"Karna Ramyeon adalah makanan favoriteku"

Kris memijat pelipisnya. Chanyeol seketika merasa bersalah. Ia langsung berdiri menuju dapur Kris dan membuka kulkasnya yang penuh dengan bahan masakkan.

"Kali ini ku buatkan ramyeon, next, aku akan belajar masak-

"Tak perlu kalau hanya improvisasi, nanti rasanya seperti limbah pabrik-

"YAK!! AKU TIDAK SEBODOH ITU!!"

Chanyeol nyaris melempar spatula ditangannya. Ia lalu menghela nafas. "Sudahlah sunbae duduk diam saja. Aku akan membuat ramyeon terbaik yang pernah sunbae makan"

"Baik"

Kris bersandar pada sofa dan menatap lampu kristal yang menghiasi ruang tengah apartemennya.

"Sunbae?"

"Hm?"

"Kau tidur?"

"Nyaris" dusta Kris. Ia menoleh dan menatap Chanyeol yang kini tersenyum kikuk. "Kenapa?"

"Di rumahku kompornya tidak seperti ini, bisa tolong bantu nyalakan kompornya dulu?"

"Oh. God."





















◉◉





"Pa?"

"Kita ke kedai ramyeon, bagaimana?"

Sehun mengangguk. Ia langsung turun dan berlari untuk memakai sepatunya. Ia berjalan lebih dulu dari Kris dan berjalan menuju lift.

Keduanya lalu menaiki lift yang bergerak turun. Sengaja tidak menggunakan mobil Kyuhyun, Kris memilih pergi dengan taxi bersama putranya.

Hingga keduanya sampai di sebuah department setore. Sehun menatap sang ayah yang tersenyum tipis,

"Kau mau membeli souvenir?"

"YEESS!!"

Sehun meraih tangan sang ayah lalu menggenggam tangannya. Keduanya berjalan menuju toko souvenir. Sehun berkeliling di dalamnya sementara Kris hanya menunggunya didepan toko.

Hingga mata bulat Sehun mendapatkan sebuah bola salju dengan replika namsan tower didalamnya. Ia menyentuhnya, namun seseorang juga menyentuhnya.

Sehun menatap kesisinya dan menatap bocah yang tersenyum kearahnya. "Bukankah itu indah?" tanya bocah itu yang disahuti dengan anggukkan oleh Sehun.

"Tinggal satu"

"Iya"

"Kau menginginkannya?"

"Iya"

"Aku juga" ucap bocah itu lalu berjongkok di depan etalase kaca itu. "Aku ingin memberikannya untuk seseorang"

"Siapa? Mama?"

"Iya"

Sehun menatap bola salju itu lalu menghela nafas. "Boleh aku yang memberikannya untuk mama mu?"

"Huh? Maksudnya?"

"Aku ingin membelinya untuk hadiah, akan ku berikan untuk mama mu, bagaimana?"

Anak kecil itu mengangguk. "Boleh!" ucapnya dengan riang. "Appa ku disana" ucap anak itu sambil menunjuk seorang pria yang sedang fokus dengan majalah ditangannya.

"Ahh!! Orang disamping appa mu, adalah papaku!!"

Kedua bocah itu langsung saling menatap. Lalu mengangguk yakin dan bersama-sama menghampiri kedua pria yang belum saling mengenal diluar.

Mereka berada di dalam mobil sekarang. Setelah menjelaskan pada papanya, meskipun papanya dan appa bocah itu kini saling menggaruk wajah mereka karna merasa canggung,

"Maaf, Sehun tidak pernah punya teman saat di Beijing"

"Ah tak apa, Jongin juga sama. Kami baru pindah dari Changsha tiga bulan lalu"

Mobil yang dikendarai mereka berbelok ke arah rumah sakit. "Dua hari lalu, istriku keguguran"

Kris kaget, "Ah, Suho, maaf aku tidak tahu jika kau-

"Gwaenchana, Kris.. dokter bilang istriku akan baik-baik saja, dia sedang masa pemulihan"

Kris mengangguk. Saat mobil memasuki area parkir, keempatnya segera turun. Sehun dan Jongin jalan di depan kedua ayah yang sedang mengobrol hal basic seperti cuaca dan pekerjaan mereka.

"Papa ke toilet sebentar"

"Ah, ya, aku akan menjaga Sehun. Lagipula ruangan istriku di depan sana, nomor 125" ucap Suho yang dianggukki oleh Kris yang sudah berbalik dan berjalan cepat menuju toilet.

Sehun dan Jongin kini duduk disebuah kursi tunggu, Sehun dengan kaki mengayun, "Jongin" pangggilnya dan menatap Jongin yang sedang melamun dengan tatapan lekat.

"Mm?"

"Setelah ini, bantu Hunnie"

"Bantu apa?" tanya Suho yang mendengar pertanyaan Sehun barusan. "Hunnie butuh bantuan apa, hm?" tanyanya yang dijawab dengan suara pelan oleh Sehun.

"Hunnie sedang cari orang"

"Mm? Siapa?" tanya Jongin penasaran. "Siapa namanya? Suho Appa punya kenalan polisi. Pasti bisa mencarinya dengan mudah"

"Jinjja?"

"Ne"

Sehun berbinar. Ia menatap Suho dengan tatapan memohon, "Namanya Park Chanyeol.. please Appa, bantu Hunnie temukan dia..."

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now