Regret

1.9K 106 38
                                    

"Aku tidak percaya melakukan Sex denganmu." Gerutu Lumine, merasakan badannya yang terasa sakit, berdenyut-denyut. Di saat gadis dengan rambut Blonde itu tengah mengeluh kesakitan, di belakangnya, ada Pria dengan mata birunya memerhatikan punggung Lumine sembari tertawa kecil. Dia adalah penyebab dari semua ini.

Melakukan Duel mingguan Mereka tetapi, entah kenapa Lumine malah berakhir di asrama Northland Bank. Di atas kasur sang Harbinger, telanjang dengan beberapa tanda di sekujur tubuhnya.

"Aku harus segera pergi."

"Oh.... Ayolah, tidak usah terburu-buru. Matahari bahkan belum bersinar. Kita masih bisa bersantai. Ya kan?" Balas Childe, ia duduk tepat di belakang Lumine.

Lumine melihat kedua kaki Childe yang bergantung di kasur, membungkus kakinya. Ia dapat merasakan deru nafas pria itu, menjalar ke seluruh permukaan kulit Lumine. Mendorong liurnya kembali ke saliva, Lumine lalu dapat merasakan tangan kekar Childe yang dihiasi banyak bekas luka itu melingkar di tubuhnya.

Disusul dengan wajahnya yang bertengger di pundak sang gadis. "Bisakah kita, seperti ini untuk saat ini..... Aku sangat membutuhkannya." Bisik Childe.

Lumine diam, tidak menjawab Childe. Tetapi saat itu, ia dapat mendengar suara detak jantung yang samar, setelah mencoba unyuk mendengarnya lebih jelas. Lumine mengetahui, jika iyu adalah detak jantung Childe. Berdetak cepat saat itu, Lumine tidak menyangka akan mendengarnya, sejelas itu.

"Lumine."

"Hmmm?"

Childe menarik nafas panjang, dan kemudian mengeluarkannya. Rambut Lumine yang berada di dekatnya, dibuatnya tertiup karena nafas yang ia hembuskan. "Aku tidak tahu..... Bagaimana mengatakan ini dengan benar, aku tidak memiliki banyak pengalaman tetapi..... Aku menyukaimu."

"Ini hal yang.... Sangat mustahil bagi kita, tetapi, Aku ingin memiliki hubungan yang lebih spesial dari sekedar Teman. Lumine, Maukah Kau menjadi Pacarku?"

Kalimat-kalimat yang dilontarkan mulut itu membuat Lumine melebarkan kelopak matanya, tangannya meraih kedua tangan Childe dan berusaha untuk melepaskan diri dari pelukan pria itu.

Childe yang mendapati perlakuan itu langsung melepaskan Lumine, Lumine lalu berdiri di depan Childe tanpa sehelai kain pun di tubuh, tetapi fokus Childe adalah wajah Lumine. "Lu.... Lumine?" Tanya Childe.

"Tidak."

"Aku tidak mau Childe," Childe seketika membeku ketika mendengar jawaban Lumine. Tentu, sangat mustahil bagi mereka untuk bersama, seharusnya ia tidak terkejut.

Lumine adalah seorang suci, yang selalu membantu dan menyenangkan hati orang-orang disekitarnya. Tetapi, Childe hanyalah seorang Pendosa yang haus darah, sangat bertolak belaka, hal itu membuat Childe tersenyum miris.

"Kita hanya melakukan ini sekali dan sudah, setelah ini.... Aku akan melanjutkan perjalananku. Aku harap kau mengerti."

"Kau akan meninggalkan Liyue?"

"Yeah, Aku.... Akan ke Inazuma bersama kru kapal Kapten Beidou." Balas Lumine, ia lalu berjalan memunguti satu persatu baju-bajunya yang berserakan di lantai. "Hmm.... Jadi kau benar-benar akan pergi ya...."

Lumine menoleh ke arah Childe, yang saat ini membaringkan badannya di kasur.

"Kalau begitu, Aku akan menunggumu. Di Snezhnaya." Childe tersenyum.

"Sampai jumpa, Di Snezhnaya.... Partner."

.
.

"Kenapa kau terlihat, sangat murung?" Tanya Pria bersurai gelap, yang sekarang tengah menikmati tehnya.

Lumiere du Soleil||Heroine Series|| GENSHIN IMPACT CHILUMI FANFICTION||Where stories live. Discover now