35# I'm Leaving, Hec.

343 75 17
                                    

DIPRIVATE

silakan follow dulu dan vote sebelum membaca part ini🤗




Kalau sudah silakan scroll









































#kalau kalian sudah bisa sampai ke halaman ini, berarti udah tahu rahasianya, kan ya😜. Untuk hari ahad ini Olie yang akan nemenin kalian. Ayo ramein komennya yaa.

Lup🍝

Lup🥘

Lup🍨

Dari Olie yang suka banget makan. #

****

Aku  akan pergi Hec. Dari rumah besar Barma. Selamanya....

Olie tercenung di akhir tulisannya. Saat ini masih empat bulan sebelum satu tahun masa yang harus dijalaninya di rumah ini. Tapi semuanya sudah berbeda sekarang, kan? Dia bukan istri seorang Barma, karena dia tidak menikah dengan Jacob. Itu artinya dia bisa pergi kapanpun dia inginkan. Dan mengingat statusnya sekarang, dia tidak punya hubungan dengan siapapun di rumah ini. Olie malah merasa menjadi pengerat yang numpang makan dan tidur secara gratis. Memalukan sekali.

Jadi keputusannya inilah yang benar dan terbaik.

Lagipula Hector sepertinya juga sudah tidak menaruh minat pada hubungan mereka.

Aku merindukanmu.... Aku ingin mengucapkan selamat tinggal secara langsung kepadamu. Tapi sepertinya kau sudah tidak ingin bertemu denganku lagi... Jadi selamat tinggal... Dan terimakasih sudah mengajariku menemukan diriku dan apa yang aku inginkan dalam hidup. Aku akan pergi....

Lehernya terasa tercekik ketika ia menuliskan perpisahannya. Lalu tiba-tiba saja air mata sudah berjatuhan di wajah, sebagian membasahi kertasnya.

Ah sialan... Kenapa kau harus menangis? Jangan menangis. Tidak ada yang perlu ditangisi di sini...

Baru saja ia menghapus air mata di wajahnya, Olie mencium bau samar asap rokok di udara. Seketika matanya terangkat dan mencari di kelokan dinding dan juga di balkon kamar pria itu; di balik patung dan di sepanjang dahan-dahan pohon mangga.

Hanya ada satu orang yang merokok di rumah ini.

Olie berkitar dan mencari-cari. Sesaat aroma tembakau yang terbakar itu menguat, kemudian menjadi samar.

"Hector...?! Aku tahu itu kau...! Bau rokokmu sudah ketahuan..."

Ia memeriksa dari sudut ke sudut, tapi aroma tembakau itu juga semakin menipis bersama harapannya.

"HECTOORR!!!" Olie mulai terisak dan merasa malu sendiri. Ia tidak pernah menangis karena laki-laki sebelumnya. Baginya kaum penindas itu harus selalu dibawah untuk diinjak. Ia harus selalu lebih gagah dan berani dari pada mereka. Tapi sekarang....

"HECTOR, KAU BRENGSEK!!"

Olie jatuh berjongkok di atas rumput di taman yang sepi, membiarkan dirinya tenggelam ke dalam perasaan malang yang menjadi-jadi

****

"Aku akan pura-pura tidak dengar, Olie. Kau tidak mengatakan apapun! Sekarang selesaikan sarapanmu dan mulai belajar. Nanti siang kita ke Tirai Plaza dan berbelanja. Kau masih tertarik dengan mobil yang kemarin, kan?" Silvia memasang wajah tegas di meja makan saat mereka sarapan bersama. Olie baru saja mengatakan kalau ia akan pergi siang nanti, karena sudah tidak ada kewajiban apapun yang harus dipenuhinya di Rumah Besar Barma.

 GREY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang