat di lamar oleh abangnya.

Semuanya tersenyum bahagia ketika mendengar jawaban Nayla.ingin rasanya Nayla lompat salah tingkah tapi belum waktunya tahan Nay tahan bentar lagi kok.

"Allhamdulillah!"

Para kyai dan bu nyai membahas tanggal yang mereka akan tentukan, sedangkan Gus dan ning berkumpul bersama, bercerita dan tertawa bersama.

"Onty!"triak Aisyah langsung masuk ke dalam pangkuan Nayla.

"Kenapa beb?"tanya Nayla merapikan khimar Aisyah.

"Abang Abizhar jadi monster!"jawabnya dengan serius.Mera dan juga Nayla terkekeh mendengar nya.

"Aisyah! Rawr!"Abizhar mendekati Aisyah dengan bersuara monster.

"Aaa! Ya Allah! Lindungi Aisyah yang cantik ini!Aisyah tidak mau di makan monster!"ucap Aisyah membuat semuanya tertawa.

"Abizhar duduk sini,"titah abinya nenepuk pahanya menyuruh anaknya itu duduk di pangkuannya.

"Jangan nakutin adek ya,"bisiknya pada Abizhar.

"Iya abi,"jawab Abizhar mengacungkan ibu jarinya ke atas untuk memperlihatkan ke abi nya.

"Ada kejadian lucu yang terjadi sebelum kepulangan Gus Arvan ke Indonesia, Jadi waktu itu tengah malam tiba-tiba Gus Arvan menelpon Kyai sambil nge rengek ke kyai Abraham untuk pulang ke Indonesia karena ini!"ucap gus Faqih.ia tahu karena ia yang pertama mendengar Kyai Abraham bercerita kepulangan Gus Arvan tiba tiba.

Nayla menatap sekilas Gus Arvan lalu kembali menatap abangnya seperti tak mengerti maksudnya.

"Harusnya Gus Arvan masih ada 5 tahun di sana, tapi karena katanya miliknya di Indonesia takut di ambil orang jadinya dia nge rengek ke kyai Abraham sama bu nyai,"jelasnya membuat Nayla terkekeh pelan.sedangkan gus Arvan, ia sungguh malu rahasianya terbongkar.

"Tenang Gus rahasia mu masih aman sebagian di kotak samping ku,"bisik Gus Faqih pada Gus Arvan.

Nayla menatap dalam gus Arvan. "Kamu benar benar menepati janji kamu Gus, walaupun seharusnya setahun yang lalu tapi nggakpapa yang penting kamu sekarang adalah calonku Gus, jadi pengen terbang deh."batinnya.

"Nayla, ingat! Kamu harus jadi pendiam di depan calon suami kamu, jangan sampai dia ilfeel sama kamu!"batin Nayla memperingatkan dirinya sendiri.

"Di sana bagaimana Arvan?"tanya Gus Alzam menghidupkan kembali topik baru.

"Allhamdulillah baik baik aja Gus,nantinya di sana akan membawa lagi beberapa santri dari 10 daerah,"jawab Gus Arvan dengan tersenyum tipis.Nayla, ia benar benar terpaku melihat senyum tipis Gus Arvan.

"Ganteng ya Nay,"bisik Mera di telinga Nayla.Nayla mengangguk sambil tersenyum manis.

"Iya, shut diem ntar ada yang denger,"bisik Nayla membuat Mera tertawa.

Semuanya kembali bercerita satu sama lain, kadang menanyakan sesuatu pada Nayla dan juga Gus Arvan tentang perasaan nya saat ini.Nayla hanya bisa tersenyum tak tau menjawab apa.

◽◽◽

See you next chapter bestieee 😍

Jangan lupa VOTE AND COMMENTS GUYS ‼️

ILY GUS ARVAN(TERBIT)Where stories live. Discover now